g a s h i n a

2.2K 200 19
                                    

Kalau kau pikir kau bisa hidup tanpaku, kau salah besar. Jadi, apa kau masih akan meninggalkanku?

Gashina (c) Eternal Dream Chowz

Gashina (c) Sunmi

Naruto (c) Masashi Kishimoto

I don't own any chara in this fanfic. This is an unprofitable fan work.

Pairing: Sasuke U. x Hinata H.

Genre: Tragedy, Romance

Rate: T

Warning: Out of Character, Typo(s), Alternate Universe

#SHDL2017

Plot dari Uzumaki NaMa

PING!

Pesan dari aplikasi sosial media berbunyi. Hinata menyambar ponsel, membaca pesan. Ia terbelalak. Wajahnya berubah sendu.

Hei, Hinata, kau tahu kalau Sasuke akan menikah?

Apa?

Hinata duduk termangu, matanya masih lekat menatapi layar ponsel. Menikah ... tapi—bukankah kau menyukaiku, Sasuke-kun?

...

Tokyo, 2020. Musim panas.

Hyuuga Hinata menyentakkan kakinya di stasiun. Satu koper hitam berukuran sedang ada di sisi tubuhnya, ransel berada di punggung, dan sebuah tote bag menggantung di bahu kirinya. Ia menghirup napas, udara musim panas sudah menyambut kedatangannya. Ia meraih kaca mata dari tasnya, lantas dipakai untuk menghalau teriknya cahaya matahari siang ini, Hinata cukup menyesal mengambil penerbangan jam sebelas hanya untuk disapa panasnya kota Tokyo hari ini.

Hinata meraih pegangan kopernya, menyeretnya perlahan menuju deretan taksi yang menunggu para pendatang untuk menyewa jasa mereka. Hinata menghampiri salah satu taksi, setelah memasukkan barang-barangnya, Hinata segera berangkat menuju tempat tinggalnya di Tokyo.

"Baru pertama kali ke Tokyo, Nona?" tanya sang pengemudi pada Hinata.

Gadis itu tersenyum, "Ya, aku datang dari Yokohama untuk mengunjungi teman."

"Ahh, begitu rupanya. Selamat menikmati perjalanan di Tokyo," sahut pengemudi itu dengan ramah, Hinata mengangguk dengan senyum manis.

Ia melirik jendela, senyuman Hinata luntur. Tentu saja, akan ada banyak hal yang harus ia lakukan di sini. Dan ada kabar buruk yang menyapa kehidupannya.

...

Hinata melangkah turun dari taksi, menunggu supir taksi menurunkan koper dari bagasi. Hinata menarik napas dan mengembuskannya pelan-pelan. Ia menatap sekeliling. Rumah kontrakan sederhana di hadapannya akan menjadi markas selama sebulan. Hinata membuka risleting tote bag-nya, berusaha mencari ponsel.

"Nona, ini koper dan tasmu, tas ini benar-benar berat," ujar supir taksi yang tanpa Hinata sadari sudah berada di sampingnya.

Hinata tersentak, buru-buru menyambar tas hitam dari genggaman supir, "O-oh, terima kasih."

Hinata merogoh saku celana, mengeluarkan lima belas ribu yen dan menyerahkannya kepada supir taksi. Agaknya paman itu heran melihat gelagat Hinata, namun ia tidak terlalu peduli untuk menanyai Hinata.

Hinata beranjak masuk ke rumah kontrakannya. Ia menggeret koper menjelajahi kamar-kamar kecil di rumah itu. Memasuki bilik yang merupakan kamarnya, Hinata menepikan koper di sudut kamar dan menutup pintu. Ia menghela napas—lega.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

G A S H I N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang