Andaikan aku tak hidup di kota sekejam ini
Takkanlah hatiku miris teriris-iris
Melihat raga-raga kehilangan jiwanya
Mondar-mandir entah kemanaPanas dingin tak ia rasakan
Mejadi kawan sejatinya
Menyambung kehidupan dari sampah
Mengorek-ngorek makanan tak layak panganTatkala malam datang
Tiadalah tempat untuk berdiang
Tidur beralas karang
Menunggu sang mentari datangKembali mencari kehidupan
Mencari jati diri siapa ia sebenarnya
Walau tak pernah ia temukan
Sedetik kebahagiannyaAndaikan aku bisa melihat seutas senyumnya
Mengurangi beban yang ada dihati
Dan entah apa yang akan ia temukan
Dan entah siapa yang harus dipersalahkan