Keesokkan harinya...
Pagi ini aku langsung pergi ke kampus, dengan jalan kaki seperti biasa, tetapi aku menuju kampus sendiri karena Kasih tidak ada jam kuliah pagi, jadi dia masuk agak siang. Aku berjalan sendiri menyusuri jalan menuju kampus, dengan gedung-gedung disamping kiri dan kanan ku dengan udara pagi yang segar dan pohon-pohon hijau yang rindang dan tak lupa ku sematkan dzikir dalam hati disetiap langkah ku.
Ketika aku sudah berada didepan kampus FK, aku pun melihat mobil hitam yang parkir didepan Fakultas tehnik, dengan perasaan penasaran aku pun melihat mobil itu dari kejauhan, lalu muncul pertanyaan dalam hati, mobil siapa itu? Perasaan aku sudah pernah melihatnya. Tak lama kemudian sang pemilik mobil pun keluar dari Fakultas tehnik, ternyata dia laki-laki yang aku lihat di perpustakaan daerah. Ada perlu apa dia disini?, pertanyaan yg muncul di hati ku. Tak lama kemudian ada seorang dosen yg kekeluar ternyata dosen itu bu jasmin. Lalu mereka berbincang-bincang dengan sedikit senyum dipipi.
siapa laki-laki itu, ada hubungan apa dia dengan bu Jasmin? Apa mereka... Ah mikir apaan si aku ngga jelas bange, ucap ku dalam hati . Lalu mobil itu langsung pergi meninggalkan area kampus. Dan aku pun langsung masuk ke FK. Dan aku pun langsung menuju ruangan praktik, dan langsung bersiap-siap sembari menunggu dosen. Tak lama kemudian dosen datang, dan kami pun langsung praktik.
***
Jam istirahat pun tiba...
dosen pun langsung keluar setelah selesai praktik, dan aku pun membereskan peralatan yang dipakai praktik tadi. Setelah itu aku mencuci tangan dan menuju masjid untuk sholat dzuhur. Ketika aku keluar dari FK dan ingin menuju ke masjid, tiba-tiba didepan sudah ada Gerry and the geng.
"Heh loh" teriak Gerry di depan ku
"Assalamualaikum, bukan heh loh. Islam kan" ucapku
"Udah deh ngga usah sok deh, urusan kita belum selesai ya", teriak Gerry kepada ku
"Maaf, Urusan apa ya?", balas ku
"Maaf saya mau sholat, kalau kamu perlu dengan ku nanti setelah sholat, permisi. Assalamualaikum" lanjut ku
"Heh, main pergi-pergi aja", teriak Gerry sambil menarik tangan ku, dan aku pun langsung melepaskan tangannya dari tanganku
"maaf kita bukan muhrim, dalam agama saya laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh pegangan tangan, ataupun yang lain", tegas ku dengan sedikit penekanan.
"Apa... agama saya? Emang loh agama apa? Islam kan?, gue juga islam", teriak Gerry
"Bos udah", kata bocel
"Diem loh", terika Gerry
"Jika anda agama islam, kenapa anda berperilaku seperti ini, anda tidak sama sekali mencerminkan orang islam, orang islam berperilaku baik, tau akan baik dan buruk. Orang islam tau mana perintah allah dan larangan nya mereka beribadah dan menyembah allah, permisi, Assalamualaikum", tegas ku
dan aku pun langsung meninggalkan mereka lalu menuju masjid, langkah ku diiringi dengan ucapan istighfar dan mendoakan mereka agar mau berubah.
"Bos udah bos, kenapa si masih mau mengganggu wanita itu, takut bos dosaa tau", ucap Bocel
"Diem loh bocel, pusing gue", jawab Gerry
"Iya bos, nanti malah jatuh cinta lagi sama wanita itu", lanjut Reno
"Ini anak sama aja, udah ah mending gue cabut aja", teriak Gerry
"Yaelah bos gitu aja marah", sambung Reno
***
Pukul sudah menunjukan jam 15.00, aku dan anak-anak yang lain pun langsung keluar dari kelas, tetapi sebelum aku keluar ada seseorang yang memanggilku"Syifa?", teriak seseorang
Dan aku pun langsung menoleh ke belakang, aku tidak mengenal anak itu siapa. Dan dia pun langsung menghampiriku.
"Syifa kan?", tanya wanita itu
"iya benar saya Syifa, maaf sebelumnya ada apa ya?", ucapku
"Kamu dipanggil pak Hendri ke ruangan nya", ucap wanita itu
"Oh, baik terima kasih infonya", ucapku
"Oke, sama-sama", jawab wanita itu, lalu langsung meninggalkan ku, aku pun langsung menuju ruangan pak Hendri
Tok..tok..tok..
"Masuk", suara dari dalam, dan aku pun langsung masuk
"Assalamualaikum pak, maaf pak apakah bapak memanggil saya", tanya ku
"oh Syifa, iya-iya saya memanggil kamu", jawab pak Hendri
"Ada apa ya pak", tanya ku
"Saya boleh minta tolongkan?", tanya pak Hendri
"Boleh pak, kalau saya bisa melakukannya", jawab ku
"Ini map berisi berkas penting, saya dengar kamu sering ke perpustakaan daerah, jadi saya ingin minta tolong kamu kasih kan ini kepada pengurus perpustakaan daerah", jelas pak Hendri.
"insyaallah pak, akan saya kasihkan map ini kepada pengurus perpustakaan daerah, tetapi maaf sebelumnya pas, saya hari ini tidak keperpustakaan mungkin besok", jawab ku
"Tidak apa-apa kalau begitu besok saja kasihkan map ini", ucap pak Hendri
"Baik pak, besok saya akan keruangan bapak lagi untuk mengambil map ini", ucapku
"Baik, kalu begitu kamu tanya sama bu Riana besok", ucap pak Hendri
"baik pak", ucapku
"ada lagi pak?" lanjut ku
"Oh tidak ada ada nak", jawab pak Hendri
"Kalau begitu saya pamit dulu pak", ucapku
"Baik nak, silakan", balas pak Hendri
Aku pun keluar meninggalkan ruangan pak Hendri dan langsung menuju pintu keluar, dan langsung pulang ke asrama.
***
hari minggu..."Syifa jangan lupa", ucap kasih
"Tentu, tapi aku ngga bisa bareng soalnya mau ke kantor pos dulu", ucapku
"Oke ngga masalah, kami tunggu di restoran", jawab kasih
"Oke", jawab ku
Kasih, Dito, Raihan dan Rizky pun sudah stay dan mempersiapkan kejutan untuk Sintia, sedangkan Farid sedang menjemput Sintia kerumahnya.
"Syifa ni kemana si, kok belum nyampe juga", ucap kasih
"Sabar-sabar mungkin jalan macet kali", ucap Dito
"Emang masih ada yg ditunggu selain Farid sam Sintia ya", tanya Rizky
"Iya ky temen asramanya Kasih", jawab Dito
"Oh, ky gue ke mobil bentar ya", ucap Rizky
"Oke", jawab Dito
"Liat liat cuy kalo farid sama sintia udah nyampe buruan masuk", Ucap Raihan
"Oke", jawab Rizky
Ketika aku didepan pintu resturan aku pun berhadapan dengan lelaki yg sering ku lihat di perpustakaan daerah, aku dan dia pun terdiam dan dia pun berkata
"Silakan", ucapnya mempersilakan aku duluan
"Terima kasih, Permisi assalamualaikum", ucapku
Dia pun tersenyum dan berkata
"Sama, Waalaikumsalam", jawabnya
.
.
Bersambung~
.
.
Vote..vote..vote..😂
terima kasih sudah mengikuti dan membaca, maaf ngga jelas. maklum😊 oke, jangan lupa vote and coment ya guys. teruma