dimulai pada tahun 2015 yaitu hari pertamaku bersekolah di sekolah swasta di Jakarta.
waktu itu, aku belum terbiasa dengan suasana sekolah dan teman kelas yang tak sebaya. secara aku lebih tua dua tahun dari mereka, karena sebelum aku pindah ke Jakarta, aku sempat bersekolah di sebuah SMK favorit di Nusa Tenggara Barat.bisa dibilang favorit buat anak nakal, bisa juga favorit buat anak pintar yang menginginkan masa depannya menjadi lebih baik, karena alumni sekolah ini paling banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar di NTB.
tetapi sekolah ini juga terkenal dengan muridnya yang tidak taat aturan dan selalu membuat kerusuhan didalam sekolah maupun didalam kota.
kalo kalian penakut, aku sarankan untuk diam saja, tak usah banyak gaya disekolah ini.
karena disini, mencari masalah jauh sangat lebih gampang daripada mencari pacar.nama sekolahnya tak usah ku sebutkan.
dulu aku dikeluarkan dari sekolah karena bebagai macam masalah. mulai dari meninggalkan jam pelajaran ketika guru sedang mengajar, berkelahi dengan anak jurusan lain, tawuran, dan sebagainya. setelah itu keluargaku yang merawatku di NTB sudah putus asa dengan kenakalanku.
akupun diberi 2 tawaran yang sangat berat, yaitu bersekolah kejakarta dan tinggal bersama bokap, atau tinggal dikampung dan tidak dibolehkan bersekolah lagi. setelah berfikir keras selama satu minggu akhirnya aku memutuskan untuk bersekolah ke jakarta.
tapi pada tahun itu aku gagal bersekolah karena kendala waktu pendaftaran dan keberangkatanku yang terlalu mepet. ditambah lagi masalah kelengkapan dokumen seperti kartu keluarga dll. akhirnya aku menunggu pendaftaran ditahun 2015.
. . .
oke lanjut ke tahun 2015
. . .
Sore itu aku sedang berjalan-jalan di PGC Cililitan. mencari sesuatu yang unik dan berkaitan dengan bulan Ramadhan.
tiba-tiba handphone ku bergetar, aku pikir itu cuman sms dari provider yang minta diisiin pulsa ( maklumlah belum punya pacar waktu itu ) .
tapi setelah kulihat, ternyata SMS pemberitahuan dari sekolah.setelah membacanya aku bergumam dalam hati "okelah, aku akan datang".
tepat tanggal 6 juli 2015, aku bergegas menuju Sekolah menggunakan angkot sebagai alat transportasi.
tapi sayang, itu bukan hari pertama yang bagus untukku.aku belum begitu tau dengan jam-jam super macet di jakarta.
dan alhasil aku terlambat ke sekolah. sebenarnya aku ingin kembali lagi ke rumah, tapi ada rasa penasaran juga untuk berjumpa dengan teman-teman baru dan wajah-wajah baru.akhirnya kuputuskan untuk tetap masuk sekolah walaupun sudah terlambat 1 jam.
sesampainya disekolah, aku langsung disambut oleh guru BK dan Kepala sekolah. mereka hanya menegurku dan memberiku peringatan. akhirnya aku diizinkan masuk.
takkkk...takkkk...takkkk... kulangkahkan kakiku menuju kelas, sambil sesekali
kuperhatikan seisi kelas melalui jendela. akhirnya sampai juga didepan pintu, kulangkahkan kakiku dan kuucapkan salam "assalamualaikum".merekapun menjawab salamku dengan senyuman gibahnya, "waalaikumsalam".
aku langsung menuju ketempat duduk yang tersisah disamping seorang murid laki-laki. sambil sesekali kupalingkan muka untuk melihat wajah murid lain satu persatu. ku bergumam dalam hati "nampaknya tak ada yang sebaya denganku".
kemudian aku membuka percakapan dengan mengajak anak laki-laki yang duduk disampingku ini untuk berkenalan. nama dia Adji teman pertamaku di sekolah ini.
sembari mengisi waktu yang kosong, aku trus mengobrol dengan si adji, meskipun obrolannya gak jelas tapi kita trus melanjutkan obrolan kita. hingga akhirnya baru kusadari, ada seorang murid perempuan yang sedang menatapku lewat jendela.
tapi aku cuekin aja dan tetep stay cool, bukan stay cool si tapi lebih ke sok-sokan cool.niatnya aku ingin mengajak dia berkenalan ketika jam istirahat. tapi sayang sekali, aku lupa dengan wajah murid perempuan yang menatap ku tadi.
disekolah ini aku melihat seakan-akan semua murid perempuan memiliki wajah yang sama, ini sangat membuatku bingung. mungkin ini pengaruh dari sekolahku dulu, yang mayoritasnya murid laki-laki.
hari ini berlalu begitu saja, hingga adzan Maghrib berkumandang, pertanda perut yang kosong ini akan segera terisi.
sambil sesekali kulihat handphone ku, aku cek satu persatu sosmed ku.
tiba-tiba ada sekitar 4 permintaan pertemanan baru di Facebook ku, mereka semua adalah kakak kelasku.• • •
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Kan Bersama
RomanceAku semakin tak percaya sistem tata surya, karena poros duniaku bukan matahari melainkan senyumanmu di setiap pagi.