Chapter 1

9.2K 748 38
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : Sasunaru slight Nejinaru
Genre : Yaoi, Boyslove.
Rating : maunya apa Hayoo (~°v°)~ T dulu yak?

_____________________________________

Cerita ini untuk kesenangan pribadi tidak untuk menjelek-jelekkan karya om MK
______________________________________

Hujan rintik-rintik membahasi kota Konoha. Jalanan tol tampak sepi dari transportasi yang sering lalu-lalang.

Menghela nafas kesal, tampak seorang pemuda sedikit menghentakkan kakinya menunggu hujan itu reda. Ia berteduh di dekat cafe sambil meminum jus jeruknya tinggal setengah. Ya, ia terjebak hujan ketika membeli kebutuhan belanja. Sendirian. dan berakhir ia di sini.

"Sasuteme Sialan! Dia mengabaikan ku!" sungut Uzumaki Naruto atau yang biasa dipanggil dengan Naru.

Naru memainkan ponselnya, ponsel keluaran terbaru yang dibelikan Sasuteme tampannya.

Mengetik nomor sang kekasih yang sudah ia hapal di luar kepala. lalu meneleponnya.

Tut..

Tut..

"Moshi-moshi"

"Sasuteme~"

"Apa dobe sayang? aku masih ada rapat sebentar lagi. nanti akan ku telpon kembali."

Naruto membantah "Tap-"

Tut..

Tut..

Nah, lihat! lihat! temennya mengabaikannya lagi! katanya cinta mati dengan dirinya. dan sekarang Sasuke mengabaikannya demi pekerjaan!

Kesal! ia kesal. Tanpa sadar Naru menggembungkan pipi chubbynya hingga bibirnya terlihat mengerucut seperti bebek. Imut. Naru tidak menyadari jika ekspresi ngambeknya dilihat beberapa orang. Para seme berusaha menahan hasrat mereka untuk menyium bibir plum itu. dan para wanita tampak gemas dengan pipi chubby nya.

Melipat tangannya di meja cafe lalu menenggelamkan wajahnya.

Ia ingin pulang. Naru tidak berani pulang menggunakan Taxi, ia biasa di jemput Sasuke kemanapun ia pergi. Jika ia berani, tidak mungkin ia berada di sini duduk sendirian. dan Sasutemenya lagi sibuk. Kalo meminta kakak kyubinya jemput itu tidak mungkin, karena kyubi lagi sibuk dengan hobbynya.

Hiks..

Naru berusaha menahan tangisnya ketika wajahnya ia tenggelamkan di lipatan tangannya. Naru Manja! biarlah, sifatnya memang seperti ini sejak lahir. Dari kecil ia dimanjakan oleh keluarga besarnya yang sekarang mereka berada di Tokyo Jepang.

Sudah lama Naru tidak bertemu dengan mereka, hanya bertemu sebatas video call, itupun tidak terlalu sering.

Hiks..

Naru ngambek lagi ketika mengingat keluarganya. Nanti ia akan menyuruh Sasutemenya untuk pergi ke Jepang bersamanya untuk menemui keluarganya di sana. Yah, smoga saja temennya ada waktu kosong.

Puk!

Naru terkejut, ia mendongakkan kepalanya ke atas. Shock ketika melihat seseorang di depannya.

"lho... Naru? sedang apa kau sendirian di sini? kenapa kamu menangis? dan di mana kekasihmu?"

"Neji senpai?"

Neji senpai merupakan kakak kelas Naru di High School Konoha. Sekaligus mantan kekasihnya. Sudah lama mereka tidak berkomunikasi semenjak wisuda 3 tahun lalu. dan sekarang mereka bertemu kembali.

Neji senpai sekarang fisiknya tidak jauh semenjak lulus SMA. Tapi semakin tampan dengan rambutnya ia ikat lemas dengan potongan pendek. Seperti Itachi nii, kakak kesayangannya.

Naru tidak menjawab pertanyaan Neji. Karena masih kesal.

"Boleh aku duduk di sini?" Naru menganggukkan kepalanya dengan cepat. Terlihat imut di mata Neji.

"Di mana Sasuke?"

Mendengar nama Sasuke membuat Naru menundukkan kepalanya.

Neji terdiam. Apa ada yang salah sama perkataannya?

"Sasuke sibuk!" gerutu Naru pelan. Untung saja Neji memiliki pendengaran yang tajam hingga mampu mendengarnya.

Sasuke place

Tumpukan dokumen sialan ini semakin hari semakin menumpuk. Dokumen itu berisi laporan, persetujuan dan banyak lagi yang membutuhkan tandatangannya. Dari tadi ia berkelut di dalam kantornya hingga mengabaikan jam makan siang.

Ahhh, ia sempat mengabaikan Dobe manis kesayangannya tadi. Ia tahu, Dobenya akan marah padanya, jika mendengar suara Dobenya yang sedikit merajuk. Tapi ia tidak bisa mengabaikan perusahaannya, ia akan lembur dan itu demi liburan di Jeju bersama Dobenya.

Sudah ia rencanakan jika akhir bulan ini ia akan mengajak Naru jalan-jalan di pulau Jeju, Korea. Tempat dimana Dobenya senang dan bahagia, karena tempati itu indah, apa lagi pantainya itu.

Kriet..

Pintu ruangannya terbuka tanpa di ketuk sebelumnya. Uchiha Itachi, kakak sulungnya itu selalu seperti itu. Membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Pernah kejadian di mana ia ingin mengrepe Dobe channya dan tiba-tiba baka aniki membuka pintu ruangannya dan berakhir kemarahan Sasuke pada Itachi.

"Hey Otouto."

"Hn." balas Sasuke malas.

"Ayo temani aku makan siang."

"Baka aniki. ini sudah jam berapa? ini sudah jamnya berakhir untuk makan siang."

"Aku tau kau belum makan siang Sasuke." kata Itachi.

"Hn"

"Aish, aku heran kenapa Naru masih bertahan bersama Adikku yang seperti ini." monolog Itachi.

Sasuke menatap tajam Itachi. Perkataan Itachi membuatnya ingin mencabik-cabik tubuh itu. Tanpa memperdulikannya Sasuke melanjutkan tugasnya. Waktunya terbuang percuma jika melayani baka anikinya.

Naru Place

"Kau tidak memesan makanan Naru?"

"Tidak, Arigato tawarannya Senpai."

"Jangan memanggilku senpai Naru, bukankah dulu kau memanggilku dengan Neji saja?" Neji menatap iris mata berwarna biru laut indah kesukaannya itu. Iris mata yang sangat ia rindukan. Jujur dengan hati yang dalam, ia tidak bisa move on sama sosok pemuda manis ini.

"Maaf Sen-Neji."

"Kenapa kau menangis?"

"Aku tidak menangis! tadi hanya terkena debu saja." balas naruto. pipi chubbynya mengembung lagi.

Neji tertawa. Naru tidak berubah. Tetap imut dan manis. Apa lagi sekarang Naruto parasnya semakin manis ketika mereka telah lama tidak bertemu.

"Naru, aku ingin mengatakan sesuatu padamu,"

TBC~


See u 💕💕

I am annoyed!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang