Cerita panjang yang didengar Alisya dari Aisyah. Alisya sangat senang karena dia bertemu sahabatnya yang insyaAllah sampai surga.
"oh iya, kamu mau bertemu Hafidz kan?" ujar Aisyah
"ya iya sih, kalo tujuan aku tau kesini ada kamu ngapain aku nyewa penginapan ya hahaha"
Alisya dan Aisyah pun kelihatan bahagia karena melepas semua kerinduannya.
Setelah dari Masjid Aisyah meninggalkan Alisya, dia berjanji untuk memberitahu sepulang Mata Kuliahnya.
Masjid di Al azhar sangat lah megah dan indah di lihat mata, membuat ingin trus berada disini. Sisa waktu Alisya disini tinggal 5 hari lagi walaupun terbilang lama.
Setelah mata kuliahnya Aisyah langsung menghapiri Alisya tapi sebelum itu dia bertemu Hafidz terlebih dahulu.
"Hafidz!!" ujar Aisyah
"ada apa si syah? semangat bener" ujar Hafidz
"Ada yang mau ketemu kamu, dia nunggu di masjid ayo!" ujar Aisyah yang sambil berjalan karena tidak mau membiarkan sahabatnya itu menunggu lama.
"Iih siapa si syah?"
Aisyah tidak menghiraukan ucapan Hafidz dia masih trus berjalan. dan hafidz hanya mengikutu Aisyah saja dari belakang.
"Sebentar ya fiz" ujar Aisyah
Lalu Aisyah beranjak ke dalam masjid untuk menemui Alisya. Tapi yang dia liat Alisya sedang mengerjakan sholat shunnah sebelum dzuhur.
Aisyah pun menyuruh Hafidz ke dalam masjid tapiii tentu saja di tempat Laki-laki.
"Eh Aisyah,kamu udah selesai syah?" ujar Alisya
"udah sya, keluar sini yu" katanya.
Alisya melihat seorang laki-laki yang dari dulu dia rindukan dia tersenyum lebar sampai giginya terlihat.
Hafidz pun kaget dia tidak menyangka akan bertemu Alisya sekarang. Apa ini takdir Allah untuknya?
"Ha..fidz?" ujar Alisya terbata bata
"Alisya kan?"
"iya.." Butiran halus dari matanya pun keluar secara perlahan. karena saking rindu nya kepada Hafidz.
Aisyah disitu hanya menjadi figuran karena mereka berdua bisa melepaskan rindunya walaupun hanya saling menundukkan pandangan.
"hm.. Alisya jangan menangis.. aku janji bakal kembali." ujar Hafidz
di lanjutkan dengan
"dan setelah itu aku akan melamar mu." ujar hafidz dalam hatiWalaupun Aisyah tau sahabatnya menangis, Aisyah tau dia menangis karena bahagia bukan karena sedih.
"Udah jangan sedih lagi Alisya, kan aku udah di depan kamu..." ujar nya
"mending kita sholat dzuhur nah sekalian reunian sama Abu,pasti kamu kangen dia juga kann?" ujar Hafidz"iya sya, udah yuk kita ambil wudhu" ujar Aisyah menenanngkannya.
Selepas sholat Alisya terdiam dia malu bertemu dengan orang yang dia sukai.
Hafidz pun menelepon abu agar menuju cafe di dekat kuliahnya. Mereka mengobrol santai sambil bercanda gurau.
"Assalamualaikum,ya akhi wa ukhti.." ujar Abu
"Waalaikumsalam abu bakar." ujar mereka
ditambah lagi dengan abu yang selalu melawak dan bercanda membuat suasana semakin bahagia. di tambah kopi khas Mesir yang mereka pesan menambah kehangatan di antara mereka.
"Oh iya Alisya, gimana kalo kamu aku antar sampai penginapan?" ujar Hafidz
"eh ga usah.. aku bisa sendiri fidz"ujar nya
" lagian kita kan bukan muhrim." ujar Alisya lagi.
pernyataan Alisya tadi membuat Hafidz sangat kaget mendengarnya sontak Hafidz langsung mengucap istigfar.
"astaghfirullah iya sya afwan ya" ujar Hafidz.
"iya gapapa, yaudah aku pulang dulu ya.. hafidz assalamualaikum"
"waalaikumsalam..."
Aisyah pulang bersama aisyah, mereka bertukar cerita, bagaimana kerjaan Alisya sekarang yang menjadi ustadzah di pesantren nya. Sungguh menyenangkan pastinya apalagi itu adalah cita-citanya dari dulu.
Alisya ikut bersama Aisyah ke sebuah toko buku dekat penginapan Alisya. Mereka membeli buku yang di artikan bahasa indonesia "Tuhan ingin aku bersama mu." entah ada tarikan darimana Alisya ingin membelinya rasanya dia sangat penasaran buku itu menceritakan apa saja.
Sedangkan Aisyah membeli buku tentang "Fatimah Az zahra" pasti kalian sudah tau siapa beliau. Tentu beliau adalah anak dari Nabi Muhammad.
"eh syah kamu main dulu yuk ke penginapan ku, bosen.." ujar Alisya, aisyah tentu sangat senang.
"Skuy hahaha" katanya.
Mereka berjalan menuju penginapan, di tengah berjalan Alisya melihat ada abang ice cream, hiyaakkk masa abang si haha.
"Eh syah, udah lama ga beli es krim" kata Alisya sambil menujuk tukang es krim tersebut.
"kode banget si! hayo beli haha" kata Aisyah sambil menarik Alisya.
baik lah dia memang sahabat baik Alisya sampai-sampai tau apa yang Alisya mau.
"pertemuan ini memang membuat ku bahagia, tapi aku masih menunggu pertemuan berikutnya! iyaa... aku menunggu kau melamar ku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Hafidzah
RomanceAku mencintai seseorang yang bisa mencintai ku, tapi aku hanya cinta kepada Allah karena tidak mungkin Allah menciptakan tanpa cinta. -Alisya, 1994-