"aku harap K A U musim semi ku"
.
.
.
Req song
📍
Suzy - I love you boy
.
.
.Author P. O. V
Berjalan dengan gontai menuju kamar mandi dengan menggaruk garuk kepala adalah hal wajib yang dilakukan Nam Na Bi setiap pagi.
Menggosok kedua matanya dengan tangan dan menatap dirinya dicermin besar membuatnya lagi lagi menghembuskan nafas kasar.
"berhentilah menggangguku hari ini unnie, aku lelah. Aku harus bekerja agar bosku tak marah" itu yang setiap hari Na Bi katakan pada orang yang selalu mengikutinya. Ah mungkin kita bisa memanggilnya 'makhluk'
"bermain lah denganku, jebal!!!" dan seperti biasa makhluk itu selalu meminta untuk bermain. Mungkin selama seminggu hanya 3-4 kali Na Bi pergi ke kantor akibat makhluk yang satu ini.
Na Bi mengambil rambutnya kasar mengingatnya asal dan meniup poni setelahnya.
Wanita itu berbalik sambil menenggerkan tangan dipinggang rampingnya dan menatap makhluk sialan itu.
"Ya! Do yeon unnie! Bisakah kau tidak merepotkan manusia! Aku juga ingin hidup normal. Ah jinjja!" seperti itu lagi lagi. Rutinitas pagi Na Bi sungguh membosankan, setiap hari akan ada ajakan, teriakan, penolakan, dan berakhir makhluk itu hilang seperti asap. Dasar makhluk sialan.
"jika kau muncul saat ku tidak memakai apa apa, akan ku patahkan lehermu setan sialan!!!!!" sumpah Na Bi di kala masuk kedalam kamar mandi. Tapi apakah setan lehernya bisa di patahkan? Na Bi? Bagaimana?
Na Bi melepas pakaiannya satu persatu, masih melihat lihat sekitarnya kalau makhluk sialan itu tiba tiba muncul dan melihat dirinya tak ditutupi sehelai benangpun. Walau dia setan tapi Na Bi juga harus berhati hati. Kadang kala keburukannya diketahui oleh seluruh setan karena Do yeon setan sialan itu mulutnya tidak bisa dijaga.
Seperti manusia, hantu juga punya geng dan komplotan. Mereka bergosip dan semacamnya. Itu mungkin tidak apa apa bagi orang lain, tapi bagi Na Bi yang notabennya bisa melihat dan mendengar alam sebelah. Dia. Terganggu. Sangat. Apalagi kalau menyangkut dirinya dan keburukannya, tak jarang setiap dia bertemu hantu lelaki. Dia akan disiuli atau digoda oleh hantu itu. Hantu jaman now mah beda.
Jika kalian bertanya takut? Untuk Na Bi itu tidak menakutkan. Dia bahkan pernah bertemu hantu yang mukanya sangat buruk, awalnya dia gemetar. Tapi setelah tau hantu itu ternyata pelawak yang mati karena tertimpa panci 20 kg di mukanya, dia malah tertawa terbahak bahak dan sampai sekarang malah akrab dengan hantu pelawak itu.
Awalnya Na Bi memang takut, pertama kali dia melihat hantu ketika 7 tahun lalu saat ia melihat seseorang yang ia sayangi pergi begitu saja. Bahkan berpisah dengan roh, itu mungkin hal yang siapapun tak bisa bayangkan. Dia membenci kenyataan kalau perpisahan, dan kesedihannya berhadiah kemampuan. Seandainya bisa dijual, mungkin kelebihan yang ia miliki sekarang sudah di kilo-kan dan Na Bi menjadi kaya. Tapi apa boleh buat.
"kau memikirkan 'lelakimu' lagi" suara itu memecah lamunan Na Bi dalam guyuran sower.
Sejenak Na Bi masih belum mencerna, tapi sedetik kemudian dia refleks menutupi bagian sensitivnya dengan tangan.
"Ya! Sudahku bilang jika kau muncul aku akan mematahkan lehermuuu!!!! " teriak Na Bi kesal dan membulatkan matanya.
"Na Bi ah, jangan terlalu berlebihan, punya mu sangat kecil, dan jangan berpikir aku akan menyebarkannya. Tidak ada satupun hantu pria yang suka kecil" kata Do yeon sambil duduk di atas wastafel.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO [KTH.ver]
Horror#114 dalam horror [141217] #105 dalam horror [171217] Bukan cerita horror yang menakutkan, bukan sebuah kisah yang menghadirkan mimpi buruk. Hanya satu dari beribu kisah seorang hantu yang masa lalunya begitu rumit. Dikala mengingat, jauh lebih suli...