Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Nicholas, Dilla, dan Ade pergi ke lorong lain. Mencari tempat yang tepat untuk bersembunyi, tetapi tidak bertahan lama ketika dia bertemu dengan si manusia kucing di ruang keluargaku, Nicholas mencoba untuk melawan si manusia kucing itu, tetapi naas, dirinya berhasil ditebas menjadi dua bagian. Dilla dan Ade tidak memiliki waktu untuk menyelamatkannya, mereka berdua berhasil keluar dari rumahku, mereka berhasil mencapai pos satpam, tetapi yang mereka dapatkan hanyalah tumpukan mayat dengan usus yang terburai. Ketika mereka berbalik, mereka sudah bertemu dengan si manusia kucing, Ade mencoba untuk menyelamatkan Dilla, Dilla berhasil menyelamatkan dirinya, dia masuk ke dalam mobil, mengunci mobil itu. Beruntung saja, mobil itu adalah mobil anti peluru, tidak ada yang menembusnya, dengan berdiam dan menunggu pertolongan, dia bisa selamat disitu. Ade sempat menahan si manusia kucing itu beberapa menit, Ade juga belajar ilmu bela diri, dengan sedikit kekuatannya, dia berhasil melayangkan satu pukulan tepat ke kepala si manusia kucing, tetapi itu membuat gigi si manusia kucing haus akan darah dan berhasil merobek leher Ade lalu si manusia kucing menusuk perutnya, menarik ususnya keluar, si manusia kucing ini meminum darah yang ada, mata dari Ade dicabut, tertusuk tepat di pisaunya. Dia lalu menginjak-injak kepala Ade hingga remuk, memutilasi kepala dan kakinya. Darahnya terpercik dimana-mana dan organ tubuhnya berantakan di tanah. Itu karena dia berhadapan dengan orang yang salah. Si manusia kucing itupun datang dan mengintip ke arah dalam mobil, membuat Dilla ketakutan dan tahu bahwa Ade sudah mati. Dia menutup matanya, dia sudah memastikan pintu mobil itu sudah tertutup rapat, dan tidak bisa dibuka.
Hei, hei. Aku bisa membunuhmu dengan meledakkan mobil ini, tetapi aku malas, aku tidak tertarik denganmu, haha. Kamu sangat beruntung!
Si manusia kucing itu lalu pergi, dia sadar bahwa masih banyak mangsa yang menunggu di dalam rumah itu. Di samping itu, Dilla merasa lega. Dengan segera, dia menelepon polisi dan meminta bantuan sebanyak-banyaknya. Dia hanya bisa berdoa. Setidaknya dia tidak merasakan tusukan tepat di perutnya.Bersambung...