Hari demi hari aureli lewati seperti biasa.
Sampai pada hari sabtu malam minggu handphone aureli berbunyi yang menandakan ada panggilan masuk
(video call)....."Fandi" batinnya membaca siapa yang menelfon
Setelah aureli mengetahui siapa yang menghubungi nya lewat panggilan video call tersebut ia pun mengabaikan nya dan tetap melanjutkan kegiatannya membaca novel
Setelah handphone aureli berhenti berbunyi, handphone aureli pun malah bergetar menandakan ada pesan wa masuk
Fandi : rel angkat!
Aureli : mau apa
Fandi : gue mau ngomong penting banget
Aureli : gue sibuk
Fandi : kali ini aja, pliss
Aureli : yaudah
Setelah Fandi membaca pesan terakhir yang dikirim dari aureli. Ia pun langsung bergegas menghubungi aureli kembali lewat sambungan video call
Dan kali ini aureli pun mengangkat nya
"apa?!" ucap aureli tanpa basa-basi setelah sambungan video call terhubung
"emm" Fandi yang ragu ingin mengatakan sesuatu pada aureli "gue mau pamitan sama lo" Fandi sedikit ragu untuk mengatakan hal itu
"emang lo mau kemana?" tanya aureli heran menampakkan kerutan di dahinya
"gue mau lanjutin kuliah gue ke amrik" jawab Fandi sedikit santai daripada yang tadi
Dan aureli hanya ber "ohh" setelah mengetahui informasi yang diberikan fandi
"kok cuma oh doang sih?" sahut Fandi heran dengan jawaban aureli
"terus gue harus apa?" tanya aureli
"ya larang gue kek, apa kek" Fandi dengan sedikit cemberut karena aureli yang dari tadi tidak peka
"kenapa gue harus larang lo? Kan lo ke amrik buat kuliah" jawab aureli dengan santai nya
Tapi hati aureli terkejut di dalam sana "Fandi mau ke amrik? Saat gue udah mulai punya rasa ke dia? Aduhh cobaan apalagi ini" batinnya menggerutu
"ya tapi apa lo gak kangen sama gue kalo gue lama jauh dari lo?" tanya Fandi dengan mengangkat turunkan alisnya
"ya nggak lah" jawab aureli masih jaga image
Padahal di dalam hatinya ia tak ingin Fandi pergi meninggalkan nya
"kok lo gitu sih rel" Fandi dengan gayanya yang sok ngambek "besok lo anterin gue ke bandara ya rel" titah Fandi kepada aureli
"gue sibuk" tolak aureli dengan alasan sibuk
"rell, lo jangan kaku terus dong sama gue" titah fandi kembali dengan nada melemah
"pa'an sih lo" aureli masih dengan ketusnya
"pliss lah rel lo mau ya temenin gue ke bandara" mohon fandi
"emang lo gak pulang" tanya aureli dengan menaikkan salah satu alisnya
"kan nyokap gue kerjanya disana, jadi biar gue sama nyokap gue gak kepisah terus" jelas Fandi yang mulai menampakkan senyum manisnya
"ohh" aureli ber-oh kembali
"tu kan oh lagi. Padahal gue udah ngejelasin panjang lebar ke elo loh" kesal Fandi pada sikap aureli
"terus gue harus apa?" aureli yang tak mengerti harus berkata apa
"Lo ha-rus te-me-nin gu-e ke-ban-da-ra" ucap Fandi dengan menekankan kalimatnya per suku kata yang terdengar seperti kalimat perintah
"gue udah bilang gue gamau! Gue sibuk" tolak aureli yang kemudian memutuskan sambungan video call secara sepihak
Setelah panggilan video call terputus aureli menyesal
"bodoh banget sih gue. Kenapa juga gue gabisa bersikap baik sedikit pun dihadapan fandi. Padal ni hati kayaknya udah mulai ada rasa sama dia" aureli yang menyesali sikapnya yang selalu ketus kepada fandi
"sebenarnya gue gapernah berharap lo pergi jauh ninggalin gue Fan. Saat ini gue udah terbiasa di ganggu sama lo. Gue udah nyaman kalo lo ganggu, tapi lo malah pergi. Sorry Fan gue gabisa ngungkapin apa yang sebenarnya gue rasain. Maaf gue udah munafik sama perasaan gue selama ini" batin aureli kembali yang masih menyesal atas sikap nya kepada Fandi
__________
Hayyyy
Jangan lupa vote sama komennya yaaa 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
About Waiting (TentangPenantian)
Novela JuvenilBerawal dari ketidaksengajaan yang mungkin itu sudah di atur oleh yang maha kuasa. Dan Penantian menjadi sebuah hal yang menjadikan ku seorang yang setia dan sabar menunggu ketidak pastian. Awalnya ragu menantinya, takut jika Penantian ini menjadi...