Di sebuah toko kue di pusat kota, hidup seorang gadis berumur 16 tahun hidup bersama ayahnya. Ibunya meninggal saat melahirkannya. Kini ia tumbuh menjadi anak yang cantik, rajin dan baik hati seperti ibunya. Ayahnya sangat menyayanginya dan berjanji menjaga nya hingga akhir usia. Sebut saja gadis itu Eliz.
Siang itu, ia sedang melayani pelanggan yang datang ke tokonya, datanglah seorang lelaki muda yang sebaya dengannya. Awalnya biasa tak ada yang aneh dari laki laki tersebut tapi karena seringnya laki laki itu datang ke toko tersebut dengan membeli kue yang sama yaitu kue pænətounə (Panettone) yang berasal dari Italia. Dia membeli kue tersebuat dan memakannya langsung ketika ia sedang memakannya, laki laki itu memanggil Eliz, lalu Eliz mendekat dan bertanya
"ada yang bisa saya bantu ?" kata Eliz dengan sopan
laki laki itu tersenyum dan berkata "hay, masih kenal denganku ?"
"maaf siapa yaa?" jawab Eliz heran
"Duduk lah aku ingin berbicara kepada mu" pintah laki laki itu
Dan Eliz duduk bersebrangan dengan nya "anda siapa ya ?" ucap Eliz lagi yang memasang wajah penasaran
"che cosa sei (apa kabarmu?)" kata laki laki itu berbahasa Italia
Eliz kaget dan berkata "kau orang Italia?"
"Tentu saja, aku adalah teman dekatmu semasa SMP" jawabnya tanpa ragu
Eliz berfikir dan perfikir mencari siapakah orang tersebut, selintas dalam fikirnya terbayang seorang laki laki yang dulu sangat dekat kepadanya dan semua kenangan kenangan indah yang dulu tumbuh begitu indah, Eliz berkata dengan gugup "Alex. . .
"akhirnya kau ingat aku juga Liz" dengan senyumnya yang indah
"sedang apa kau disini dan bagaimana kabarmu ?" Ucap Eliz dengan meneteskan air mata bahagia
"aku baik baik saja, ternyata kau masih pandai membuat kue kesukaan ku" sambil mengusap air mata Eliz yang jatuh di pipinya yang lembut
Suasana pun menjadi hening seketika . .
"Aku disini kuliah dan kesini ingin mengucapkan sesuatu yang dulu ingin ku ucapkan sebelum kau pindah" lanjut Alex
"apaa itu ?" jawab Eliz yang menatap mata Alex dengan mata yang berkaca kaca
"aku.. aku.. Ti amo" ( I love you) dalam bahasa Itali
Air mata Eliz pun keluar lagi dari matanya yang indah "aku juga sayang sama kamu"
Mereka saling menatap dan mengerti maksud pikiran satu sama lain.
Keesokan harinya, mereka pergi piknik dengan membawa kue kesukan mereka yaitu kue pænətounə. Mereka berbincang bincang dan menyuapi kue satu sama lain. Itu adalah sebuah cerita yang ku buat berdasarkan pandangan tentang sebuah kota Italia.