Jason dan Fani masih berpelukan. Rafa yang tengah melihat adegan tersebut pun terlonjak kaget.
"Eh buset deh,Fani sama tuh anak kenapa pelukan ya?"Tanya Rafa pada dirinya sendiri.
"Gue hampirin atau kagak yak?"Pikir Rafa.
"Ahh kagak usahlah"Jawab Rafa dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri Fani. Kemudian,Rafa pun berjalan menuju arah kantin.
Sedangkan Fani dan Jason masih berpelukan. Jason sama sekali tidak ingin melepaskan pelukan tersebut. Sudah sangat lama ia tidak memeluk Fani. Fani yang masih didalam pelukan Jason pun menangis sejadi jadinya.
"Gue kangen sama lo Fan,kangen banget"Lirih Jason dan mengusap pelan rambutnya Fani. Namun,Fani sama sekali tidak menjawab perkataan Jason. Rasanya bibirnya jtu terkunci oleh ribuan gembok.
"Maafin gue Fan,maafin gue"Kata Jason. Fani pun memejamkan matannya dan berusaha menguraikan pelukan tersebut.
"Please Fan,sekali ini aja gue meluk lo"Kata Jason yang merasakan bahwa Fani berusaha menguraikan pelukan tersebut.
Namun,Fani sama sekali tidak mengubris kata katanya Jason. Fani tetap berusaha melepaskan pelukan tersebut. Jason pun menyerah. Dia pun melepaskan pelukan tersebut.
Fani mengusap air matannya. Dia menatap tajam kearah Jason.
"Jahat!"Kata Fani sambil memukul lengannya Jason. Jason hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Keji!"Kata Fani lagi sambil memukul kembali lengannya Jason. Jason sama sekali tidak membentak Fani karna perlakuannya itu.
"Gue benci lo!!"Teriak Fani dan memukul keras dadanya Jason. Jason pun meringis kesakitan. Tangannya Fani masih berada di dadannya Jason. Perlahan,tangan tersebut menurun dan kepalannya menunduk.
"Gue minta maaf sama lo Fan,gue minta maaf yang sebesar besarnya sama lo,gue tau kalau gue salah! Gue dalang dari semua masalah ini tapi please Fan,maafin gue"Kata Jason.
"Enak banget ya lo minta maaf sama gue? Lo kira gue nggak sakit apa ditinggalin? Ditinggalin disaat gue masih sayang sama lo! Disaat gue masih butuhin lo!"Jawab Jason dan menutup kedua mukannya dengan kedua telapak tangannya.
Jason pun bangkit dari duduknya dan bersimpuh dikakinya Fani. Jason memegangk kakinya Fani dan menundukkan kepalanya. Fani terlonjak kaget.
Tak berapa lama kemudian,Fani merasakan ada cairan yang jatuh dikakinya. Fani pun menundukkan kepalannya.
"Gue minta maaf sama lo Fan,gue minta maaf"Kata Jason.
Fani melihat Jason tengah menangis bersimpuh dikakinya.
"Son bangun,jangan kaya gini!"Kata Fani.
"Gue nggak bakalan bangkit sebelum lo maafin gue Fan"Jawab Jason yang terus memegangk kakinya Jason.
"Jason bangun!"Bentak Fani dan sedikit menyentakkan kakinya. Jason pun menatap Fani.
"Gu bilang bangun! Jangan jatuhin harga diri lo didepan orang lain!"Kata Fani lagi.
"Lo nganggep gue orang lain Fan?"Tanya Jason.
"Kalau iya emangnya kenapa?! Emangnya gue harus nganggep lo sebagai apa? Hah?!"Bentak Fani yang kini emosinnya sudah sampai di ubun ubunnya.
Jason terdiam mendengarkan bentakan Fani.
Ini bukan Fani yang dulu. Dia berubah. Dan dia berubah gara gara gue! -Batin Jason dan kembali menundukkan kepalannya.
"Lo budeg ya?! Gue bilang bangunn!!"Bentak Fani lagi. Jason pun menurut. Dia pun bangkit dari duduknya dan berdiri menghadap ke arah Fani.
"Bilang sama gue,gimana carannya supaya lo maafin gue? Bilang Fan!"Kata Jason.
Fani tetap diam. Dia kembali menangis. Fani sedikit merasa bersalah karna telah bertindak seperti itu kepada Jason. Padahal dari dahulu,Fani sama sekali tidak pernah membentak Jason.
"Bilang sama gue Fan!"Kata Jason dan nadannya sedikit meninggi.
Fani masih tak menjawabnya. Hatinya berasa diiris iris oleh ribuan pisau.
"Bilang Fan!"Kata Jason.
"Cukup!"Kata seseorang. Fani sama sekali tidak mengenal orang tersebut.
"Sherly?"Tanya Jason tak percaya.
"Sampai kapan lo nyiksa diri lo Son? Sampai kapan lo mau jatuhin harga diri lo didepan cewek brengsek ini?!"Tanya orang tersebut yang ternyata bernama Sherly.
"Lo nggak ada hak buat ngatur hidup gue Sher! Ini semua gara gara lo! Lo suruh gue jauhin Fani supaya Fani mutusin gue!"Jawab Jason dan menatap tajam kearah Sherly.
Apa? Jadi semua ini suruhan dari Sherly? Kenapa Jason mau disuruh suruh kaya gini?! -Batin Fani didalam hatinnya.
"Gue udah ikutin semua perintah lo! Tapi liat? Bokap gue nggak bisa diselamatkan! Katannya lo bakalan bawa Bokap gue ke Jerman dengan syarat gue harus jauhin Fani sampai Fani mutusin gue! Gue udah lakuin semua perintah lo! Inget SEMUANYA! Gue udah ngasih banyak uang sama lo supaya lo cepet bawa Bokap gue ke Jerman dan operasi dia bersama rekan rekan dokter lo yang lain! Tapi liat?! Lo malah hambur hamburin uang tersebut dan lo nggak jadi bawa Bokap gue! Dan lo tau?! Bokap gue meninggal!"Jawab Jason.
Mukannya sudah memerah menahan emosinya. Fani yang menatap hal tersebut kembali menangis. Tak menyangka bahwa Jason akan melakukan hal tersebut.
Sherly hanya terdiam. Tak menjawab perkataannya Jason.
"Apa lo bisa ngembaliin bokap gue?! Hah?! Lo kira bisa?!"Tanya Jason.
"INI SEMUA GARA GARA LO DOKTER SHERLY YANG TERHORMAT!"Kata Jason lagi.
"Son,maafin gue"Jawab Sherly.
"Apa dengan kata maaf bokap gue hidup lagi? Apa dengan kata maaf bokap gue sehat lagi?"Tanya Jason.
"Gue tau,itu mustahil,gue minta maaf Son"Jawab Sherly.
Jason menatap tajam kearah Sherly dan beranjak pergi dari tempat tersebut. Dia mengambil jaketnya yang terletak diatas kursi tersebut dan berlalu meninggalkan Sherly dan Fani.
Jason berjalan tak tentu arah. Rasanya ingin berteriak untuk meluapkan semua rasa emosinya itu.
Sherly pun mengusap air matannya dan duduk disamping Fani. Fani pun menatap datar kearah Sherly.
"Kenapa lo lakuin itu Dokter Sherly?"Tanya Fani.
Namun,Sherly hanya diam. Tidak menjawab perkataannua Fani.
"Kenapa kamu nggak nolongin Bokapnya Jason? Lo tau kan kalau Bokapnya Jason itu udah koma selama 3 tahun? Lo tau hal itukan?"Tanya Fani lagi.
Sherly hanya diam. Dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Fani.
"Kalau lo beneran Dokter,lo pasti memberikan pelayan yang baik kepada para pasien lo,bukannya ngancem kaya gini! Disini lo udah bikin Jason tersakiti! Pertama dia harus relaiin gue. Kedua,dia harus kehilangan bokapnya!"Kata Fani.
Fani merasa bersalah karna tidak memaafkan Jason. Seharusnya dia mengerti. Seharusnya dia paham. Bukannya seperti ini! Membuat Jason tersakiti.
Jason,gue minta maaf sama lo. Gue minta maaf yang sebesar besarnya sama lo! Seharusnya gue ngerti! Seharusnya gue paham! Seharusnya gue selalu ada buat Jason,bukannya malah nambah bebannya Jason! -Batin Fani.
Karna tak ada jawaban dari Sherly,Fani pun bangkit dari duduknya dan mengejar Jason. Dia takut kalau Jason melakukan hal hal yang nekat.
"Jason!! Lo dimana?"Teriak Fani diluar rumah sakit.
"Jasonnn!!!!"Pekim Fani lagi.
Fani terus berjalan menelusuri setiap bagian yang ada dirumah sakit ini.
Namun...
"JASON!!!!!" Pekik Fani. Fani melihat Jason tengah menyebragi jalan padahal semua pengendara telah meng-klasonnya.
Fani pun berlari kearah Jason dan mendorog tubuh Jason agar Jason tak tertabrak.
"Fan..."Lirih Jaso.
~~~
Hai hai hai!! Maaf updatenya udah lama banget ya.
Makasih karna kalian nungguin cerita ini. Semoga kalian suka sama part ini.
Jangan lupa vote and comment ya mam
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQUELLA (END)
Teen FictionProses Revisi!!! Kehilangan adalah hal yang paling dihindari dalam hidup. Kehilangan,yang dapat merubah karakter seseorang. Bisa menjadi karakter yang baik dan bisa pula menjadi karakter yang buruk. Kehilangan,juga telah mengajarkan betapa pentingny...