Hunted: Chapter 30 (Yupi?)

614 67 18
                                    


Sinar mentari pagi kini talah menyinari suatu ruangan atau lebih tepatnya kamar yang tengah terbaring sorang wanita mungil dan imut. Kulitnya yang seditik mengenai sinar mentari membuat ia sedikit tidak nyaman dan perlahan pergerakan dari metanya yang masi terpejam kini perlahan mulai terbuka.

"Di mana aku?"

Setelah matanya sedikit terbuka, dengan suara yang lemah begitu pergerakan kepalanya tidak fit, bergerak melihat-lihat ruangan yang belum pernah ia tempati dan masi terbilang baru baginya. Ia sempat melihat meja di samping kasurnya yang terdapat beberapa obat-obatan dan juga alat-alat medis lainya.

Gadis mungil tersebut mencoba untuk duduk di kasur tersebut.

"Aw aw... kepalaku sakit!"

Gadis tersebut sedikit menjerit sambil memegang kepalanya yang lumayan sakit itu.

Ceekrrek...

"Eh uda bangun,"

Ucap seorang gadis yang masuk ke kamar tersebut sambil membawa semangkok bubur. Ia pun berjalan menghampiri gadis yang duduk di atas kasur tersebut. Mengetahui hal tersebut, gadis yang di atas kasur langsung membuang pandangannya yang tadinya melihat ke arah pintu, lalu menundukan kepalanya seperti ketakutan akan suatu hal.

"Nih aku bawain bubur buat kamu, kamu sarapan dulua ya. Oiya nama kamu Yuvia kan? Kalau aku Kinal,"

'Kok kakak ini biasa tau nama aku?" Bantin Yuvia.

Yuvia hanya mematung, bola matanya bergerak kesamping tepat ke arah Kinal yang berbicara dengannya. Tidak ada jawaban dari Yuvia, ia hanya menundukan kepala sedangkan bola matanya selalu bergerak-bergerek ke arah Kinal seperti ingin melihat tapi agak malu-malu.

"Aku taro di meja ya buburnya"

Setelah menaruh bubur di meja samping kasur, Kinal segera pergi namun Yuvia menahan tangannya.

"Emm aku boleh na...nanya kak?"

Kinal tersenyum tipis memandang Yuvia yang tidak melihat sekitpun ke padanya. Perlahan Kinal ikut duduk di samping Yuvia.

"Kamu mau nanya apa?"

"Te...teman aku mana?"

"Ohh dia, lagi sarapan di luar kok. Kamu sebenarnya kenapa? Dari tadi nunduk kepala mulu?"

Setalah mendapatkan jawaban, Yuvia hanya diam dan tidak merespon pertanyaan dari Kinal. Cukup lama suasana terhening setelah Kinal memberikan pertanyaan kepada Yuvia.

"Hei kamu gak apa-apa kan?"

Tiba-tiba Kinal menepuk pundak Yuvia, hal itu membuat Yuvia tersentak dan dengan cepat menggelengkan kepalanya. Gadis tersebut hanya terkikik ketika melhat Yuvia seperti itu.

'Hihi kok anak ini lucu ya' batin Kinal

Kinal pun mengambil mangkok bubur yang sebelumnya ia letakan di meja, ia meraih sendok bubur tersebut lalu menydorkan sendok yang telah terisi bubur kepada Yuvia. Yuvia hanya melihat sendok yang lumayan dekat dengan pipinya dengan ujung mantanya lalu perlahan wajahnya bergerak sedikit menjauh dari sendok tersebut tapi sendok tersebut malah mengejar Yuvia.

"Hihi kamu kenapa sih? Ayo makan Yupi,"

Tiba-tiba mata Yuvia membulat mendengar perkataan tersebut. Keheningan terjadi dan beberapa detik kemudian perut Yuviapun berbicara, Kinal yamg berada di sampingnya bisa sedikit mendengar ocehan dari perut Yuvia.

"Tuh perutnya ngambek, ayo makan,"

Yuvia tidak bisa bohong pada dirinya sendiri apalagi pada perutnya yang kini ketahuan berbunyi. Pandangannya perlahan mengarah pada sendok yang dekat dengan pipinya itu lalu mulutnya sedikit terbuka. Senyum Kinal mengembang melihat hal tersebut dan langsung saja ia mendorong masuk sendok tersebut masuk ke mulut Yuvia.

Season 2 Hunted (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang