Memilihmu

2.3K 116 3
                                    

Awas baper ! Kalo baperan sih wkwk 😂😂

***

"Aku memilihmu, karena kamu spesial."
~ Brian Hermesta Satria ~

***

Brian berhenti di depan sebuah cafe. Ya, ia memang sengaja mengajak Hera kesana karena itu adalah perjanjian mereka sejak kemarin. Hera tidak mempunyai janji ke rumah temannya seperti yang ia katakan tadi. Ada hal yang harus dibicarakan oleh Brian.

Mereka duduk dan hanya memesan cappucino. Itu minuman kesukaan mereka saat pacaran dulu.

"Cappucino disini rasanya masih tetep kayak dulu, waktu masih ada perasaan di dalamnya." kata Brian. Hera mengangkat alisnya, lalu tersenyum kecil.

"Baperan amat lu." kata Hera.

"Gue kan gagal move on. Ya wajar baper. Kesini sama mantan pula." Brian nyengir.

"Mau sampe kapan sih lo gagal move on ?" tanya Hera.

"Sampe hari ini. Karena gue mau move on dari lo." kata Brian.

"Bagus deh." Hera mengangguk-angguk.

"Mau move on ke siapa ?" lanjut Hera.

"Lo tau lah siapa." kata Brian.

"Nayla​ ?" tanya Hera. Brian mengangguk.

"Dia suka sama lo. Apa lo ngerasain hal yang sama ? Katanya lo nggak mau ukir kisah cinta dulu ?" tanya Hera.

"Buat sekarang, gue akan coba buka pintu hati gue buat dia. Cuma coba. Tapi nggak tau bisa enggak." kata Brian.

"That's great." puji Hera.

"Ya doain aja yang terbaik." kata Brian. Hera mengangguk. "Always."

***

"Nayla, sayang. Ayo turun makan dulu. Dari tadi pulang sekolah belum makan lho. Nanti sakit." Dewi memanggil Nayla dari luar kamarnya. Nayla diam tidak menjawabnya. Di dalam, ia sedang asyik membaca buku. Ia dengar panggilan mamanya, tapi ia sengaja tidak menghiraukan panggilan itu. Pintu kamar Nayla juga dikunci.

Dewi tau Nayla sedang tidak ingin diganggu, dan ia turun ke bawah.

Tok tok tok

Pintu rumah diketuk. Dewi membukanya. Ia melihat sosok Brian di baliknya dan sedang tersenyum ke arah Dewi.

"Selamat siang menjelang sore tante." Brian mencium tangan Dewi.

"Oh, Brian." Dewi tersenyum.

"Nayla udah pulang, Tante ? Tadi maaf ya Brian nggak bisa anter. Ada janjian sama temen." kata Brian. Dewi mengangguk.

"Iya. Nggak apa-apa kok." kata Dewi.

"Nayla nya ada ?" tanya Brian. Dewi mengangguk.

"Dari pulang sekolah tadi dia belum makan. Ngurung diri di kamar atas. Nggak tau kenapa. Kamu samperin aja." kata Dewi.

"Oh ya Tante. Boleh emang saya ke atas ?" tanya Brian. Dewi mengangguk.

"Yuk Tante anter." katanya. Brian mengikuti langkah kaki Dewi ke atas. Brian menatap pintu kamar yang bertuliskan "Who The Hell Are You ?" itu. Dewi mengetuknya.

Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang