ORel 10 - "More Than..."

934 113 32
                                    

Ting tong!

Suara bel yang berbunyi menginterupsi seluruh penghuni apartemen nomor 524. Kecuali anggota termuda mereka. Gadis itu masih sibuk bernyanyi tak jelas di kamarnya sambil beraktivitas di meja rias. Karena gadis itu mendengarkan musik ditambah dirinya ikut bernyanyi, itulah penyebabnya tak mendengar suara bel.

Sementara itu, anggota tertua mereka sudah lebih dulu berjalan ke arah interkom. "Iya?" tanyanya melihat ke arah layar interkom.

Terlihat sesosok namja bermantel hitam dengan garis wajah lembut di layar interkom. "Hmm, apa benar Park Jihye tinggal di sini?" namja itu menyampaikan tujuannya.

"Oh, temannya Jihye?" tanya Jinha sedikit terkejut juga Jihye punya teman namja. Biasanya dia akan bersikap dingin kepada para namja.

Namja itu mengangguk.

"Iya, dia ada kok. Bentar ya, lo masuk dulu di luar dingin," ucap Jinha perhatian lalu mematikan interkom.

"Park Jihye!! Lo dicariin temen lo noh," teriak Jinha sambil berjalan membukakan pintu.

"Iya! Bentaran!" jawab Jihye dari kamarnya. Lalu, sudah tak terdengar lagi suara musik dan nyanyian Jihye.

"Masuk aja dulu," ucap Jinha ramah mempersilahkan namja itu masuk.

"Oh iya," jawab namja itu, lalu masuk.

"Siapa?" tanya Jinha yang sudah masuk saja ke kamar Jihye.

"Temen gue, namanya Lee Jonghyuk," jawab Jihye sambil menyisir rambutnya.

Jinha mengangguk paham. "Mau kemana?"

"Gak tau. Jalan-jalan aja," jawab Jihye seadanya.

"Yaudah sono. Udah ditungguin tuh."

"Iyee."

Keduanya segera keluar dari kamar Jihye menuju ruang tengah. Di sana, Jonghyuk dan Sukyung yang sedang mengobrol.

"Dah itu si Sukyung udah dapet mangsa tuh," ucap Jinha geleng-geleng kepala melihat jiwa wirausaha Sukyung itu.

Iya. Sukyung sedang sibuk menjelaskan hoodie keluaran terbaru pada Jonghyuk.

Jihye menatap Sukyung kesal. "Jonghyuk-ah, yuk berangkat sekarang!" serunya.

"Bentaran napa, masih liat-liat dagangan gue nih dia," protes Sukyung tak mau kehilangan calon pelanggannya.

"Ish, eonni. Nanti kita keburu malem," rengek Jihye.

Sukyung yang merasa jijik langsung saja mengiyakan ucapan Jihye, walau sedikit kesal juga. Sementara Jonghyuk hanya tersenyum kikuk melihat kelakuan mereka. Dan Jinha sudah pergi ke kamarnya malu melihat tingkah tak tahu malu kedua adiknya itu.

"Yaudah, kita berangkat dulu ya. Bye!" pamit Jihye lalu mendahului Jonghyuk berjalan ke pintu.

Jonghyuk membungkuk pada Sukyung dan pamit mengikuti Jihye.

"Iya. Hati-hati!"

"Mau kemana?" tanya Jonghyuk sambil menyalakan mobilnya.

"Terserah," jawab Jihye apa adanya.

"Lah kok terserah?" protes Jonghyuk karena jawaban tak berbobot dari Jihye.

"Kan yang ngajak jalan elo," kesal Jihye.

Jonghyuk menyengir, "eehehe..iya ya."

Jonghyuk mulai melajukan mobilnya meninggalkan basement area apartemen. "Jadinya mau kemana?" tanya Jihye penasaran.

Our Relationship [Jung Chanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang