Sudah seminggu setelah hyeri melahirkan. Dan aku selalu menjenguknya, tapi sudah tiga hari, aku Absen, karena clara dan ibu myungsoo menyajakku kesana kemari mempersiapkan hari pertunangan So hyun. Tapi hari ini, aku dan myungsoo juga Seyi, kerumah Kediaman Kyuhyun dan Hyeri, karena Hyeri sudah cukup baik di bawa pulang.
Awalnya aku ingin membawa boneka, tapi saat ku sampaikan itu pada hyeri, dia melarang, sebab, kyuhyun alergi boneka, kasihan sekali putri mereka.
Dan saat aku menunggu myungsoo di mobil, mataku menyipin ke arah rumah Sulli, disana, ada Kakak lelaki sulli, yang tak aku kenal, dan seorang wanita, yang membelakangiku, ku asumsikan, dia adalah adik tiri Sulli.
Aku tidak ingin memperhatikan mereka, dan di anggap stalker. Jadi ku palingkan perhatianku kepada radio, yang masih memutar Avril Lavigne_innocent, di era yang ku jalani, hanya radio lah yang mengingatkan ku bahwa ternyata, tak semua berubah di jaman sekarang.
Saat lagi Avril hampir selesai, bersamaan dengan kim myungsoo keluar dengan Seyi. Dan langsung di sodorkan padaku, sabil lalu ku peluk.
"Ah, Dia sangat lama memilih mainan. Sudah ku bilang jangan membawa boneka, dia masih memaksa. Tapi akhirnya, Barbielah yang di pilih, karena dia tak berbulu." Celetuk Myungsoo sambil memakai sabuk pengaman.
"wah, Seyi, bukankah Bee boneka kesayanganmu," kataku sambil memandang boneka kesayangan seyi.
"Ne, eomma, tapi Da Hye, lebih ku sayangi." katanya sambil menerawang, kurasa dia memang sangat sayang pada Cho Da Hye, Hmm, anak yang baik.
"Dia sangat sayang pada Da hye. Bagaimana... Kalau kita memberinya adik?"
Aku tersentak pada apa yang Myungsoo utarakan, bukan aku tidak mau, tapi anak?
"Eng...." Ku padang Myungsoo yang mengangkat alisnya padaku. Dan ku gigit pipi dalam ku meredakan kebingunganku.
Aku menggeleng memberinya jawaban. Dan itu membuatnya menjadi merengut, aku tidak ingin membujuk atau menentangnya, karena aku tak ingin bertengkar sekerang. Ini bukan hal mudah, dan harusnya dia mengerti. Seyi masih butuh kasih sayang.
Tanpa kata, dia melajukan mobil dengan cepat. Walau masih dalam batas normal, tapi aku tahu dia sedang menahan sesuatu, dan pasti itu pun karena Seyi. Anak ku yang tak tahu apa-apa, masih berandai, jika dia ingin mencium Da Hye nanti. Itu semakin membuat Myungsoo mengeratkan tangannya di stir.
Ya Tuhan, bisakah dia mengerti situasiku?
***
45 menit yang panjang. aku tidak bisa mengatakan apapun, karena aku marasa bahwa aku baru saja mengambil sesuatu.
Yah mungkin saja aku baru merampas harapannya, maafkan aku, dan mengertilah maksudku.
Aku masih berusaha normal saat bertemu dengan Hyeri dan Kyuhyun. Semuanya lebih mudah saat kyuhyun mengajak Myungsoo keruangannya. Dan aku bersama Seyi pergi menemui Da Hye dan Hyeri.
"Itu apa?" Tanya Hyeri pada Seyi, kamibsedang duduk di sofa kamar Bayi mereka. Dan Hyeri membiarkan Seyi duduk disampingnya berdekatan dengan.Da Hye.
"Ini Bee, untuk Da Hye, Ahjumma." Seyi memberikan Barbienya pada hyeri, dan hyeri sangat terkihat bahagia.
"Wah, Gomawo seyi-ya." dia menidurkan Da Hye yang tenang di samping Seyi, dan seyi langsung ikut berbaring, dan memeluk Da Hye. Membuat kabut dalam mataku, Hhh, apa aku harus ikuti kemauan Myungsoo? Tapi...
"Hai..." Hyeri duduk di sampingku yang menghadap langsung pada makhluk anugerah tuhan, yaitu anak-anak kami.
"Ya?" jawabku, tanpa mengalihkan pandanganku pada Seyi dan Da Hye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Cupcakes
General FictionBagaimana jika suatu hari, semua dalam dirimu berubah saat kau bangun dari tidurmu, semua nya! Bahkan status mu?. jiyeon tak pernah nyangka, disuatu malam, semuanya sudah berubah, dia tak tahu bagaimana dan untuk apa semua itu terjadi. (BERLANGSUNG)...