Kerah Biru Menangis

8 3 0
                                    

Andaikan aku tak hidup di kota sekejam ini
Takkanlah hatiku miris teriris-iris
Melihat raga-raga kehilangan jiwanya
Mondar-mandir entah kemana

Panas dingin tak ia rasakan
Mejadi kawan sejatinya
Menyambung kehidupan dari sampah
Mengorek-ngorek makanan tak layak pangan

Tatkala malam datang
Tiadalah tempat untuk berdiang
Tidur beralas karang
Menunggu sang mentari datang

Kembali mencari kehidupan
Mencari jati diri siapa ia sebenarnya
Walau tak pernah ia temukan
Sedetik kebahagiannya

Andaikan aku bisa melihat seutas senyumnya
Mengurangi beban yang ada dihati
Dan entah apa yang akan ia temukan
Dan entah siapa yang harus dipersalahkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang