Sebuah cerita sederhana tentang mereka yang merasakan luka yang sama. Di saat takdir mempertemukan mereka, dimana takdir itu mempermainkan mereka kembali. Masa lalu yang belum terselesaikan, kini kembali menghancurkan. Bagaimana cara mereka mempertahankannya? Akankah takdir berpihak pada mereka?
Gadis itu menghembuskan nafas kesal sambil memandangi langit. Dia merasa begitu kesal dan lelah karena hubungan yang telah dia jalani selama 6 bulan dengan kekasihnya telah berakhir. Gadis yang tengah menahan tangisnya itu bernama Hyosung. Dia memejamkan matanya sejenak kemudian berharap dapat terbangun dari mimpi buruknya ini, meskipun dia tau bahwa ini bukanlah mimpi. Dia pun akhirnya memutuskan untuk melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan kursi taman yang telah menemaninya selama dua jam dalam kesunyian.
Setelah sampai di rumah, dia pun langsung membaringkan tubuhnya yang terlihat lelah. Bukan hanya tubuhnya saja yang lelah namun hati dan fikirannya juga. Hyosung sendiri tidak mengerti alasan apa yang membuat hubungannya dengan Mingyu berakhir begitu saja. Dia terlalu sibuk melamun sampai akhirnya terdengar bunyi tanda masuknya chat di ponselnya. Dia pun meraih benda yang sudah membuyarkan lamunannya itu dan membuka chat grup yang beranggotakan kedua teman dekatnya itu.Tim Meraih Mimpi
Suga :
Hallo, suga is here!
Hyosung :Nuguseyo?
Suga :Heol. Kalian tidak mengenali namja tampan ini? Mati saja sana.
Suzy :Ada apa? Kalian sungguh berisik. Aku sedang serius menonton film biru. Kalian memang penggangu sejati.
Hyosung :Maafkan dosa dia ya Tuhan.
Suga :Hahahaha Amin. Hey, perutku lapar. Bagaimana kalau kita makan bersama? Aku yang akan traktir. Berhubung abis gajian nih hahaha.
Hyosung :Cih hahaha. Boleh boleh, mau makan di mana kita?
Suzy :Ayo. Kebetulan aku lapar.
Suga :Oke. Aku jemput kalian sekarang ya.
Hyosung tersenyum setelah membaca pesan dari teman-temannya itu. Teman-temannya dan acara makan-makan adalah dua mood booster terbaik yang dia miliki.Hyosung akhirnya keluar dari kamarnya dan memutuskan untuk menunggu suga di depan rumahnya. Akan tetapi sudah lebih dari setengah jam dia menunggu dan Suga belum juga terlihat kedatangannya.
Tanpa sengaja, dia melihat seorang laki-laki yang baru saja pindah ke rumah yang ada di seberang jalan. Laki-laki itu menatapnya lalu tersenyum. Hyosung tampak kaget karena mendapat senyuman tiba-tiba dari laki-laki itu. Namun dia berusaha untuk terlihat tidak peduli.
Tin Tin.
"OMO. Haish." Hyosung terloncat kaget saat suga membunyikan klakson mobilnya secara tiba-tiba. Rasanya dia sangat ingin mengumpat laki-laki yang telah membuatnya menunggu setengah jam seperti orang bodoh di depan rumahnya. Namun dia memutuskan untuk mengunci pintu rumahnya terlebih dahulu lalu masuk ke dalam mobil temannya itu dan bersiap untuk mengumpatnya.