(02)
Di jalan aku bertabrakan dengan laki laki yang tadi membantuku menaiki pagar+ mengantarkanku ke uks dan sama sama di hukum skot jump + hormat bendera di jemur sampai istirahat+ membawakanku roti dan air minum.
batagor dan teh manisku tumpah di pakaian rapihnya, piring&gelasnya pecah.
"maaf maaf"kataku" dengan
merasa bersalah sambil membersihkan bajunya. dia hanya menatapku dengan tenang seolah kesalahan yang ku lakukan ini sepele.
aku membereskan piring batagor yang tadi tak sengaja ku pecahkan."udah udah, jangan di beresin"katanya sambil menunduk mengambil tanganku yang sedang membetekan piring dan gelasku yang pecah.
"kenapa? nanti kalo ke injek sama orang gimana?"tanyaku sambil menatapnya dengan tatapan aneh.
"yang penting bukan lo"katanya yang masih memegang tanganku, dan menariknya.
"kamu duluan ajah"kataku sambil noleh ke ingeu, dengan tangan yang masih di tarik oleh laki laki tadi, yang mendapatkan anggukan dari ingeu tanda mengerti.
aku ditariknya sampai ke wc laki laki, dia menyuruhku menunggu di luar sampai dia keluar.
waktu demi waktu berlalu perutku juga sudah keroncongan karena sendari pagi belum makan, hanya sebungkus roti dan air mineral, itu pun tak habis ku makan semua.akhirnya setelah sekian lama si dia keluar, dengan bajunya yang basah kuyup.
dia mengajaku ke kantin dan memesan satu batagor dan satu es teh manis. kebetulan kantinya sudah agak sepi, sehingga ada bangku kosong. aku duduk bersamanya yang berada di depan tempat dudukku, yang sedang memperhatikanku makan batagor. aku makan dengan sangat lahap dan membuatnya keanehan melihatku."maaf yah gw gak punya duit buat ganti"katanya yang masih menatapku dan membuatku heran.
"ini kan salah aku, kenapa kamu yang harus nanggung?" tanyaku aku sadar aku yang salah.
"gw tau lo lapar"katanya yang membuatku sangat ingin berkata-ya iyalah kan udah keliatan.
"mau?"tanyaku menawarkan batagor yang sedang ku makan, magsudnya berbasa basi, karena sendari tadi mata celamitan nya tak lepas menatapku."mau lahk"katanya sambil mengambil sendok dengan sergap,dan makan batagor yang sedang ku makan. ini sekaligus menjadi pengalaman pertama bagiku yaitu makan satu piring bersama laki laki yang entah siapa namanya, aku tidak peduli dengan meskipun semua menatapku.
Sebelumnya, aku sudah di tegur ibu kantin soal piring dan gelas, aku jawab jujur bahwa piringnya pecah, dia marah, dan memintaku membayar ganti rugi. aku harus membayar 50.000,00 namun uangku tak cukup membayarnya, aku hanya membayar sebagian, awalnya ibu kantin tidak terima, tapi akhirnya dia mengizinkan ku melunasinya besok, karena laki laki itu bilang bahwa aku adalah pacarnya, aku tidak tau apa hubungannya, mungkin saja ibu kantin adalah tetangganya tau siapa lahk saudaranya, yang jelas aku bisa membayarnya besok.
uangku habis karena membayar ganti rugi piring dan gelas yang ku pecahkan, itulah sebabnya laki laki itu membayarkan makananku. lagipun uangnya hanya cukup untuk pulang naik angkot, siapa tau aure egois.
aku berjalan menuju kelas, tapi aku tidak sendiri, aku bersama dia, yang sampai detik ini aku tidak tau sama sekali namanya.
bel sekolah berbunyi menujukan waktunya pulang ❗
aku pergi ke tempat parkir untuk menemui rere, berharap ingin pulang bersama denganya. karena dia sudah berjanji akan ke perpustakaan umum bersamaku."maaf yah ra, gw mau jalan dulu sama teman temen gw, lo tunggu ajah disini, entar gw balik lagi"kata rere sambil menutup kaca jendela mobilnya, dan pergi bersama teman temannya, meninggalkan aku yang masih diam berdiri. aku duduk di tangga yang tidak jauh dari parkiran.
"lagi nunggu?"tanya seseorang yang tiba tiba duduk di sampingku.
*lagi lagi laki laki itu
"iyah"jawabku singkat sambil menatap ke depan, tanpa menatapnya yang so kenal.
"gw lupa nanya"katanya sambil duduk melipat tangannya di atas tempurung lututnya,dengan pandangan yang masih tertuju ke arahku.
"nanya apa?"tanyaku dengan wajah yang penuh tanda tanya.
emmm.... nama lo siapa"tanyanya" dengan gugup, mungkin gengsi.
"aura"jawabku singkat tanpa bertanya balik.
gak mau nanya gw?"tanyanya sambil menawarkan tangannya untuk bersalaman.
"nama kamu siapa?"tanyaku yang sudah menyalaminya.
"cakra"jawabnya sambil menggerak gerakan tangannya menyalamiku bak pejabat.
tak lama keheningan tiba tiba langit meneteskan airnya, aku dan cakra bergegas berteduh.
"dingin gak?"tanya cakra, sambil menatapku yang sedang menggigil.
"dingin lahk"jawabku yang menatapnya dengan tatapan aneh, karena pertanyaan ini terlalu bodoh untuk di tanyakan.
jawaban itu sekaligus membuat cakra refleks membuka jaketnya, dan mengibas ngibaskannya lalu memakainya lagi. kukira dia ingin memberikannya padaku, ini menyebalkan.
"pulang yuk?"ajak cakra setelah memakai dan merapikan jaketnya.
"aku harus nunggu seseorang"jawabku menolak ajakannya.
"udah lah, orang yang lo tunggu gak bakalan dateng, lagian hujan"kata cakra yang membuatku berpikir lagi tentang ajakannya.
"kamu duluan ajah"kataku yang masih kuat pada pendirianku yang masih ingin menunggu aure.
cakra menarik tanganku keluar dari tempat meneduh.
"hujan tau"kataku melepaskan tangannya yang menariku.
"tau, siapa bilang salju"kata cakra bermagsud bergurau, sambil menarik tangaku lagi.
"nanti baju aku basah"kataku, berusaha melepaskan tangannya dari tangaku.
"gak bakalan basah kalo gw payungin"kata cakra sambil senyum, dan menarik tanganku.
akhirnya aku mengalah, mengingat entah kapan hujannya reda, aku ikut dengannya, yang sedang memayungiku dengan jaketnya bermagsud agar bajuku tidak basah, tapi sia sia semuanya sama seperti apa yang ku pikir, bajuku tetap basah.setelah sampai di rumah ternyata rere sudah ada disana, coba saja jika aku tidak mengikuti ajakan cakra pasti aku masih sedang menunggu disana dengan hujan. sementara yang ku tunggu sedang asik asikan memainkan hand ponenya.
"eh rara, maaf yah gw gak jemput lo, soalnya tadi hujan"kata rere dengan wajah yang so polos, dan wajah manjanya yang membuatku jijik, sebenarnya aku agak kesal, tapi..
"iyah aku aku maafin"kataku yang basah kuyup, sambil menggigil kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary tentang cakra
De Todoberisi tentang, kisah 2 insan, yang memiliki cinta, namun untuk keberkian kalinya cinta itu harus di uji. berisi tentang diary, yang ku tuliskan tentang cakra, tentang permasalahan yang ku alami bersamanya, dan detik detik indah saat bersamanya, yan...