Keesokan harinya, Jin tidak bekerja dan memilih pergi ke rumah sakit bersama sang istri. Meski masih demam, Sowon tetap menemani lelaki itu dan berbohong mengenai kondisinya.
Sowon bilang, dia baik-baik saja. Nyatanya, dia masih agak pusing dan kedinginan walau sudah pakai jaket.
"Kau benar tidak mau masuk bersamaku?" tanya Jin, memastikan apakah Sowon ingin menunggu di luar atau dalam.
Sempat terdiam sebentar sebelum akhirnya wanita itu mengangguk. "Ya. Aku rasa kau butuh privasi agar lebih leluasa menceritakan semua masalahmu. Tenang saja, aku akan menunggu di sini sampai selesai."
Jin menarik kedua sudut bibirnya ke atas, kemudian melepas jaket yang dipakai dan menyerahkannya pada Sowon. "Jika kau masih kedinginan, pakai saja jaketku untuk menutupi tubuhmu. Aku tidak akan lama."
Setelah berkata begitu, Jin masuk ke dalam ruangan dan meninggalkan Sowon seorang diri di luar.
Sowon membetulkan posisi duduk, menggunakan jaket Jin untuk menutupi tangannya yang terasa dingin kemudian mencoba memejamkan mata dan memilih tidur sembari menunggu suaminya.
Saat Sowon hampir saja terlelap, dia merasakan ada sesuatu yang bergetar yang berasal dari jaket Jin. Sowon memeriksa apa yang terjadi sampai akhirnya dia melihat ponsel milik Jin yang ada di saku jaket.
Wanita itu melirik kanan-kiri, baru mengambil ponsel milik sang suami dan melihat jika ada pesan masuk di sana.
Selama menikah, dia tidak pernah melihat bahkan menyentuh ponsel Jin. Dia ragu, haruskah dia membuka ponsel yang tidak dikunci oleh pemiliknya dan melihat isi ponsel itu? Atau dia kembali memasukkan ponsel ke dalam jaket dan tidak mencampuri privasi Jin.
'Tapi Jin juga ikut campur, bahkan dia merusak ponselku. Itu tidak adil,' batin Sowon. 'Lagipula, aku juga penasaran apa isi ponsel dari seorang misterius seperti Jin.'
Beberapa detik perang batin, Sowon akhirnya memilih membuka ponsel Jin dan melihat pesan masuk.
Jin, kudengar kau tidak masuk hari ini. Kenapa?
"Anne?" bisik wanita itu ketika dia melihat nama Anne tertera sebagai nama seseorang yang tadi mengirim pesan.
Makin penasaran, Sowon mengscroll isi pesan antara Anne dan Jin. Lumayan banyak pesan itu, 'Sepertinya Jin dan Anne cukup dekat,' pikir wanita berambut panjang itu.
Dia mulai membaca isi pesan antara Jin dan Anne dari atas. Dia menghentikan acara scrollnya dan tertegun melihat sebua foto yang dikirim Anne pada Jin.
Fotonya dengan Namjoon di sebuah kafe.
Bagaimana bisa Anne mendapatkan fotonya?
"Jadi ... Anne pernah bekerja sebagai pelayan di kafe tempatku dan Namjoon bertemu sebelum akhirnya bekerja di kantor Jin?" lirih Sowon, tak percaya dengan fakta yang baru saja dia lihat.
Ternyata, Jin tahu semuanya dari Anne. "Aku tidak menyangka jika ternyata Anne bersikap seperti ini di belakangku. Apa salahku padanya sampai dia tega mengirim ini pada Jin dan membuatnya marah padaku?"
Bahkan, beberapa kali dia lihat Anne mengucapkan selamat pagi dan selamat tidur pada suaminya dan dibalas hangat oleh Jin.
"Harusnya aku juga membanting ponsel ini ketika mendapati Jin berbalas pesan dengan perempuan lain," kata wanita yang kini kembali membetulkan posisi duduknya lagi hingga berubah tegak. "Kalau aku membahas ini saat dia keluar dari ruangan, aku takut itu mempersulit proses penyembuhannya."
Jika ada yang tanya apa Sowon baik-baik saja, tentu jawabannya adalah tidak. Dia sedih mendapati Jin terkesan membalas pesan Anne berbeda dengan ketika Jin membalas pesan perempuan lain bahkan sekalipun itu Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesif [Jin-Sowon] ✔
Fanfiction[MAAP KALO BANYAK KURANGNYA, INI BUKU EP EP SAYA BUAT PAS MASIH BOCIL GAK DIREVISI, MAKASIH ATAS PENGERTIANNYA🙏] Apa yang akan kamu lakukan jika mempunyai suami yang terlalu posesif dan terobsesi denganmu? -Sowon, 24th -Jin, 30th UDAH TAMAT!