Setelah peristiwa ledakan yang terjadi di salah satu rumah milik Park Group, Jimin memutuskan untuk sedikit memberi perhatian pada kasus tersebut.
Memerintahkan beberapa orang yang ia percayakan untuk menyelidiki langsung kasus ini agar tidak luput dari perhatiannya barang sedetikpun.Suatu kebetulan yang sangat janggal pikir Jimin.
"Selamat pagi Presdir Park, tuan Jeon Jungkook sudah datang."
Pikiran Jimin tentang peristiwa ledakan tersebut sedikit teralihkan saat sang sekertaris datang keruangan beserta seorang pria yang Jimin kenal betul siapa orang yang tengah mengekor masuk mengikuti sekertaris Jimin."Baiklah. Kau boleh pergi."
Wanita tersebut mengangguk sopan pada Jimin dan mempersilahkan Jungkook untuk menemui Jimin.
Dan dengan senyum khasnya Jungkook sedikit mempercepat langkahnya menghampiri Jimin yang sudah berdiri dari bangku kerjanya berjalan mendekat ke arah Jungkook.
Menyambut pelukan hangat si pria manis yang langsung menghambur ke pelukannya."Aku merindukanmu hyung. Bagaimana kabarmu?"
Jungkook berucap sembari mengeratkan pelukannya dan menyandarkan kepalanya didada bidang milik Park Jimin."Apakah kita sudah berpisah selama itu sehingga kau begitu merindukanku?"
Jimin menepuk bahu Jungkook dan melepaskan pelukannya yang langsung di sambut dengan wajah cemberut pria manis dengan gigi kelinci khasnya tersebut karena merasa tak terima Jimin melepaskan pelukannya."Kenapa kau jadi dingin seperti ini padaku Ji-Hyung? Apa karena kau sudah memiliki kekasih?"
Tersirat rasa iri dalam ucapan Jungkook, karena ia merasa posisi terdekatnya dengan Jimin sudah tergantikan oleh kekasih Jimin yang Jungkook ketahui bernama Min Yoongi itu.
Pria yang tak kalah manisnya yang sempat ia temui beberapa saat yang lalu dimana ia mendapatkan kejutan yang tak pernah ia inginkan datang secepat itu."Kau tau aku menyukaimu sejak lama, tapi kau terus menolakku dengan alasan karena kau tidak sama denganku tapi kenapa sekarang kau bahkan dengan sukarela menjadi seperti diriku karena kekasihmu yang juga pria itu Ji-Hyung. Kau menyakiti hatiku."
Jimin selalu menghindari pembahasan ini karena ia tidak ingin menyakiti hati Jungkook yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri tersebut.
Dan masih membiarkan Jungkook memanggil dirinya dengan panggilan 'kesayangan' seorang Jungkook untuk Ji(Min) Hyungnya.Dulu dirinya memang menolak Jungkook dengan alasan bahwa keduanya sama-sama pria, bahkan tidak hanya Jungkook kebanyakan dari para wanitapun tidak bisa menerobos masuk benteng pertahanan seorang Park Jimin.
Namun setelah bertemu dengan Yoongi, pria itu seakan memiliki kunci kramat yang bisa dengan mudah membuka pintu benteng pertahanan Jimin yang telah ia segel sebelumnya. Membuka dengan mudah seperti telah mengerti seluk beluk labirin hati Jimin."Kau adalah adikku Jungkook, jadi aku tidak mungkin mencintai adikku sendiri ."
Alasan tersebut sudah ribuan kali Jungkook dengar keluar dari mulut Jimin.
Sedangkan Jimin, ia memilih kembali duduk di tempatnya dengan Jungkook yang masih berdiri disana mendapati jawaban Jimin yang membuat hatinya sedikit tercabik."Kenapa kau tidak menghilangkan label 'adikmu' yang melekat pada diriku dan mencoba mencintaiku layaknya kau mencintai kekasihmu hyung?"
Mata Jungkook sedikit berkaca-kaca, mendengar kabar bahwa Jimin sudah memiliki kekasih membuat hati Jungkook terluka namun ketika mengetahui bahwa Jimin akan menikah dengan seorang pria yang juga sama seperti dirinya membuat Jungkook begitu murka.
Ia sempat berniat menggagalkan rencana Jimin dan menjauhkan Yoongi dari Jimin namun otak normalnya masih sanggup mengontrol kesadarannya."Bagaimanapun perasaanku hanya aku dan dirikulah yang bisa mengendalikannya. Duduklah, aku tidak ingin membahas hal ini berulang kali."
Final Jimin.
Bukannya ia tidak perduli, namun ia ingin menegaskan kepada Jungkook bahwa ia memang menyayangi Jungkook namun tidak lebih dari rasa sayang seorang kakak terhadap adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Completed) Lead You! Need You! Love You
Romance{SLOW UPDATE) "Apa yang telah kau lakukan padaku Min Yoongi, bahkan kau menggenggam jantung dan hatiku tanpa ku tau kapan kau mengambilnya." Park Jimin