Hankyung, Heechul dan kedua anaknya kini sudah berada di mansion megah milik keluarga Tan. Kini mereka tengah berada di taman belakang mansion megah tersebut. Ada beberapa makanan ringan untuk menemani sore mereka dengan obrolan ringan pula.Wonwoo sedari tadi terus diam tidak berbicara sama sekali dan hal itu membuat kedua orang tuanya dan juga Soonyoung heran. Biasanya ia adalah anak yang sangat aktif berbicara, meski hanya di lingkungan rumah. Tapi jika di luar rumah ia akan menajdi anak yang pendiam dan cuek tanpa menghiraukan sekitar, berbanding terbalik dengan tingkah Soonyoung.
"Ada apa dengan dirimu Wonwoo-ya ?." Tanya Soonyoung.
Wonwoo hanya menolehkan kepalanya lalu menggelengkan kepalanya. "Nan gwaenchana Soonyoung-ah.."
Heechul menyeritkan alisnya. "Kau ada masalah ? Ceritalah kepada eomma dan appa atau bahkan Soonyoung ?."
"Kau punya masalah di sekolah ? Atau ada yang mengganggumu ?." Kali kini Hankyung yang menanyakan sikap Wonwoo.
"Tidak terjadi apa-apa, aku baik-baik saja. Eomma dan appa tidak usah khawatir." Wonwoo berdiri dari tempat duduknya. Soonyoung berjalan mengikuti saudaranya dan memberikan tatapan menenangkan untuk kedua orang tuanya.
Soonyoung berjalan di belakang Wonwoo, ia mengikuti langkah saudaranya. Hingga ia tiba di depan kamar Wonwoo. Wonwoo tidak menutup pintu karena ia tahu bahwa Soonyoung akan ikut masuk ke dalam kamarnya. Soonyoung menutup pelan pintu kamar Wonwoo.
Ia duduk di samping Wonwoo yang sudah merebahkan badannya di atas kasur yang berukuran king size nya. "Ada yang ingin kau bicarakan ?." Soonyoung memulai percapakapan.
Wonwoo membaringkan tubuhnya ke arah Soonyoung. "Kau yakin akan membatalkan lomba dance yang kau impikan ?."
Soonyoung tersenyum. "Ternyata kau masih memikirkan ucapanku sedari tadi di rumah sakit."
"Aku tidak bisa membiarkanmu meninggalkan impianmu sedari kecil. Aku merasa bersalah Soonyoung-ah. Jika ingin, aku akan menunda pengobatanku dan aku akan ikut denganmu."
Soonyoung menggeleng keras. "Tidak usah Wonwoo-ya, aku yakin. Bahkan Im Seonsaengnim tidak memaksa ku untuk mengikuti perlombaan itu."
"Tapi Soonyoung-ah..-"
"Dengarkan aku, kali ini kau harus memperhatikan kondisi kesehatanmu. Tidak ada kata tunda-menunda jadwal berobatmu. Ingat, aku akan sedih jika kau menunda pengobatanmu, aku tidak ingin melihatmu terbaring di ranjang pesakitan itu lagi dengan alat-alat yang tidak aku mengerti."
Wonwoo hanya dapat menghela nafas dan mengangguk. Soonyoung memiliki sifat keras kepala seperti ibunya Dan itu membuat Wonwoo tidak dapat membantah ucapan ibu atau bahkan saudaranya. Karena baginya ucapan kedua orang tua dan saudaranya adalah penenang sekaligus pendukung untuknya saat ia sudah menyerah untuk melawan penyakit yang bersarang di tubuhnya.
Apakah ia tetap harus berpura-pura tidak mengetahui tentang penyakit yang di deritanya, ia sebenarnya tahu bahwa penyakit memang akan semakin parah. Bahkan ia sempat mendengar ucapan ayahnua dengan dokter pribadi keluarga Tan tentang keadaannya.
"Aku harus tetap bertahan demi keluargaku, hingga mereka dapat merelakanku untuk pergi meninggalkan dunia tanpa melihat air mata yang turun dari kedua mata mereka."
∆∆∆∆∆∆∆
"YAK! LIM JAEBUM!!..." Teriak seseorang yang sedang berlarian di koridor sekolah. Sedangkan nama yang dipanggil terus saja berlari untuk menghindari amukan sahabatnya. "Jika kau tidak berhenti aku akan membunuhmu !."
KAMU SEDANG MEMBACA
Until The End ;; SoonWoo [✔]
FanfictionPersaudaraan akan terasa lebih indah jika kita selalu menghargai semua keputusan saudara kita. Inilah kisah tentang Soonyoung dan Wonwoo yang merupakan sepasang saudara yang selalu terlihat manis. Tidak ada pertengkaran di dalam kamus keduanya.