part 19

185 12 1
                                    

Seorang wanita yang sudah berumur tetapi wajahnya masih saja terlihat muda, ia melangkahkan kakinya di salah satu gedung  dengan angkuhnya.

Wanita itu pergi ke ruangannya dan di sambut oleh beberapa orang yang sudah ada disana. Ia duduk di bangku tempat kerjanya.

"Jadi bagaimana? Apakah sudah ada perkembangan?" Tanya wanita itu.

"Sudah sajangnim, kami menemukan beberapa sidik jari dan beberapa tim kami tengah mencarinya" ucap salah satu orang yang ada disana

"Siapa pelakunya?"

"Kami belum bisa mengetahui siapa dalangnya, tapi kami berhasil menemukan anak buahnya."

Wanita itu mengepalkan tangannya dan mengebrak meja kerjanya, ia menahan kesal.

"AKU TIDAK MAU TAU KALIAN HARUS MENEMUKAN DALANGNYA! JIKA TIDAK... AKAN KU PASTIKAN KALIAN AKANEMDERITA!" ucap wanita itu.

Mereka yang mendengar itu langsung membungkukkan badannya dan melangkah pergi meninggalkan ruangan itu.

Wanita itu langsung duduk kembali dan bergumam.

"Sungjong sayang ... Sebentar ya sayang" gumamnya sambil menangis tanpa suara.

Myungsoo pov

Aku memasuki ruangan putih ini lagi , dan aku masih melihat dia belum membuka matanya.

Andai saja aku bisa menukar semua punyaku asalkan dia bisa kembali tersenyum dan membuka matanya.

Aku sangat merindukannya, aku hanya terus berdoa agar ia segera membuka matanya.

Aku masih setia menemaninya disini, duduk disampingnya dan mengajaknya berbicara. Padahal aku tau dia tidak akan membalas semua perkataan ku, karena dia masih di alam sana.

Aku merindukan semua moment yang aku buat dengannya, kenapa dia harus menderita? Itu yang ada di pikiran ku sedari tadi.

Aku mengusap punggung tangannya, dan  menciumnya lama. Bisakah aku bertemu dengannya di alam mimpi. Ingin aku berteriak tetapi tidak bisa.

Akhirnya tanpa sadar aku tertidur dengan tangan ku yang masih menggenggam tangannya, aku hanya melihat ruangan berwarna putih.

Aku melihat sekeliling dan ada sesosok orang yang aku kenal, ia menatapku dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

"Hyung?" Ucap ku tanpa sadar

Ia melambaikan tangannya ke arah ku dan mengisyaratkan agar aku mendekat kearahnya.

Aku sedikit berlari kearahnya, dan saat aku sudah ada di depannya. Ia menepuk bahuku lumayan keras, tetapi tidak terlalu sakit.

"Sungyeol Hyung, waeyo?" Tanya ku sampil melihat wajahnya yang masih tersenyum.

"Terimakasih" ucapnya dengan nada pelan

"Terimakasih? Buat apa Hyung?" Tanyaku dengan wajah yang bingung.

"Terimakasih telah berusaha untuk menyelamatkan adikku sungjong. Walaupun kau gagal, tapi aku tetap akan berterima kasih kepadamu." Ucapnya dengan wajah yang sedikit sedih.

"Maksudnya apa Hyung?" Tanya ku bingung

"Hyung?" Panggil ku lagi, tapi belum sempat aku memanggilnya lagi ia sudah menghilang.

'Mwoya?' ucap ku dalam hati.

"Tidak mungkin... Tidak mungkin jongie ku.." ucap ku terpotong karena terdengar suara seseorang yang memanggilku dengan keras.

"MYUNGSOO!" aku terperanjat dan saat ku buka mataku, aku bangun dari mimpi aneh itu.

Ku lihat muka Hoya Hyung panik bercampur sedih melihat kearah ku.

"Myungsoo? Kau sudah bangun? Apa yang sebenarnya terjadi?" Ucapnya dengan nada yang sedikit meninggi.

"Maksutmu apa Hyung?" Ucapku bingung

"Maksutku apa yang terjadi saat kau didalam hm?"

"Didalam?"

"Ia saat sungjong masih ada"

"Masih ada?"

"Oh ayolah myungsoo aku tau kau pintar, sungjong... Sungjong pergi meninggalkan kita. Saat aku masuk ke ruangannya alat itu berbunyi dan menunjukkan garis lurus. Dan aku melihat kau tidur di sebelahnya."

"Sebenarnya apa yang terjadi myungsoo?" Tanya lagi.

Deg

"Apa maksudmu Hyung? Sungjong? Sungjong tidak pergi"

"Tidak mungkin jongie ku meninggalkan ku Hyung"

"Tidak myungsoo sungjong sudah meninggalkan kita" ucapnya sambil memelukku

TBC




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang