Hari ini adalah hari terakhir aku tinggal di rumah Nenekku yang letaknya di sebuah pedesaan yang agak terpencil. Karena Nenek menginginkan semua keluarga besarnya berkumpul untuk silaturahmi sekalian liburan bareng katanya. Ya walaupun aku itu kurang suka sama suasana yang rame gitu, barangkali permintaannya adalah permintaan terakhir jadi aku mau-gak-mau menurutinya.
Selama 2 hari disana, aku gak terlalu banyak berinteraksi dengan para saudaraku, terlalu malas dan lagi pula kebanyakan umurnya diatasku. Sebagai gantinya, aku bermain dengan kucing persia milik Nenekku.
Saat aku bawa main keluar rumah, kucing itu malah berlari dan masuk ke dalam gudang yang udah tua, usang, pokoknya kondisinya mengkhawatirkan. Letaknya pun agak jauh dari rumah Nenek, bisa di bilang agak deket ke daerah perkebunan yang katanya agak mistis. Aku ikuti kucing tersebut sampai akhirnya aku berada di depan gudang tersebut dan memberanikan diri masuk kedalam gudang tersebut.
Kata 'Jangan menilai buku dari sampulnya' pas banget dengan keadaan isi gudang tersebut. Dari luar nampak gudang yang jelek yang isinya barang-barang yang gak berguna atau sudah berkarat. Tapi setelah masuk kedalam, aku ingin menarik semua opiniku yang udah menjelekkan gudang itu.
Walaupun di dalam agak remang-remang, tapi aku bisa melihat semua benda tersebut berkilauan seperti masih baru. Yang membuatku takjub adalah barang-barang antik disana ditata secara rapi dan sangat apik, seperti di dalam museum.
Lalu aku mendengar suara ngeongan kucing Nenekku. Dari suaranya, sepertinya keberadaannya agak jauh darinya. Karena gudang tersebut gak terlalu besar, jadi aku mudah menemukannya. Saat aku mengangkat kucing tersebut, aku merasa ada barang yang ku senggol. Saat aku ingin melihatnya keadaan barang tersebut dan berniat untuk membetulkannya, suara panggilan dari Pamanku menghentikan aktivitasku dan aku bergegas pergi keluar dari gudang tersebut karena Paman memanggilku terus menerus.
Tbc.
