Ketika mentari mulai beranjak dari sisi timur ,terik tepat diatas ubun ubun dan kabut yang awalnya menyelimuti kota seoul mulai menghilang.
"Alhamdulillah " ucap seorang wanita pelan.
Dengan semangat ,ia menarik koper biru muda yang ia bawa sejakk tadi.
Setelah beberapa menit berjalan meninggalkan airport ,wanita tersebut terhenti."Ah,bahkan disini tidak ada masjid,15 menit lagi masuk waktu dzuhur" gumamnya pelan.
Terlintas sebuah bangunan menjulang tinggi dengan tanda salip terpampang diatasnya.Ia pun ragu untuk niatnya tersebut.beberapa kali ia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.
"Allah Maha Mengetahuinya"ucap gadis itu.
Perlahan ia kembali melangkhkan kakinya.
.
.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh" ucap seorang laki² disisi lain.Wanita itu pun mulai memasuki gerbang gereja,sampai akhirnya ia benar benar memasuk ke dalamnya.
"Dia sholat?dia muslim?"gumamnya pelan setelah ia melihat pria terlihat seperti halnya orang yang berdoa setelah sholat.
Sempat beberapa detik ia terpaku,hingga ia pun tersadar menyadari pria tersebut beranjak dan melewatinya.
"Hei wait"
Pria tersebut terhenti.
Menoleh sekejap menatap sumber suara.Sebelum pria tersebut kembali melanjutkan langkahnya."Are you Moslem?"
"Hmm" jawab pria tersebut
"Where do you come from?"
"Indonesia"jawabnya lagi
"Siapa namamu?"
Tanpa menjawab Pria tersebut sontak mendongakan wajahnya namun tanpa berbalik
"Namaku Annisa" Lagi lagi wanita tersebut mengoceh sendiri
Terlihat lawan jenisnya tak meresponnya ,ia pun kembali bertanya
"Namamu siapa?hallo,apakah aku monolog?"Ucapnya kesal.
Lagi lagi tak terdengar bahkan tanda tanda pria tersebut akan merespon.
Kini raut wanita yg bernama Nisa berubah seketika,-_-
"Ali" Setelah beberapa menit akhirnya ia meresponnya.
Nisa : 😊😊😊
"Aku pendatang baru disini,apakah kau mau menemaniku sebentar?setidaknya bantu aku cari tempat tinggal" Ucap Nisa
"Tidak,aku tidak punya banyak waktu disini" Ketus Ali sebelum ia pergi.
"Heiiii....apa kau tega meninggalkan wanita sepertiku disini sendiri?bahkan negeri ini begitu asing bagiku" Katanya kini agak kesal
Ali tak menggubris wanita yang baru ia kenal tersebut.Ia semakin menjauh meninggalkan Nisa begitu saja.
Oke,bersambung dulu,untuk kelanjutannya ditunggu cerita berikutnya,bubyee:v
Budayakan komen setelah baca😚
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT KECIL
Ficção AdolescenteKetika kenyamanan bisa terganti oleh sosok yang sama namun jiwa yang berbeda,disitu pula cinta tumbuh diantara mereka.