“Maafin aku” ini permintaan maaf dia yang ke 20 kali dalam dua tahun terakhir.Aku mendengus pelan, memainkan sedotan yang ada di minuman ku dan tidak ada niatan sekalipun untukmembalas ucapannya, bukan,bukan karena aku orangnya pendendam tapi pada dasarnya memang aku tidak butuh permintaan maaf nya, bahkan 1000 kali pun dia meminta maaf, aku tidak akan menjawab.
Aku menunggunya untuk berbicara lagi, tapi sepertinya itu tidak akan terjadi. Karena...
“Sayang, ayo pulang aku udah selesai” kekasihnya sudah tiba untuk mengajaknya pulang.
Dia tersenyum, mengacak rambut sang kekasih dan mengandeng tangannya untuk melangkah pulang. “Aku pulang dulu ya Yul” itu suara dia, suara yang sudah dua tahun ini jarang aku dengar, suara yang sudah dua tahun ini selalu bilang maafin aku dan suara yang sudah dua tahun ini aku rindukan dalam diam.
Sekarang dia telah pergi, bergandengan tangan dengan sang kekasih dan meninggalkanku sendiri seperti dua tahun yang lalu. Dan aku hanya bisa melihatnya dengan senyum miris yang perlahan mulai pudar.
Aku Yuri, Kwon Yuri. 18 tahun, kelas 3 yang bersekolah di Senior High School Seoul. Hidupku baik-baik saja, kebutuhanku selalu terpenuhi namun terkadang hatiku merasakan sakit yang tak kunjung membaik. Semuanya bermula ketika aku jatuh cinta kepada sahabatku sendiri, Lee Donghae. Aku mencintai dia tanpa sadar hingga kini dan tak tau kapan akan berakhir.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Suara kursi yang berdecit di sampingku mampu membuyarkan segala lamunan yang telah menemaniku sepanjang jam kosong ini. Aku menoleh ke arah samping dan tersenyum begitu mendapati Tiffany sahabat karibku telah duduk di sampingku.
"Kenapa?" Tiffany memasukkan buku yang ada di meja ke dalam tas sambil sesekali melirik ke arahku.
"Siapa?" Aku balik bertanya, bukan, bukan karena aku tak faham dengan pertanyaannya, aku hanya ingin tidak ingin menjawab pertanyaannya saja.
"OMG, anak ini.. serius Yul, kau ini kenapa? Apa Donghae menemui mu lagi dengan untaian seribu kata maafnya lalu meninggalkan mu setelahnya dengan kekasih primadona nya itu?" Tiffany benar-benar sahabat sejatiku, dia bahkan mengetahui segalanya sebelum aku memberitahunya.
Aku menarik nafas panjang, berdehem sebentar dan menatapnya dengan sendu. Berharap ia tahu jika apa yang ia katakan adalah sebuah kebenaran.
Hening beberapa saat. Aku dan Tiffany larut dalam pemikiran masing-masing. Aku tahu Tiffany bosan akan cerita sedihku ini. Tapi aku entahlah. Aku telah mencoba berulang kali untuk tidak memikirkannya, tapi berulang kalipun gagal.
“Cobalah untuk memaafkannya Yul. Berdamailah dengan Donghae” Tiffany menatapku sambil menopangkan dagunya di atas meja.
Aku menggelengkan kepala. Memaafkannya? Haruskah? Dengan keadaanku yang seperti ini haruskah aku memaafkannya. Tidakkah ini tak adil? Dia berbahagia dengan kekasihnya sedangkan aku seperti ini. Tidak.
“Kau tau Yul. Terkadang kita harus mengalah kalau ingin bernasib baik. Percayalah ini yang terbaik untuk hidup. Dan percayalah memaafkan seseorang tak sesulit memulai pertengkaran ” Tiffany menepuk pundakku guna menenangkanku.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart (CERPEN)
FanfictionCinta tak harus memiliki. Namun mengikhlaskan tak semudah meminta maaf. Dan memaafkan tak semudah mengatakan aku mencintaimu. Yuri×Donghae #yulhae