Pagi ini kelas XII-AC sedang diadakan ulangan kimia. Bu Tari, guru kimia kelas XII yang dikenal galak tengah berkeliling mengawasi apa ada yang mencontek atau tidak. Kalau sampai ada yang mencontek dan ketahuan Bu Tari, dapat dipastikan kalau nilainya akan turun 10 digit.
Ulangan sudah berjalan 30 menit lebih, tinggal 15 menit bel pergantian pelajaran berbunyi. Alina tengah mempercepat gerakan tangannya saat menulis cara berserta jawabannya.
Tepat tinggal 5 menit, Alina menyelesaikan 20 soal dengan cara beserta jawabannya. Dengan perasaan lega, Alina segera mengumpulkan soal beserta lembar jawabannya ke meja guru."Wih! Ratunya IPA udah selesai aja," celetuk Wima.
"Apaan sih lo kutil! Diem! Kerjain sebelum bel bunyi dan kurang 3 menit lagi bel bunyi," ucap Alina membuat semua teman-temannya kalang kabut.
"Anjir! Lo sih pakek acara ngajak ngobrol!" Dumel Wima.
Alina berjalan kembali menuju bangkunya. 3 menit kemudian bel pergantian pelajaran berbunyi, itu membuat suasana kelas Alina semakin gaduh.
"Bel-nya matiin, anjir!"
"Eh gue nyontek! Nomer 13,17,18 apa jawabannya woi!"
"He gue belum kelar!"
"Sudah! Kumpulkan sekarang!" Suara Bu Tari memperingatkan.
"Bu belum selesai! Nanti aja bu ya dikumpulin waktu istirahat aja bu"
"Hee!! Kamu pikir ini sekolah punya nenek moyang kamu apa? Sudah cepat kumpulkan! Saya ndak akan menerima lembaran kalian kalau saya sudah berjalan keluar kelas ini," ucap Bu Tari sedikit mengancam. Bu Tari bersiap akan keluar kelas dan semua murid kelas XII-AC mulai berdesak-desakan untuk mengumpulkan.
***
Atlan merasa sudah jatuh, tertiban tangga pula. Pasalnya kelas XII-SC tengah dilanda kabar buruk. Ulangan harian ekonomi dadakan! Oke itu lebay, tapi semalam Atlan merasa jika belajarnya belum efektif.
Padahal lembaran soal dan jawaban sudah ada didepan matanya, mau belajar sebentar pasti tidak diperbolehkan oleh Pak Heri. Dengan percaya diri, Atlan mulai mengerjakan soal-soal tersebut.
20 menit berlalu dan masih ada 4 soal kosong dari 25 soal yang tersedia yang berarti Atlan sudah mengerjakan 21 soal yang menurutnya gampang. Sisanya, menurut Altan itu susah.
"Soal macam apa ini? Padahal udah dikerjain tapi gak ketemu juga, wah gak bener nih yang bikin soal!" Oceh Atlan.
"He Lan!" Panggil Armada, teman sebangku Atlan. Atlan menengok dengan tampang seoalah bertanya 'apa?'.
"Gue nyontek dong, hehehe..."
"Apa lo bilang? Nyontek? Tuh pala cuci pakek air keras ntar baru gue contekin!"
"Tega bener lo, gue kesusahan Lan. Kurang 6 soal lagi, ayolah Lan," rayu Armada.
"Gak! Lagian lo belajar gak sih kalau dirumah? Heran gue"
"Gue belajar tapi cuman bacaannya aja doang, lainnya enggak,"
"Gila ya lo? Lagian kalau bacaannya doang yang lo pelajarin terus nasib yang ada itung-itungannya gimana? Mau terus-terusan nyontek?" Tanya Atlan.
Armada mengendikan bahunya, "Lagian gue anti ngafalin rumus, bikin mumet, kalau inget rumus pasti bakalan inget anak IPA. Apalagi mapel matematika! Behh, pengen pingsan gue," oceh Armada.
Seakan teringat sesuatu, senyum Atlan mengambang. "Thanks! Lo udah ngingetin gue sama rumus yang gue lupa!" Lalu Atlan segera menyelesaikan soal yang belum dia jawab. Setelah itu Atlan segera mengumpulkan soal beserta lembar jawabannya.
"Kunyuk lu Lan, main kumpulin aja. Gue gak dikasih contekan!" Dumel Armada.
"Lah? Lo gak ngomong sih!"
"Basi Lan, alesan lu itu mulu. Tau ah! Ngambek gue sama lu,"
"Lah ngambek, ntar gue traktir makan bakso Kang Mur dah"
"Serius?!" Tanya Armada antusias dan Atlan menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Oke! Ngambeknya batal aja,"
"Baik, kumpulkan sekarang sebelum bel berbunyi!" Titah Pak Heri. Yang seketika membuat kelas gaduh, namun beda dengan Armada yang langsung mengumpulkan miliknya tanpa harus menyempurkan jawaban yang kurang.
"Kok udah lo kumpulin? Kan tadi kurang 6 soal," heran Atlan.
"Bodo ah, gue udah puyeng. Yang penting ntar lu traktir gue!"
"Makan aja pikiran lo,"
Dan bel pergantain pelajaran berbunyi.
***
🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Science and Social
Teen FictionMenjadi orang yang disegani di salah satu jurusan membuat sosok Atlan menjadi orang pertama saat anak IPS membuat masalah atau terpancing masalah dengan anak jurusan IPA. Atlan Pramudya, anak IPS kelas XII-SC, selain punya tampang yang mempesona dia...