PROLOG

458 47 3
                                    

10 tahun kemudian...

Aku dan Kyuhyun sudah memiliki anak yang cantik dan baik. Dia adalah Cho Lami. Kami sudah hidup bahagia tanpa adanya gangguan seperti dulu. Meskipun Kyuhyun tetap dewusi, dia bisa menjadi manusia normal. Tapi... sepertinya semua itu hanyalah sementara. Mungkin, semuanya akan berubah dari sekarang.

***

Nuansa cerah di pagi hari membuat hatiku hangat. Aku duduk di balkon sambil meneguk teh hangat dan menghadap ke taman. Tak terasa waktu begitu cepat. Sepuluh tahun sudah aku bersama dengan Kyuhyun, sang ketua dewusi. Aku juga sudah memiliki anak bernama Cho Lami. Usianya sudah 11 tahun, dia cantik dan pandai seperti ayahnya. Dia juga berdarah campuran dewusi dan manusia biasa.

Jika kalian tanya, apa yang kulakukan di hidupku selama sepuluh tahun, tentu saja untuk menjaga anak dan suamiku dengan baik. Merawat serta memberi kasih sayang yang lebih pada mereka. Di dunia ini hanya mereka pusat hidupku, aku tidak bisa membayangkan jika harus kehilangan mereka.

Tahun ini akan jadi hari jadi pernikahanku dengan Kyuhyun. Tidak kusangka banyaknya rintangan justru membuat kami kuat seperti sekarang. Anakku juga sudah tumbuh besar. Kini ia akan memasuki sekolah menengah pertama. Aku merasa sangat bahagia dalam hidupku.

Saat aku masih memandang ke taman, seseorang memelukku dari belakang. Aku tahu wewangian ini. Pasti dia adalah..

"Kyuhyun.. aku tahu itu kau" ucapku sambil menoleh ke belakang.

"Ne yeobo... kau hapal sekali ya aroma tubuhku. Haha"

"Tentu saja, sepuluh tahun aku bersamamu membuatku paham sekali tentangmu yeobo..."

"Istriku memang paling bisa menjawab. Oh ya, dimana Lami?"

"Dia sedang bermain dengan paman-pamannya"

"Maksudmu Suho dan yang lain?" ucap Kyuhyun sambil duduk disampingku.

"Tentu saja, memangnya siapa lagi."

"Ah Seohyun... menurutmu apa kita akan seperti ini selamanya" tangan Kyuhyun merangkulku dan menyandarkanku di bahunya. Nyaman sekali rasanya.

"Tentu saja, selamanya kita pasti bahagia. Kejahatan yang lalu sudah berakhir." ucapku sambil mengelus tangannya.

"Yeobo... akhir-akhir ini aku mendapat sebuah mimpi aneh."

"Mwo? Mimpi apa maksudmu?"

"Entahlah terlihat samar. Tapi yang aku ingat, ada seseorang yang ingin mendekatiku dan keluarga kita."

"Benarkah? Tapi itu bukan hal buruk kan?"

"Aku tidak tahu soal itu tapi kuharap firasatku salah. Semoga itu hal baik."

"Bagaimanapun yeobo, jika kejadian sebelas tahun lalu terulang aku tidak mau Lami sampai tahu."

"Waeyo?"

"Dia masih terlalu kecil untuk tahu jika ayahnya ketua dewusi. Untuk saat ini biarkan dia hidup normal."

"Baiklah, tapi kita harus mulai waspada. Apapun itu, aku tak mau kejadian waktu itu terulang lagi terlebih jika bisa membahayakan Lami."

Black Shine [Sequel of A Black Heart]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang