FOREVER MORE PT.38

707 109 18
                                    

Jongin mengusap-ngusap bagian poni Sehun yang sedang berbaring di pahanya dengan nyaman.

Menatap salah satu pahatan Tuhan itu dengan tatapan memuja.

"Sepertinya kau sangat mencintaiku." Gumam Sehun.

Mendengarnya, Jongin tersenyum.

"Tentu saja. Tak sedetikpun aku tidak mencintaimu."

Sehun lalu terkekeh. "Benar. Aku juga merasakan hal yang sama."

Dan senyum Jongin semakin lebar.

"Jongin?"

"Hm?"

"Temani aku ke balkon."

Dahi Jongin mengerenyit. "Wae? Ini masih gelap, Sehun. Di balkon juga pasti nanti kau akan kedinginan."

Dan Jongin menemukan raut wajah Sehun menyendu.

"Temani aku untuk melihat sunrise."

***

Nafas lelaki tan itu tercekat. "Sunrise?" Tanyanya kaget.

Sehun mengangguk. "Ayo!"

Jongin ditarik kekasihnya itu menuju balkon.

"Kenapa tiba-tiba ingin melihat sunrise?" Tanya Jongin bingung.

Sebenarnya, Jongin merasa ada satu hal yang dia lupa. Tapi, entah apa.

"Hanya ingin saja." Jawab Sehun.

Namja milky skin itu menyamankan duduknya diikuti Jongin.

Jongin mengangguk. "Ah, begitu." Gumamnya.

"Tapi, sunrise akan datang sekitar satu jam lagi." Ujar Jongin sembari menatap wajah Sehun dari samping.

Sehun tersenyum. "Aku tahu."

Jongin merasa Sehun menumpukan kepalanya pada bahunya.

"Terima kasih, Jongin."

Dahi lelaki itu mengerenyit. "Untuk apa?"

"Untuk semuanya."

***

Kris menyeka keringat yang terus-terusan keluar dari pelipisnya kasar.

"Hahh---haah"

Dadanya terasa sesak. Jantungnya terasa dihimpit beban yang besar. Nafasnya memburu layaknya seseorang yang sudah berlari ribuan kilo meter jauhnya.

Kris berusaha mempertahankan kesadarannya, tapi entah kenapa sangat sulit sekali.

Lelaki tinggi itu menatap telapak tangannya yang dulunya tercetak jelas nama Sehun, kini hanya tersisa huruf S nya saja.

"Apa-yang terjadi-padamu?"

Sehun. Sehun. Sehun.

Kris mengkhawatirkan namja manis itu.

Kenapa di telapak tangannya hanya tersisa satu huruf lagi? Kemarin, huruf nya masih tiga. Kemana dua lagi?

"Argghhhhh!!!!"

Sesuatu serasa meremas jantungnya kasar.

Sesak tiada akhir menyerbunya, kemudian, kilasan tentang dirinya bersama Sehun, Jongin, dan Suho terlintas secara random di otaknya.

"Sehunna!"

"Kau dari mana?"

"Kenapa memakai syal? Kau sakit?"

FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang