Evil Boy

9K 745 18
                                    

"Tidak. Kenapa aku harus melakukannya?" Aku mendorong tubuh Jungkook dan balas memandangnya. "Kau tahu, bertingkah seperti ini hanyalah membuatmu pengecut."

"Jadi kau tidak mau mengikutiku?"

Dengan sesak aku mengeluarkan nafas, "Ya."

"Oh, baiklah. Kalau begitu," Jungkook melepas tautan tangannya dari tembok, "siap-siaplah malam nanti. Mumpung bulan ini ibu tidak mengirimkan ku uang, kurasa kau merupakan pilihan yang sangat tepat."

"Tidak akan. Omong-omong, kau yakin ingin membicarakan hal kotor itu disini? Citra mu bisa hancur."

"Mereka tidak akan bisa mendengar lagipula suasana sekarang lagi ribut."

"Bagaimanapun, aku tidak ingin terjerat rumor konyol denganmu. Karena itu, bisakah kau minggir?"

Jungkook tertawa pelan, "Wow. Kurasa bebekku menjadi sangat kasar dengan majikannya sekarang."

Mataku berotasi dongkol. Disaat seperti ini aku sungguh ingin memotong pita suaranya. Rasanya aku sungguh muak untuk berbicara dengan Jeon.

Berbeda dari laki-laki biasa, Jungkook merupakan orang yang sangat menjengkelkan.

Seumur hidup, aku tidak ingin menghadapi orang konyol sepertinya.

"Aku membencimu."

###

Lima menit telah berlalu,

Dan aku masih menderita ketakutan di bangku taman sini. Aku menggigit kuku jariku dengan cemas.

Astaga, apa yang harus kulakukan sekarang?

Lelaki itu.. aishh kenapa ia melakukan 'itu' di toilet wanita?

Apa ia sadar kalau sekarang masih di sekolah?

Bagaimana bisa ia sempat melakukan 'itu' di sekolah?

Untung saja sekarang sudah jam pulang. Jadi persentase orang melihat tingkah kotornya hanyalah sedikit.

Kalau orang lain melihatnya bagaimana? Damn, damn this guy make me so crazy!


Brak!

Aku tersentak kaget saat mendengar suara pukulan meja.

Sial! Bikin orang terkejut saja.

"Woi! Bebek."

Mataku mengerjap bentar mendengar suara itu, tanpa berpikir panjang aku sudah dapat menebak suara itu.

Matilah aku!

Diam-diam aku menelan saliva ku dengan susah payah.

Suhu badanku mulai menurun drastis. Aku merasakan kedinginan yang luar biasa.

Seolah aku sedang berada di dalam ruangan es yang bersuhu -3°

Brak!

Lagi. Cowok itu lagi-lagi memukul meja bahkan yang kali ini lebih kencang daripada sebelumnya.

Bad Destiny [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang