Thanks yang masih stay sampe sini
Budayakan vote sebelum membaca😊😊
Happy reading!!*
*
*
*
*"Lo mau kemana, Nath?" tanya Bima mengambil kunci motornya yang berada didalam saku celananya.
"Kerumah camer" jawab Nathan dengan senyumnya yang lebar sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Bilang aja mau ngapelin Vania." cibir Nana melirik sinis Nathan."Emang iye. Sekaligus pendekatan calon mertua" timpal Nathan.
"Kan kalian udah direstuin? Kenapa ada pendekatan segala?" tanya Bima."Ya harus dong. Dimana mana kalo pacaran, dekati dulu orangtuanya, baru anaknya. Minta restu dulu. Walaupun gue udah ngantongin restu, gue harus tetep menjalin kedekatan sama keluarganya Vania." jelas Nathan panjang lebar.
Bima dan Nana hanya mangut mangut mengerti.
"Yaudah gue duluan ya." pamit Nathan memakai helmnya lalu menaiki motor ninjanya.Nathan pun melaju keluar dari area kampus.
🐻🐻🐻
Nathan sudah memasuki perkarangan rumah Vania. Vania pun sudah menunggunya diteras. Dengan cepat Vania berdiri dan menghampiri Nathan yang masih melepas helmnya.
"Haii!" sapa Vania melambaikan tangan antusias. Nathan tersenyum lebar. "Hai sayang!" balasnya lalu merapikan jambulnya yang sedikit turun.
"Masuk yuk. Ada mama lho. Aku udah bilang ke mama kalau kamu mau kesini." ajak Vania. Nathan hanya mengangguk antusias.
"Yuk."
Nathan dan Vania masuk beriringan. Hingga saat Vania ingin menutup pintunya Nathan langsung mencegahnya sambil menggeleng pelan.
"Biar aku aja." ujarnya lalu menutup pintu rumah Vania. Vania baru saja membuka mulutnya untuk berbicara, namun langsung disergah oleh Nathan dengan mengulurkan jari telunjuknya lalu menggoyangkannya kekanan dan kekiri.
"Assamualaikum." salam Nathan menggandeng tangan Vania sambil menyuruhnya untuk duduk.
"Waalaikum salam." jawab Kinan dari dalam dapur."Eh, nak Nathan. Yuk langsung makan aja, Vania nungguin kamu loh, Nathan. Katanya mau makan bareng aja sama kamu." ajaknya sambil terkekeh.
"Apaan sih mah." gerutu Vania pelan namun membuat Nathan terkekeh geli melihatnya.
"Nathan sendiri yang minta mau dimasakin masakan mama." tutur Vania membela. Kinan hanya mencebikkan bibirnya menggoda anaknya.
Dimeja makan, Nathan mengambilkan makanan untuk Vania. Vania hanya menatap Nathan bingung.
"Kok kamu yang ambilin aku? Kan aku yang harusnya ambilin kamu. Aku cewek." tanya Vania memiringkan sedikit kepalanya.
"Emangnya cuman cewek yang bisa dan boleh nyiapin makan buat cowoknya? Cowok juga bisa tau ambilin makan buat ceweknya. Aku contohnya." jawab Nathan menaik turunkan alisnya.
"Aku maklumin kamu baru sembuh jadi jangan banyak capek dulu." sambung Nathan.
"Sayurnya dimakan semua ya, nak Nathan." pinta Kinan mengambil nasi untuk dirinya sendiri. Nathan mengangguk antusias.
"Beres tante. Nathan emang pengen makan masakan tante hari ini." jawab Nathan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan dan Vania[END]
Genç KurguDon't judge a book by its cover Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita saya🙏 Cerita kedua sih sebenernya, karena yang pertama "cinta 100 hari" saya berubah pikiran. Akhirnya bikin lagi dan hasilnya ini deh hehehe. Maaf jika ada t...