Keduanya berjalan ke arah parkiran. Eunwoo terus menunduk. Bukan karena panas, tapi malu punya kakak seperti sehun. Sehun daritadi senyum ke kanan dan ke kiri. Menyapa orang yang tidak ia kenal, nenek-nenek pun dia panggil 'noona yeoppoyo'. Eunwoo mencibir Sehun pelan. Kakaknya membuatnya malu.
Sehun sama Eunwoo sampai di sebuah makam. Makam Jiyeon, perempuan yang selama ini Eunwoo sayang.
"Jiy, Sehun Hyung datang jenguk kamu'
"Hai Jiy, beberapa tahun ga ketemu kamu udah gaada aja" Sehun menunduk pelan. Dia bersalah.Ia tau jiyeon menyukainya. Begitu sebaliknya. Tapi Eunwoo juga punya rasa yang sama, Sehun gabisa egois.
"Ingat pas kecil kamu bilang kita bakal keliling asia terus kamu mau ke Indonesia?"
"Itu permintaan kamu 11 tahun lalu jiy. Aku udah di Indonesia, dan aku bawa oleh oleh kecil buat kamu" Sehun mengeluarkan oleh olehnya.
"Tara, gantungan monas. Kamu dulu mau ke monas kan? Aku beliin monasnya supaya kamu gausah jauh jauh kesana""I miss u Jiy, aku sayang kamu, lebih dari yang kamu tau" Eunwoo diam.
"Apa maksudnya?" Perkataan Sehun membuat Eunwoo terhentak. Sehun diam sibuk dengan pemikiranya.
"Kenapa hyung ga pernah cerita?" Tanya Eunwoo kembali.
"Hyung takmau menyakitimu Woo. Makanya hyung diam selama ini"
"Hyung cinta Jiyeon, begitu pula dengan Jiyeon. Tapi hyung tau kamu juga sayang sama Jiyeon. Hyung lebih ingin liat kamu bahagia, dengan kebahagiaannya hyung" Sehun berkata pelan.
Eunwoo menangis. Ya, jadi selama ini dia egois. Egois telah menjadi penghalang hubungan mereka.Andai kata waktu kembali berputar, waktu kembali begitu saja, Eunwoo ingin Sehun disamping Jiyeon. Menemaninya. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Jiyeon lebih bahagia sekarang.
"Jiyeon sudah tenang, kita harus berdoa dari sini"
Sehun menepuk pundak adiknya."Ayo pulang, sudah mau hujan" Sehun beranjak dari tempatnnya.
"Noona. Maafkan aku, aku egois" Eunwoo mengecup nisan Jiyeon pelan.Mereka berada dimobil. Hujan mulai turun.
"Hyung pulang ke Indonesia kapan?" Tanya Eunwoo tiba tiba.
"Haa? Tidak tau, masih betah disini"
"Perusahaan hyung bagaimana?"
"Hyung mengerjakan semuanya dari sini. Ya mungkin beberapa hari hyung harus kesana tapi hyung akan pulang lagi kesini"
Eunwoo mengangguk pelan.
"Woo, ikut aku ke Indonesia"Eunwoo diam.
"Indonesia? Kenapa memangnya?"
"Kalau kau masih disini. Bayang bayang Jiyeon dan masalah mu bakal terus berputar di memori mu"Hyungnya benar. Tapi, jika ia kabur dari masalahnya dengan Tzuyu, bukankah itu namanya pengecut?
"Aku harus lulus sekolah dulu"
"Masih lama, 1 1/5 tahun lagi"
"Tapi hyung, woo gabisa dipaksa" Sehun membasahi bibirnya. Adiknya ini memang susah dibujuk."Sekarang kamu gabisa nentuin itu. Kamu masih harus berpikir ulang bukan?" Eunwoo mengangguk.
Sehun harus menunggu waktu yang tepat untuk membicarakan ini."Apa ada gurumu yang cuti melahirkan?" Eunwoo menoleh. Apa hyungnya ini peramal?
"Ada, kenapa hyung bisa tau?"
"1 minggu lagi aku jadi pengganti sementara guru fisika mu itu"
Tidak. Bukan sesuatu yang baik, eunwoo jadi tidak bisa bebas, pasti hyungnya ini punya rencana. Tapi dia tak tau apa itu."Hmm kalau mau bercanda nanti saja hyung aku malas" Eunwoo memainkan ponselnya.
"Yaaa! Aku serius!" Teriak Sehun pada Eunwoo.
"Memangnya kau bisa hah? Jangan bercanda"
"Yaa Eunwoo-ssi kau mungkin lupa kalau aku pemenang osn fisika saat sma" Eunwoo memutar bola matanya. Ia lupa bahwa hyung nya ini memang jenius.***
Rasanya Tzuyu ingin mengucapkan sumpah serapahnya. Bayangkan, setelah meninggalkannya di Jeju, pria dihadapannya ini muncul dengan perasaan tak berdosa sama sekali.
"Tzu" panggil pria itu.
"Ada apa?" Ketus Tzuyu
"Kau tau kan alasan aku pulang lebih dulu?" Tzuyu memutar bola matanya.
"Hmm"
"Jiyeon meninggal" Eunwoo menundukan kepalanya. Mata Tzuyu melebar. Ada rasa bersalah sudah menyumpahi orang didepaannya ini."Aku turut berduka cita Woo" eunwoo mengangguk.
"Jiyeon punya penyakit parah yang sering sekali kambuh. Makanya aku selalu sedia untuk nya."
"Aku minta maaf. Selama pacaran, kita bahkan seperti tak saling mengenal satu sama lain. Aku egoism aku terlalu khawatir pada Jiyeon"
Eunwoo menghela nafas.
"Aku kira aku sangat menyayanginya. Tapi setelah aku pikir itu hanya perasaan khawatir seorang adik untuk kakanya" Tzuyu dia mendengarkam segala yang diucapkan oleh Eunwoo.Tzuyu merasa bersalah sekarang. Tzuyu seharusnya tidak egois. Tzuyu seharusnya tau keadaan yang dihadapi makhluk dihadapannya ini.
"Woo. Aku juga minta maaf" Tzuyu tersenyum sekarang setidaknya ia tahu apa alasan Eunwoo berperilaku seprti itu.
"Kamu gasalah aku yang salah" Eunwoo tersenyum lalu mengacak pelan poni Tzuyu."Aku duluan" Eunwoo berjalan meninggalkan Tzuyu yang masih terpaku.
Jangankan mengacak rambutnya. Mengobrol dengannya saja kadang Eunwoo menolak.
Ya, pria itu banyak berubah sekarang.
****
Akhirnya update! Tinggalkan jejak kalian ya. Terimakasih😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back Or No?
FanfictionJika ada dua lelaki yang menyayangimu, pilih mana? Kembali kepada mantan atau Sunbae tampan?