PhotoShoot

8.9K 39 4
                                    

Happy Reading ^^

.

.

“Kau ingat apa yang aku katakan, kan?”

Sooyoung mengangguk. Meneguk air mineral yang disodorkan Yoona padanya. Managernya itu terlihat gugup dan panik bersamaan. Sama seperti dirinya.

“Dia orang yang cukup berpengaruh, Sooyoungie.” Yoona kembali merapikan bathrobe yang Sooyoung kenakan. Memastikan sampul bathrobe itu tak terlalu kencang ataupun terlalu longgar. “Jadi ini akan berpengaruh pada karirmu. Berusahalah.”

Kembali Sooyoung mengangguk. Yoona benar. Lawan mainnya kini bukanlah orang biasa. Jika kadang Sooyoung bermain untuk film dengan kualitas kelas dua, maka proyek yang diikutinya ini adalah proyek kelas atas. A+.

Sooyoung adalah bintang film panas. Sudah beberapa tahun ini profesi itu terus dijalaninya. Diluar perkiraan Sooyoung, persaingan bisnis di industri ini begitu berat. Para aktris dan aktor berlomba-lomba untuk membintangi lebih banyak lagi film untuk membuat nama mereka terkenal. Tapi keberuntungan belumlah berpihak pada Sooyoung. Sooyoung adalah satu dari sekian banyak pemain dengan film yang mereka bintangi bukanlah film dengan budget berlebih. Selama ini filmnya bisa diunggah dengan mudah dengan royalti yang sedikit. Bukan film eksklusif yang hanya bisa didapatkan oleh orang tertentu dengan bayaran yang terbilang tinggi.

Bisa diingatnya ketika dua hari yang lalu Yoona menyampaikan kabar yang mengejutkan. Managernya itu mendapatkan tawaran menarik untuk meningkatkan popularitas Sooyoung. Yoona bercerita bahwa Kwon Yuri menghubunginya. Menanyakan apakah Sooyoung bisa mengisi kekosongan cast untuk proyek ini.

Yoona yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan tentu saja mengiyakan permintaan Yuri. Yuri termasuk dari sekian orang yang namanya berpengaruh. Menolak kesempatan ini tentu saja mencoreng bahkan menghabisi karir Sooyoung. Apalagi mendengar lawan main Sooyoung, Yoona langsung mengcancel seluruh jadwal artisnya hari ini.

Sooyoung mengenal Yuri beberapa waktu lalu. Mereka bertemu dalam proyek film bertema sex party dan threesome. Bisa dibilang Yuri adalah bintang film atas dengan bayaran yang tak sedikit. Anugerah bagi produser kecil jika wanita bermarga Kwon itu ikut dalam film berkualitas rendah.

Proyek ini akan menaikkan popularitas Sooyoung mengingat sang lawan main adalah Cho Kyuhyun. Seorang produser berumur diakhir dua puluhan yang sudah mengeluarkan film-film kelas atas berkualitas tinggi. Kedudukannya sebagai produser tak menutupi kemungkinan untuknya ikut bermain sebagai aktor film panas. Hanya saja intensitasnya tak sesering bintang lainnya.

Sooyoung belum pernah bertemu Kyuhyun. Hanya menyaksikan beberapa film yang dibintanginya. Pria itu begitu tampan dengan rambut ikal kecoklatan dan tubuh tinggi tegap. Tatapan mata hitamnya mampu mempesona setiap wanita. Membuat kaum hawa manapun tak sanggup menolak jika sudah berada dibawah kungkungan pria itu.

Membayangkannya, Sooyoung merona.

Sikutan dari Yoona menyadarkan Sooyoung. Wanita berambut coklat gelap bergelombang itu kembali memfokuskan atensinya dengan sang manager.

“Yuri sudah menyelesaikan scene awalnya. Jadi kau yang melanjutkan.” Yoona mengamati kertas skenario yang diberikan sutradara untuk Sooyoung pelajari.

Sebenarnya Sooyoung sudah membacanya semalam. Namun tak akan salah jika dia mendengarkan Yoona menjelaskan.

Scene awal dijelaskan dimana Yuri berperan sebagai wanita lain dalam hubungan Sooyoung dan Kyuhyun. Scene awal itu masih terkesan biasa. Dimana mereka berdua saling berciuman dan bergumul diatas ranjang dengan tubuh tanpa busana.

Sooyoung kembali gugup. Pasalnya proyek ini tidak seperti film yang biasa. Proyek ini dirancang dalam bentuk pemotretan dimana nantinya gambar yang dihasilkan dirangkai untuk menjadi satu cerita utuh. Disinilah letak kesulitannya. Karena tidak mengandalkan suara dan dialog, ekspresi wajah begitu diperlukan. Gambar itu akan terasa hidup dan bicara dengan sendirinya jika sang pemain mampu untuk membawa perannya dengan baik.

PHOTOSHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang