One word that changes anything

5.1K 79 6
                                    

Aurel baru pulang kuliah dan duduk manis di atas kasurnya untuk ngecek pesan-pesan di hp miliknya. Seperti biasa penuh dengan grup chat WA - grup organisasi kampus, grup mesjid anak-anak, grup belajar online dll. Ada juga pesan dari beberapa teman. Tetapi tidak ada atu pun yang terasa menarik dan penting untuk di bales di saat itu.

Aurel memilih untuk tiduran dan menutup matanya untuk sesaat. Hari ini gadis serba sibuk capek banget. Kuliahnya seharian dari pagi sampai sore maka Aurel sebetulnya ingin istirahat sekejap, tidak ingin urusin grup-grup dan pesan-pesan orang.

PING berbunyi hpnya

'Hah? Ada suara Line? Paling juga cuma grup teman-teman SMA yang sibuk ngomongin hal ga jelas atau promosi account jualan.'batin Aurel. Tapi rasa penasaran membuatnya mengambil hp yang ia simpan di sebelahnya kembali dan melihat displaynya.

"Tes" terdapat satu pesan singkat di layer hp Aurel.

Satu pesan singkat yang bikin Aurel bingung lalu hatinya berdebar lebih cepat ketika ia lihat nama pengirimnya: "Iqbal Zainudin"

Iqbal, teman SMA Aurel yang memilih untuk menjadi tentara. Teman yang Aurel tidak bertemu sejak ia pindah ke Kanada untuk kuliah, dua tahun yang lalu. Iqbal, cowo pertama yang pernah Aurel sukai. Cowo yang tidak pernah lagi mengabarinya sejak ia dekat sama cewe lain, adek kelas sekalian teman dekat Aurel. Cowo yang hampir Aurel berhasil untuk melupakan. Tetapi itu tidak pernah. Ga mungkin cinta pertama di lupakan. Hanya melepaskan dan move on darinya.

Aurel masih menatap layer hp nya. Seolah-olah tidak percaya bahwa ada pesan dari Iqbal. Di pikir-pikir apa salahnya teman mengirim pesan kepadanya? Apa Aurel harus segera membalesnya?

"Line masih on ga?" muncul pesan baru dari Iqbal.

Aurel memilih untuk tidak buka dulu pesannya agar tidak terlihat bahwa ia sudah membacanya. Biarkan saja, bikin Iqbal  penasaran dulu apa akan datang balesan dari Line Aurel atau tidak.

***

Nah, kira-kira Aurel bales ga ya pesan Iqbal?

Maaf ini baru mulai nulis cerita. Maklumi kalau bahasa ada yang kurang tepat, bukan bahasa utama solanya, masih belajar hehe

Jika takdir berkata lain...Where stories live. Discover now