Jangan lupa vote :)
New york, Amerika Serikat .
Chris memasuki sebuah gedung dipusat kota. Salah satu kantor pengacara yang di milikinya di negara tersebut.
Ada beberapa kasus yang cukup serius yang harus ia tangani disini.
"Mr Corbyn ?" Sapa seorang wanita saat Chris melewati lobby kantor. Chris menoleh dan sedikit mengerutkan keningnya sebelum kemudian tersenyum.
"Senang bertemu anda disini," ujar wanita itu sambil berjalan mendekat ke arah Chris.
"Dokter Sharon ?" Ujar Chris menanggapi dengan raut mengatakan seolah 'apa yang sedang anda lakukan disini?'
Terakhir tiga tahun yang lalu ia berjumpa dengan wanita itu. Banyak sekali perubahan dalam kurun waktu tersebut. Tentunya semakin cantik.
Ok, Dokter Sharon adalah salah satu dokter yang menangani operasi mendiang istri Chris, Kate. Jangan membayangkan wanita tua renta berumur setegah abad. Karena disini kenyataannya justru sebaliknya. Dokter cantik usianya masih muda tetapi sudah sangat berpengalaman.
"Suatu kebetulan bertemu anda disini. Saya diminta bertugas selama 2 pekan di klinik kantor anda," Sharon menjelaskan.
"Benarkah? Pagi ini kebetulan aku ada meeting dengan client. Mungkin nanti jika sudah selesai aku akan mampir, sedikit berbicang bincang jika dokter ada waktu," Chris menatap wanita didepannya.
"Kalau begitu anda harus cepat nanti terlambat. Silahkan mampir ke klinik jika anda sudah tidak sibuk Mr Corbyn."
"Tidak usah terlalu formil. Chris saja, Dokter Sharon."
"Chris ? Baiklah kalau begitu jangan panggil dokter mengingat anda bukan pasienku jadi panggil Sharon saja," Sharon tersenyum.
"Baiklah Sharon aku permisi. Semoga harimu menyenangkan." Chris tersenyum sopan dibalas lambaian tangan Sharon.
***
Selesai meeting dengan clientnya, Chris melangkah menuju klinik, entah angin apa yang membuat dirinya kesana. Mungkin karena dirinya sudah berjanji akan mampir. Yah memang tidak ada alasan lain lagi.
Klinik dikantornya tidak begitu besar. Ada beberapa poli klinik disana. Alisnya mengerut menemukan sedikit keanehan disana. Dari banyaknya poli yang tersedia, hanya poli umum yang terdapat sejumlah antrian. Bahkan poli lain kosong tidak ada yang mengantri sama sekali. Dan rata rata yang mengantri kaum pria dan Chris mengenal siapa saja pria pria itu. Yang tak lain dan tak bukan staf staf pengacaranya.
Melihat senior yang merupakan atasan mereka, pria pria tersebut nampak terkejut mendapati kedatangan Chris di klinik. Apa bosnya itu sedang sakit sehingga mengharuskan ia menginjakan kaki disini. Padahal jika ia menginginkan, dokter mana pun pasti bersedia untuk menemuinya. Sehingga ia tidak perlu repot repot datang ke klinik seperti saat ini. Tapi mereka tau, bosnya bukanlah type orang seperti itu. Type yang angkuh galak sehingga di segani oleh semua orang memang bukan karakter bosnya. Jarang sekali mereka melihat bosnya memarahi stafnya, bahkan hampir tidak pernah.
Paling paling bosnya hanya akan menegurnya pelan sambil tersenyum. Sungguh beruntung mereka memiliki bos penyabar dan bijak seperti Chris.
"Mr Corbyn ?" hanya itu kata kata yang terucap dari mulut mereka sambil memberi anggukan hormat.
"Apa yang sedang kalian semua lakukan disini ? Apa kalian sedang sakit ? Pantas saja aku tidak menemukan satu orang pun di ruangan," Chris sedikit menyindir sambil tersenyum sedikit. Dia sudah bisa menebak penyebab apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIFICE
Romance'Ketika melepaskan lebih menyakitkan daripada mempertahankan' - Empat orang manusia yang saling mengorbankan apapun demi kebahagiaan orang yang dicintainya . Apakah sepadan ? Nyatanya semua itu hanya menghancurkan diri sendiri hingga titik terendah...