Hari Kamis, hari yang sering aku tunggu-tunggu, terutama saat pelajaran telah usai. Hehe. Hari favorit ku karena ada kegiatan rohis dan aku bisa melihatnya. Aku tau ini tidak baik, tapi ya gimana lagi, mungkin aku sudah jatuh Cinta padanya.
Lelaki itu, lelaki yang saat ini berada di barisan paling depan, fokus dengan apa yang dibicarakan oleh pembawa materi mentoring hari ini. Lelaki yang tidak pernah melihat ke arahku. Lelaki yang dikelilingi banyak teman, tapi bukan aku.
Tama, lelaki itu bernama Tama. Ketua rohis angkatan 25 di sekolahku.
"Heh, jangan dilihatin terus, nanti orangnya tau loh"Kata Ayu mengagetkanku. Ayu ini teman dekatku, dia juga gampang dekat dengan orang lain, termasuk Tama. Kadang aku iri dengannya. Tapi, tak apa Ayu selalu mendukungku.
"Biarin lah, kan tujuanku ngelihatin dia, biar dia tau kalau aku suka sama dia"
"Terserah kamu aja lah, tapi nanti kalo ketahuan jangan salting ya hahaha "
"Ih kamu tu"
Ayu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum.
---
Setelah mentoring selesai, aku melakukan hobi ku. Memfoto. Aku menjadi paparazi dadakan.
Aku keluarkan hp ku dan pura-pura mengetik sesuatu. Aku dekatkan hp ku ke badanku, agar tidak ada seorangpun yang tau. Lalu aku arahkan ke arahnya.
Dia sedang main game di hp dengan temannya, setelah ku lihat suasana.
Cekrik … cekrik
Sial, hp ku lupa aku silent. Dia dan temannya melihat ke arahku.
Tenang, tenang
Aku pura pura memfoto lcd yang tadi dipakai untuk mentoring.
Huh, kenapa bisa bunyi sih. Setelah aku lihat hasil jepretanku tadi. Wah, kelihatan Bagus.
Saat ku lihat dia lagi. Dia sudah melepas kacamatanya, aku ingin sekali memfotonya, tapi gimana ya, aku takut kalau dia curiga. Udah lah pulang aja.
"Ayu, ayo pulang udah sore nih" Ayu ternyata dari tadi berada di luar, ngobrol dengan Susi.
"Oh, iya iya"
"Susi, aku pulang dulu ya. Assalamualaikum"
"Assalamualaikum Susi, duluan ya"
"Walaikumussalam, hati hati ya"
"Iya" ucapku dan Ayu bebarengan. Kemudian kita bertiga tertawa.
---
Sebenarnya, aku dan Ayu membawa motor sendiri-sendiri. Tapi aku takut kalau harus ngambil motor sendiri di parkiran belakang.
"Ema, kamu tadi memfotonya lagi kan"
"Iya hehe" Jawabku sambil cengengesan.
"Emang mau kamu apaain sih, foto-foto itu"
"Sebenarnya sih, mau aku cetak terus aku taruh ke lokernya Tama"
"Ha? Serius? " Ayu terlihat kaget.
"Serius lah, besok aku berangkat pagi-pagi, terus aku selipin di lokernya. Selesai. Kan aku punya banyak foto-fotonya, jadi setiap hari aku bakalan nyelipin satu foto"
"Yaudah lah, semangat! Aku nggak bisa bantuin kamu kalau ini, kan kamu tau sendiri biasanya aku berangkat jam berapa, hehe"
"Okey okey siap hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Know, It's You
RomanceAku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Kenapa kau bisa ada di sini. - Ema - Maafkan aku yang telah menyakitimu. Maafkan aku. - Tama -