FWY-13

6.5K 503 12
                                    

Kayla sampai dengan selamat di kediamannya. Ayah dan Bundanya sedang berada di teras menunggu kedatangannya.

Sepasang suami-isteri itu sedang asik bercengkrama sehingga tidak menyadari kedatangan putrinya.

"Pada ngapain sih? Kayaknya sibuk amat." sindir Kayla membuat ayah dan Bundanya berhenti berbicara lalu menatapnya malas.

"Ganggu aja sih, orang lagi mau pacaran juga."

Kayla melotot mendengar jawaban dari ibunya. For your information, saja. Bunda Kayla memang kekanakan, berbeda dengan ayahnya yang sangat berwibawa.

"Aduh bunda, kalau ngomong suka gak inget umur ya?"

"Inget kok, Bunda umurnya masih 36. Masih muda kan? Lebih tua Hamish loh dari mama." ujar Re-bunda Kayla membuat suaminya menggelengkan kepala.

"Tuh Bund, Ayah aja sampe geleng-geleng kepala." adu Kayla mendapat pelototan dari ayahnya.

"Ih Ayah kok gitu sih." omel Re sambil memukul-mukul pundak suaminya manja.

Secepat mungkin Kayla kabur sebelum mendapat semburan dari ayahnya. Walaupun ayahnya jarang ngomong, tapi sekalinya gomong. Duh, sangar.

Tanpa mengganti pakaian, Kayla membanting dirinya ke atas kasur lalu memulai ritualnya untuk menonton drama lewat aplikasi viu.

Untung saja Ayahnya pengertian dengan hobi anaknya itu, jadi ia memasangkan Wifi di kamar pribadi Kayla.

"Wadaw! Baru episode satu udah ada kissingnya." ujar Kayla heboh sendiri.
Lalu setelahnya ia menatap layar ponselnya sangat serius sehingga tidak menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya.

"Hai." Kayla terlonjak ketika merasakan ranjangnya bergoyang.

"Lagi apa dek?"

"Huaa!! Kakak kok bisa ada di sini?" tanya Kayla terkejut ketika mendapati Indera di hadapannya.

"Mau kunjungi adek sendiri gak boleh?"

Kayla tersenyum manis. "Boleh kok. Boleh banget."

"Masih galau gak?" tanga Indra tiba-tiba.

"Maksud kakak apa sih?"

Indra menoel hidung Kayla gemas. "Jangan pura-pura gak tahu. Tadi galau kan waktu Samudera iyain ajakan Rebecca?"

Kayla mendengus. Mengingat hal itu membuat moodnya berubah seratus delapan puluh derajat. Selain Samudera dan bundanya, Indra memang paling bisa membuat Kayla kesal.

"Kok diem? Bener kan? Acie-cie masih belum move on nih ye." goda Indra seraya menoel-noel dagu gadis yang sedang merenggut kesal.

Tangan Indra ditepis kasar oleh Kayla. Bukannya merasa bersalah, Indra malah tertawa semakin kencang membuat Kayla ingin menjambak rambut laki-laki berambut cepak itu.

"Apa banget sih," gumam Kayla seperti tidak berbicara dengan seseorang. Sangat pelan.

"Nih ya dek, jemuran aja kalau digantung kelamaan bisa dicuri orang, apalagi hati."

Untuk sejenak Kayla terdiam mencerna seluruh perkataan Indra. Kemudian helaan napas putus asa keluar dari bibirnya.

"Gue gak ngerti kak,"

Indra memutar bahu Kayla hingga menghadap ke arahnya. Wajahnya terlihat serius, senyum tipis menghiasi wajah tampannya.

Tangan Indra yang tadinya memegang bahu Kayla berpindah mengelus rambut panjang Kayla.

"Gue yakin lo gak sebodoh itu dek. Lo terlalu peka untuk gak ngerti omongan gue tadi."

"Emang gue nggak ngerti kak, mau gimana lagi?" Kayla masih kekeuh dengan pendiriannya.

Fall With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang