Hunted: Chapter 36 (Kembali Terjebak)

573 67 2
                                    


-

-

-

-

“Sampai kapan kamu akan terus sembunyi!! Ayo keluar!!!” seru Michelle yang terus tanpa henti menghajar dinding batu yang menyelimuti Gracia.

“Sial! Apa Aku tidak bisa keluar dari sini?!”

BRAK!!!

Kembali, hantaman dari tendangan Michelle membuat perisai yang melindungi Gracia bergetar. Meski begitu, perlindungannya tersebut masih tetap kokoh. Tidak retak, ataupun rusak sedikitpun.

“Ck! Kalo gini terus sih, Aku sendiri yang capek.” Ujar Michelle yang dengan polosnya duduk menunggu di depan perisai yang melindungi Gracia.

“Kak Shania… dimana… ah! Itu!” gumam Gracia yang mencari keberadaan Shania melalui celah yang ia buat di perisainya sendiri.

DRRGG!!!

Tanah di sekitar Michelle bergetar. Membuatnya langsung berdiri siap untuk menghadapi Gracia yang sedari tadi mengurung diri di dalam perisainya. Namun, setelah menunggu selama beberapa saat, tidak ada apapun yang terjadi. Tidak ada serangan yang sedari tadi ditunggu Michelle.

“Ayo donk... masa aku bertarung sama batu!!!” ujar Michelle yang semakin liar menghujani perisai yang sudah tidak berpenghuni itu dengan pukulan dan tendangannya.

Ya, di balik perisai itu, sudah tidak ada lagi Gracia yang berlindung di dalamnya. Melalui lubang yang ia buat di atas permukaan tanah, Gracia pergi menjauhi lawannya tersebut tanpa diketahui. Kini, ia berada tepat di bawah Devi yang baru saja menghajar Shania dengan tendangannya.

“Ayo, sekarang kita mulai serius.”

Meski berada di dalam tanah, Gracia masih dapat mendengar kata-kata yang diucapkan Devi.

DRAAKK!!!

Merespon perkataan Devi, Gracia langsung menyeruak dari dalam tanah. Membelah bumi yang tengah menyelimutinya, membuat Devi dan juga Shania terjatuh ke dalam lubang yang ia buat.

“Oke. Kalo gitu kita serius!” seru Gracia yang langsung menghajar Devi tepat di perutnya dengan tinju tanahnya. Membuat Devi terbatuk kesakitan. Berkat cahaya dari kedua tangan Shania juga lah, Gracia dapat dengan mudah mendaratkan serangannya tepat sasaran.

“Hah! Akhirnya Aku bisa ngeliat lagi.” seru Gracia menghampiri Shania.

“Uhuk…! Serangan Kakak yang satu ini beda ya. Lebih berbobot. Kakak tipe petarung?” tanya Devi.

“Petarung barisan depan.” Geram Gracia yang dengan cepat berada tepat di hadapan Devi sehingga membuatnya terkejut.

DUAKK!!!

Tendangan kejutan dari Gracia masih dapat ditahan dengan sempurna oleh Devi.

“Oho… lumayan.” Gumam Gracia.

“Tentu saja.” Sahut Devi.

“Tapi, kalau ini gimana?”

DRAAKK!!!

Sebuah bongkahan batu tiba-tiba saja meluncur dari dalam tanah. Menghantam dagu Devi hingga membuatnya terluka juga kehilangan fokusnya. Gracia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menghujani Devi dengan serangan-serangan jarak dekatnya.

Pukulan dan tendangan yang Gracia lepaskan dengan kecepatan yang hampir tidak dapat diikuti Devi, membuatnya cukup kerepotan. Ditambah lagi Gracia yang sudah menggunakan aura putihnya, juga penerangan yang diberikan Shania, semua itu membuatnya sedikit lebih unggul.

Season 2 Hunted (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang