Aurel berusaha untuk tidak memikirkan pesan Iqbal tadi. Ia sibukkan diri dengan mengerjakan tugas, masak, makan dan nonton, hobby favorit Aurel belakangan ini.
Dulu Aurel ga ngerti gimana orang bisa menghabiskan waktu berjam2 di YouTube. Tapi sejak Aurel kuliah, website tersebut menjadi teman hariannya. Yah karena Aurel ngekos dan tiada orang yang menemaninya di saat makan, bosan, sedih, setres atau semacemnya.
Bisa saja Aurel kumpul sama teman-teman di kosannya. Tapi Aurel lebih sering milih untuk menyindiri. Bukan karena tidak suka sama teman-teman kosan. Tapi karena gaya hidup mereka sangat berbeda sama kehidupan Aurel yang ingin taat kepada aturan Allah. Karena itu dia tidak ikut teman-teman berpesta, kegiata kesukaan anak-anak mahasiswa kampusnya. Di kegiatan lain pun mereka seringnya bawa minuman keras. Itu jadi sebabnya Aurel kesusahan menemu teman dekat. Kadang ia merasa sendiri, jauh dari orangtua dan teman-teman di Indonesia.
Dari sisi lain, begitu gadis pinter bisa lebih fokus kepada kuliahnya. Seringkali ia terlelap di depan laptopnya ketika ia mempersiapkan materi utk besok-besok hari. Begitu juga malam ini, tanpa membalas pesan dari Iqbal.
***
Hari kemudian ada kuliah hukum. Salah satu pelajaran yang sangat membosankan bagi Aurel. Bukan karena dia tidak mengangapnya penting, hanya dia kurang mengertinya dan professornya kurang berbakat untuk menjelaskan materinya dengan semangatin murid-muridnya.
Aurel menyibukkan diri dengan memain hp. Seharusnya dia tetap memperhatikan professornya, setidaknya berusaha untuk dengarin kata-katanya tapi dia rasa kejadian di sosial media lebih penting daripada materi yang Aurel sudah nyerah untuk mengerti.
Aurel ngecek account Line dan nemu lagi pesan Iqbal yang sudah hampir dia lupa. Ia mebukanya.
Yesterday, 16.34:
Iqbal Zainudin: Tes
Line masih on ga?
Tanpa mikir lama Aurel membalasnya secara sederhana:
Today, 9.10:
Aurelia K.: Masih ko
Bakal di bales langsung ga ya sama Iqbal? Di Indonesia sekarang jam berapa ya? Disini, di Quebec, jam 9 pagi berarti di Indonesia jam 9 malam. Quebec - Jakarta beda 12 jam, disini pagi, disana malam. Perbedaan yang selalu menjadi masalah, terutama soal komunikasi, setidaknya bikin ribet. Kalau jam 9 disana berarti udah waktu istirahat, kemungkinan cepat dapat balesan.
9.23:
Iqbal Zainudin: Oh kirain ga on
Yes, lumayan cepat. Ada kerjaan nih sambil nuggu professor selesai ngomong.
Aurelia K.: On ko, cuma jarang buka Line
Iqbal Zainudin: Oh gitu hehe
Eh li, USA sama Canada dekat kan?
Sama teman-teman di Indonesia Aurel biasanya di panggil Lia atau singkatnya Li, sedangkan di Canada orang-orang lebih sering memanggilnya dengan nama lengkapnya: Aurelia, dan sebenarnya Aurel lebih suka nama lengkapnya tapi labih senang di panggil Lia sampai kadang dia rindu mendengar orang panggilnya seperti itu.
Aurelia K.: Dekat sih tapi tergantung USA nya dimana, kan luas negaranya
Emang kenapa?
Tidak ada balesan lagi dari Iqbal. Mungkin dia sudah tidur. Tapi masa sih, ini belum jam 22 disana. Ya sudahlah, mending berusaha fokus kembali ke mata pelajaran, tinggal 10 menit doang, batin Aurel.
Setelah kuliah hukum selesai Aurel ketemu sama beberapa teman kuliah untuk membahas kerja kelompok yang mereka harus siapkan untuk bulan depan. Kemudian mata kuliah berikutnya mulai: Kimia. Aurel sangat suka pelajaran itu, terutama karena satu hal: dia mengerti. Dan professornya lumayan lucu. Dari materinya sih biasa-biasa aja, tapi Professor Keyne suka tiba-tiba keluarin quotes keren. Aurel ga tau apa dia sadar atau tidak. Pokonya kerjaan Aurel di mata pelajaran kuliah tersebut seringnya bukan nyatat tentang kimia, malah dia suka nyatat quotes2 Mr. Keyne. (ada kimianya juga di samping2)
Sebelum pelajarannya mulai Aurel ngecek hpnya. Masih belum ada balesan dari Iqbal. Gapapalah.
Biar ga terganggu dan lebih fokus Aurel matikan sambungan Wifi di hp nya.Salah satu topic yang Mr. Keyne suka bawa kedalam pelajaran kimia adalah: cinta. Entah kenapa tapi beliau sering berusaha menjelaskan teori kimia dengan analogi cinta.
"If you have two Atoms with different number of valance electrons they mostly unite to complete each other and share the valence electrons. It's like two people who have different strength and weaknesses, they unite to complete each other. It's a similar way of attraction."
Kalau jujur, menurut Aurel kadang atau bahkan sering penjelasan Mr. Keyne ga nyambung tapi setidaknya dia berusaha agar kimia tidak terliat bosan bagi mahasiswa. Yah mungkin karena bagi mereka persoalan cinta lebih seru daripada persoalan kimia.
Memikirkan itu Aurel ingat kembali bagaimana dia dan Iqbal pertama kali bertemu. Dan kali pertama Aurel benar-benar menyukai seseorang.
🕥🕚🕦Mau tau cerita pertemuan pertama Aurel dan Iqbal dan maksud Iqbal di balik pesannya?
Wait the next chapter!
YOU ARE READING
Jika takdir berkata lain...
Novela Juvenil"Apa yang lebih menyakitkan? Cinta bertepuk di sebelah tangan atau saling mencita tapi tidak bisa bersama?" Sejak SMA Aurelia suka sama Iqbal - tepatnya sejak hari pertama mereka bertemu. Tapi tidak pernah Aurel memberi tau Iqbal atas perasaannya. M...