Setalah beristirahat, Luna kembali berjalan-jalan sambil memperhatikan setiap ruangan yang dilihatnya.
Beberapa saat kemudian Luna tertarik akan satu ruangan, yaitu ruang musik. Tanpa ragu dia segera membuka pintunya dan segera masuk ke dalam. Kesan pertama yang muncul dalam benak Luna adalah kagum karena di situ alat musiknya sangat lengkap. Tetapi Luna segera memilih piano untuk dimainkan.
Luna mulai memencet tuts-tuts dari piano tersebut dengan asal sebagai langkah pertama. Lalu, sebagai langkah kedua dia memutuskan untuk memainkan lagu 'that should be me' by Justin Bieber.
Luna sudah larut dengan permainannya, suaranya yang indah dan merdu memenuhi ruangan. Tak ada satupun yang melihat permainan Luna yang sangat indah, tetapi setelah berakhirnya lagu tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan dari seseorang.
"Wow. Bagus banget suara sama permainan lu."kata seorang perempuan yang tepuk tangan tadi sambil menghampiri Luna yang terbengong-bengong.
"Lu sejak kapan disitu? Kok gua gak tau?" kata Luna sambil memesang muka kaget.
"Dari awal lu main. Tadi niatnya gua pengen kesini. Gue lagi pengen main musik, eh tiba-tiba waktu gua buka pintu lu lagi main piano sambil nyanyi. Ya udah gua masuk, lunya juga kaya terlalu larut makanya lu gak sadar." kata perempuan itu.
"Oh, gitu." kata Luna sambil kembali berdiri.
"Oh, iya kenalin nama gua Brenda Tan. Lu bisa manggil gua Brenda. Tapi, kayanya gua gak pernah liat lu. Anak baru ya?" kata Brenda sambil mengulurkan tangannya ke arah Luna.
"Iya gua anak baru disini. Nama gua Luna Amelia Pradja, lu bisa manggil gua Luna." kata Luna sambil membalas uluran tangan Brenda.
"Oh anak baru. Jadi apa disini sponsor atau donatur?" tanya Brenda saat dia sudah melepaskan tangannya.
"Sponsor? Donatur? Maksudnya apa ya?" tanya Luna dengan mukanya yang polos.
"Muksud gua, keluarga lu disini sebagai apa? Donatur atau sponsor sekolah ini?" jelas Brenda.
"Keluarga gua gak yang kaya begituan. Gua itu lulus beasiswa disini." Jelas Luna.
"Hah! Lu anak yang lulus tes itu?"tanya Brenda dengan muka yang kaget.
"Iya, emang kenapa? Kok lu kaget banget sih dengernya? Emang ada yang salah ya sama penampilan gua, kayanya lu gak percaya gua lulus tes beasiswa."kata Luna sambil melihat dirinya dari atas sampai bawah.
"Gak ada yang aneh sih, tapi penampilan lu yang cantik dan modis membuat orang mikir lu orang kaya disini. Ya udah selamat datang di sekolah baru lu ya. Gua saranin aja lu harus kuat mental kalo ada di sekolah ini sebagai siswa yang lulus tes beasiswa."jelas Brenda dengan muka yang serius.
"Ya udah ayo kita keluar. Soalnya, bentar lagi mau ada upacara pembukaan tahun ajaran baru." ajak Brenda sambil menarik tangan Luna. Dan Luna hanya mengikuti langkah Brenda, karena dia masih memikirkan kata-kata Brenda yang tadi dan lagipula dia tidak tau dimana tempat upacaranya dilaksanakan.
sorry kalo ada typo. enjoyyyy :))))
YOU ARE READING
True Love
Teen FictionPerempuan yang sangat periang dan penyuka bunga, bertemu dengan cowok yang super gak jelas. bagaimana akhirnya baca yaaa