-Secret Love-
Siang itu geng Hazer Kasetsart University yang terdiri dari Arthit, Bright, Prem, Knott dan Toota tengah berjalan menuju loker mereka. Seperti hari biasanya, mereka telah melaksanakan ospek untuk para mahasiswa baru. Arthit nampak jengkel sekali, Bright si tukang rusuh bahkan tidak berani mengusiknya. Jangan tanyakan kenapa wajah manis itu menampakkan wajah jengkelnya, karena untuk para mahasiswa dan mahasiswi Kasetsart, khususnya jurusan Engineer pasti mengetahuinya. 0062 – Kongpob Suthiluck, adalah alasan si Head Hazer merasa jengkel. Pemuda tampan yang di sebut – sebut sebagai pahlawan atas ketidak adilan Arthit dan gengnya. Seorang mahasiswa baru yang entah kenapa selalu berhasil membuat si manis berparas bengis- Arthit selalu merasa emosi. Kongpob bukan hanya menyebalkan, tapi juga begitu berani. Ia bahkan membuat Arthit hampir saja memukul wajah tampannya di hari pertama Ospek. Untung saja saat itu Knott berhasil menahan sahabatnya.
Hhhh...
Arthit menghela nafas. Sesungguhnya ia sangat malas melihat wajah Kongpob, apalagi setelah insiden memalukan itu. Apalagi kalau bukan saat si Maba tampan itu ingin menjadikan Arthit sebagai istrinya. Hei, Arthit itu laki – laki, Kongpob pasti sudah tidak waras. Setelah kejadian memalukan itu, Arthit sudah menjadikan Kongpob sebagai musuh bebuyutannya. Adik kelas paling menyebalkan yang sangat tidak ia inginkan kehadirannya, tapi selalu berhasil tertangkap kehadirannya oleh mata bulat Arthit yang tajam. Dan hari ini, pemuda itu kembali berulah dengan memberikan name tagnya pada temannya. Padahal Arthit sudah memperingatkan padanya, betapa pentingnya name tag itu untuk para Maba.
"Hei, Arthit. Mau sampai kapan kau menunjukkan wajah jelekmu itu?" Knott adalah satu – satunya yang mau mengajak si Monster PMS – itu julukan yang di berikan Bright pada Arthit- untuk bicara.
"Knott," dengus Arthit. Tampak tidak terima dengan ucapan Knott yang menyebutnya jelek.
"Aku heran, kenapa kalian selalu saja bertengkar setiap bertemu?" Prem menatap malas pada sahabat tsunderenya itu.
"Tanyakan hal itu pada dirimu sendiri Ai'Prem. Kau juga selalu terlibat pertengkaran dengan Nong Wad," dengus Arthit.
"Au, itu berbeda. Dan kami sudah berdamai. Berbeda denganmu yang masih suka mengurus adik tingkat kesayanganmu itu," Kata Prem.
"Itu karena dia menyebalkan. Kalian lihat sendiri tadikan? Sikap sok pahlawannya?" Arthit kembali mendengus. Pemuda itu melipat kedua tangannya di dada. Sebenarnya bagi siapapun yang melihat Arthit saat ini, mereka akan memekik heboh karena keimutannya. Karena alih – alih terlihat marah, pemuda manis itu malah nampak seperti sedang merajuk pada teman – temannya.
"Au, kau seperti istri yang posesif, Ai'Arthit," Toota tersenyum tanpa dosa saat dihadiahi tatapan tajam Arthit.
"Kau ingin ku pukul ya?" dengus pemuda bernama lengkap Arthit Rojnaphat itu.
"Au, galak sekali. Apa kau tidak berpikir kalau Nong Kongpob itu tampan?" tanya Toota. Seakan tak puas menggoda sahabatnya yang tengah merajuk itu.
"Tentu saja dia mengakui bahwa 0062 itu tampan Ai'Toot. Dia bahkan mengajukan si 0062 itu untuk menjadi perwakilan Moon fakultas kita," kata Bright. Ia dan Toota kompak tertawa saat melihat bibir Arthit yang dipoutkan oleh pemiliknya. Uh, untung saja koridor yang di lewati Arthit dan gengnya sedang sepi. Kalau tidak, mereka pasti sudah kehilangan wibawa mereka sebagai senior yang kejam, terutama si head hazer yang masih betah mencebikkan bibirnya. Dasar monster tsundere.
"Tidak ada yang bisa kita andalkan selain diakan?" Arthit mengatakannya dengan nada kesal. Tapi hal itu malah membuat senyuman Toota melebar. Si peka itu mencium ada sesuatu yang aneh dengan Arthit. Sahabatnya itu, dibanding terlihat marah karena sifat kepahlawanan Kongpob, Arthit malah terlihat tidak rela kalau Kongpob perduli dengan si 0151 yang nametagnya di sobek oleh Arthit tadi. Arthit terlihat... cemburu?