Siang ini waktunya sangat pas untuk mengitrogasi Mandala. Atlan berjalan kearah bangku cowok berhidung mancung itu, lalu duduk disampingnya. Mandala yang sebelumnya tengah bermain game diponselnya kini mengalihkan pandangannya ke Atlan.
"Mau ngapain lo?" Tanya Mandala.
Bukannya langsung menjawab, Atlan menarik tangan Mandala agar Mandal mengikutinya. Atlan mengajak Mandala ke gedung pertemuan baru yang baru saja dibangun beberapa bulan lalu. "Apaan dah lu kunyuk! Main narik aja, kayak serial drama-drama korea. Jangan bilang lo suka gue!" Ucapan Mandala lantas membuat Atlan melepas tangan Mandala dengan kasar.
"Dasar korban drama lo!" Atlan menempeleng kepala Mandala dan Mandala meringis kesakitan. "Lo main kasar! Gue gak suka, mau balik aja," Mandala merajuk. Sungguh itu membuat Atlan bergidik ngeri.
"Serius ah! Gue mau tanya sama lo," Atlan sudah tidak tahan dengan sikap Mandala yang bisa berubah-ubah.
"Serius amat, mau nanya apaan sih lo?" Tanya Mandala sambil memasukan ponselnya kesaku celana abu-abunya, lalu duduk di kursi yang ada disana dan Atlan juga ikut duduk.
"Lo pacaran sama Vira?" Tembak Atlan yang sudah tak sabar. Mandala menatap horor Atlan, "Apaan sih lo! Pertanyaan lo gak bermutu!" Elak Mandala yang kembali mengalihkan pandangannya kedepan.
"Gue serius dodol! Lo pacaran sama Vira? Gue harap jawabannya iya, karena gak mungkin kemarin malem gue salah liat. Orang itu jelas-jelas lo sama Vira lagi dikedai nyoklatkan? Hayo ngaku! Mata gue masih normal kok," ucapan Atlan membuat Mandala syok. Spesies macam apa Atlan ini sebenarnya?.
Tak mau dikorek terlalu dalam oleh Atlan, Mandala menjawab, "Iya gue pacaran sama Vira, anak IPA yang sekelas sama kembaran lo. Tapi lo jangan beberin rahasia ini!" Peringat Mandala.
"Kenapa?" Atlan bertanya dengan polos, "Lo belagak polos? Atau ngebego? Ya jelas kalau sampek lo beberin terus anak jurusan IPA sama IPS tau, udah perang dunia ke empat mungkin!".
"Eh iya juga ya?"
"Dasar lolot!" Mandala menoyor kepala Atlan.
Bukannya marah, Atlan kembali bertanya ke Mandala. "Terus kenapa lo bersikap seolah lo gak akur sama Vira? Padahal lo pacaran sama dia," Mandala menarik nafas sekali sebelum menjawab pertanyaan Atlan.
"Gue kasih intinya aja, gue sama Vira bersikap kayak gitu... biar gak ada yang curiga, tapi ternyata lo udah nangkep basah gue sama Vira waktu jalan" jelas Mandala hanya pada intinya.
Atlan terdiam dan berpikir. Ternyata yang sandiawara disini bukan hanya dirinya dengan Alina, Mandala dan Vira ternyata juga sama saja dengan dirinya. "Lo tenang aja, rahasia lo aman sama gue! Gue jamin deh!" Seru Atlan menenangkan perasaan gudah Mandala. Sebenarnya Mandala sedikit ragu, namun dirinya berusaha mempercayai janji Atlan.
"Oke deh, gue pegang omongan lo!"
"Siap!" Atlan memberikan wink pada Mandala.
"Maho lo!" Mandala mengeplak pundak Atlan. Dan mereka berdua tertawa bersama.
***
🔜*bonusan*
Mandala Saputra
KAMU SEDANG MEMBACA
Science and Social
Novela JuvenilMenjadi orang yang disegani di salah satu jurusan membuat sosok Atlan menjadi orang pertama saat anak IPS membuat masalah atau terpancing masalah dengan anak jurusan IPA. Atlan Pramudya, anak IPS kelas XII-SC, selain punya tampang yang mempesona dia...