Bolehkan Aku.....

43 1 0
                                    

Saat itu sedang pagi-pagi buta di daerah pinggir perkotaan, setelah sekian menit melaju kendaraan roda dua bermotor ini hingga akhirnya sampailah ke daerah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu sedang pagi-pagi buta di daerah pinggir perkotaan, setelah sekian menit melaju kendaraan roda dua bermotor ini hingga akhirnya sampailah ke daerah ini. Semuanya telah menunggu, sepertinya mereka telah siap untuk menaiki truk yang besar itu. Satu per satu dari mereka mencoba untuk memasukkan tubuhnya kedalam bak yang besar itu. Tak terkecuali aku yang sepertinya tak terlalu memerlukan usaha lebih untuk menaikinya. Semua telah pada tempatnya, dan kita siap untuk berangkat.

Dari melewati beberapa guncangan-guncangan yang kurasakan di dalam bak ini, aku melihat seorang gadis yang tampaknya sangat tidak asing bagiku. Ia berambut panjang, tapi tidak tersenyum. Aku menilik lagi dengan memperhatikannya lebih serius. Ia mungkin tak menyadari bahwa aku sedang melihatnya, jarak kami lumayan jauh dan terpisahkan oleh orang-orang yang sedang bernyanyi di antara kami.

Dia tampak tak menikmati suasana di sini, atau bahkan ia tak terlalu suka untuk bergabung dengan yang lain. Atau mungkin kakinya sakit sehingga ia tak dapat menari seperti yang lain, atau bahkan suaranya sedang serak sehingga ia murung karena tak dapat bernyanyi. Aku tak berbuat apa apa, aku hanya memperhatikannya sepanjang perjalanan yang memakan waktu hampir 3 jam ini hingga kami tiba di tempat tujuan kami.

Setelah akhirnya ban-ban mobil ini berhenti, tanda bahwa kami sampai ke tempat tujuan kami. Semua orang berteriak bahagia bahwa mereka tak harus melewati jalanan yang cukup membosankan untuk dilalui sehingga mereka harus menghabiskan energi mereka untuk bernyanyi dan menari untuk membunuh kebosanan di jalanan itu. Semuanya telah diabsen dan semuanya telah bersiap untuk mengikuti serangkaian lomba yang telah disediakan oleh panitia.

Aku hanya mengikuti tarik tambang, aku rasa aku harus mengikutinya agar aku dapat setidaknya berkontribusi untuk kelasku, walaupun sedikit. Hasilnya? tanganku sedikit terluka akibat tali tambang yang kasar itu. Aku melihat beberapa pertandingan yang lain, tapi aku tak menemukan sosoknya. Sosok perempuan yang mungkin adalah perempuan yang paling cantik di sekolah kami. Tapi aku penasaran mengapa perempuan secantik ia tak populer dibandingkan yang biasa-biasa saja.

Lama-kelamaan akhirnya tanganku lumayan terasa perih jika dibiarkan, jadi aku memutuskan untuk mencari sumber air di daerah sini untuk mencucinya. Aku mendapatkan airnya, tetapi perjalanan yang aku lalui lumayan sulit, aku harus agak mendaki tumpukan batu yang licin hingga sampai di atas dan mendapatkan air langsung di mata airnya. Dari sana aku dapat melihat gadis itu, ia sedang duduk di bukit itu sendirian sambil menulis sesuatu di buku cokelatnya. Ia tampak menyendiri.

 Ia tampak menyendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bersambung...

Bolehkan Aku.... Membuatmu Bahagia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang