Suara bising kendaraan mengusik indera pendengaranku. Suasana malam yang dingin, membuatku ingin segera sampai rumah. Aku menatap arlojiku yang sudah menunjukkan angka 8 malam.
Entah mengapa bayang-bayang dia terngiang kembali diotak.
Bayang-bayang seseorang yang hampir terlupakan.
Kupercepat langkah kaki, menuju apartemen yang sudah 3 tahun ku tempati selama menuntut ilmu di Negara bekas jajahan Nazi ini.
Akhirnya, sampailah ditempat tinggalku. Kubaringkan tubuhku disofa, sambil menghidupkan pemanas ruangan untuk menghangatkan tubuhku di musim dingin ini.
Dan untuk kedua kalinya, bayang-bayangnya datang lagi.
.
.
.
.
.
yeayy! akhirnya bisa ngepublish sekarang,, setelah sekian lama mikir-mikir dulu:v
this is my first work lho! jangan lupa like+comment!
#salampikachu
KAMU SEDANG MEMBACA
La Nina
Teen FictionBeberapa cinta datang seperti angin dari laut, sementara yang lain tumbuh perlahan dari benih pertemanan. Hazel Jenivia, perempuan bermata hazel "sesuai dengan namanya". Dengan paras cantiknya , dapat dengan mudah memikat hati banyak laki-laki. Say...