When Offgun Meet Godtbass [√]

Loving you so much, too much, very much

Rate = M
⚠ = OOC
BXB

Sebelumnya mau ucapin terimakasih buat yang udah baca 'What Lovers Do'. Disini aku bawa cerita Offgun dan GodtBbas bersamaan karena mereka dua couple fav aku. Semoga ff ini bisa membuat kalian seneng, btw ini bisa dibilang sekuel dari WLD. Selamat membaca 😊😊😊

-------------------------------------------------------------
+*+*+*+*+*+

Alunan musik klasik mengalun dengan lembut menyambut setiap pengunjung yang memasuki sebuah restoran di salah satu pusat kota yang ada di Bangkok. Tempat ini terbilang cukup terkenal dengan makanan khas tradisional Thailand, dekorasi minimalis bertema pemandangan alam di design sedemikian rupa untuk memanjakan mata para pengunjung. Sedikit perberbedaan dengan restoran lainnya, selain memiliki restoran terbuka untuk umum mereka juga menyanjikan ruangan privasi dengan lantai akuarium yang dipenuhi beragam jenis ikan dan pada salah satu sisi dinding dibiarkan terbuka menghadap cruise river, salah satu wisata andalan Thailand.
.

"Tamu vip sudah tiba, Dove antar ke keruangan westbeast." Kode resepsionis melalui walkie-talkie.

"Dove disini, sedang mengantar-
tamu ke ruang westbeast.
Harap perintah ulang."

"Vip masih disini."

"Dove memasuki sangkar."
.

Sang resepsionis menaikan alisnya, mencerna pernyataan ber-nick name 'Dove'. Dialihkan pandangannya pada layar monitor yang menapilkan lobby dari kamar di bagian barat, benar saja waiters tersebut sedang membuka ruangan westbeast dan mempersilahkan dua orang pria terlebih dahulu masuk.

"Bisa lebih cepat?" tanya tamu yang diklaim vip oleh si resepsionis tadi.

"Maaf tuan sepertinya ada sedikit kesalahan." jawab si resepsionis tenang walau dalam hati dia mulai panik, kepalanya bertambah sakit.

"Papii, Gun sudah lapar." Adu Gun sambil memanyunkan bibirnya yang semerah buah chery.

"Nona saya sudah mereservasi dari jam dua siang, kekasihku sudah kelaparan jangan membuat kami menunggu lebih lama." protes Off yang resmi menjabat menjadi kekasih Gun pada sang resepsionis, dia tidak tega melihat Gunnya lapar. Waktu menunjukan pukul 8pm, ini sudah cukup terlambat untuk jam makan malam.

"Maaf tuan harap menunggu sebentar." kepala si resepsionis semakin berdenyut sudah sedari siang ia menahan denyutan itu, mungkin dia kelelahan atau memang kondisi badannya yang kurang fit.

"Ada apa?" tanya seorang pria berjas hitam menghampiri si resepsionis. Dari tampilan si pria sepertinya ia adalah manager disana.

"Maaf pak saya telah menerima dua pesanan diwaktu yang sama." si resepsionis menghadap sambil membungkuk.

"Apa? Bagaimana mungkin kau seceroboh itu." suara bariton itu mengecil dan melirik tamu vip mereka yang sedang menunggu.

"Sepertinya saya kurang fokus." masih dalam mode menunduk dan penuh penyesalan.

"Kau akan membayar kesalahanmu itu nanti, sebaiknya kita pikirkan dulu solusinya." ucap manager, bukan saatnya untuk memarahi anak buahnya tersebut.

"Maaf tuan sepertinya terjadi kesalahan disini, resepsionis kami telah melakukan pemesanan pada tamu lain di jam yang sama. Bagaimana bila kami sarankan untuk memilih ruangan lain?"