Kawai na! MY WIFE!💍

ONE SHOT

Ceklek

"Tadaima."

Pintu itu terbuka menampilkan seorang pria dengan kemeja coklat bergaris dan celana bahan hitam tengah menenteng tas dan jas hitam, ia masuk dan melonggarkan dasinya putihnya perlahan sambil membuka pantopelnya lalu masuk kedalam rumah minimalis bergaya Eropa namun sentuhan tradisional Jepang tidak lepas dari dalam rumah itu.

"Sakura?" panggilnya pelan saat dirasa istri merah mudanya tidak menyambut kepulangannya dari bekerja, "Sayang, kau dimana?" kini ia berseru cukup keras.

Sasuke Uchiha, meletakan tas dan jasnya diatas sofa dan beranjak masuk kedapur. Diatas meja makan sudah tersedia beberapa lauk makanan untuk mereka santap malam ini, tapi kemana si pelaku tukang masak?

Sasuke menaiki tangga dan berjalan menuju kamar mereka dan membukanya, kamar itu gelap tapi gorden balkon terbuka. Itu tandanya salah satu penghuni kamar ini pergi saat hari belum gelap, karena Sakura pasti akan menyalakan lampu dulu sebelum pergi saat hari menjelang malam.

"Kemana dia..." gumamnya sedikit paranoid, ia menutup pintu kamar dan menuruni tangga sambil memainkan gadgetnya untuk menelpon Sakura.

Bukannya berlebihan, istri merah mudanya yang sudah sembilan bulan ini menemaninya kini tengah mengandung buah hati mereka dan usia kandungan Sakura sudah memasuki usia delapan bulan yang artinya kandungan Sakura sudah bisa dikatakan 'membesar', fisik Sakura pun akan semakin melemah karena berat bayi dalam kandungannya dan efek kehamilannya yang sering membuat Sakura cepat lelah.

Dokter kandungan Sakura juga menyarankan agar Sasuke menjaga Sakura dengan baik karena saat awal kehamilan dan dua bulan terakhir menuju proses persalinan adalah masa ibu hamil paling rentan terhadap lelah dan lemah fisik, walau dokter bilang janin Sakura cukup kuat tapi tetap saja Sakura tak boleh lepas dari pengawasan apa lagi pergi sendirian ketempat-tempat yang cukup jauh.

Sasuke berjalan cepat ke pintu keluar saat dirasa Sakura tak mengangkat telponnya, ia mengambil mantel yang disangkutkan disisi pintu lalu keluar rumah. Mantel itu milik Sakura yang artinya (lagi) wanita itu tidak memakai mantel saat keluar, Sasuke semakin pusing dengan istrinya yang cukup ceroboh itu.

Baru saja Sasuke menutup pintu rumahnya, suara gerbang terbuka membuat ia mengalihkan tatapannya. Disana terlihat seorang wanita dengan perut membuncit tengah menenteng dua kantung plastik dikiri dan kanan sikunya, sedangkan kedua tangannya sibuk memegangi bungkus roti yang ia tengah makan.

"Swasukwe-kun? Swudah pwulang?" tanya Sakura sambil mengunyah rotinya menatap polos Sasuke.

Sasuke mendekati istrinya dan memakaikannya mantel dibahu wanita itu, "Kau dari mana? Kenapa tidak menungguku pulang?"

Sakura menelan makannya, "Aku tidak berencana pergi tapi saat aku melihat-lihat menu makanan baru cafe Ichiraku dari internet, aku jadi ingin. Lalu aku pergi kesana, dan mampir disupermarket lalu mengobrol dengan Ino."

Sasuke menghela napas dan mengambil dua kantung penuh berisi makanan dari tangan Sakura, "Ayo masuk. Sudah malam, sangat dingin disini."

Sakura mengangguk dan merangkul lengan Sasuke dengan satu tangannya sedangkan satu tangan lagi masih sibuk memakan rotinya, mereka berjalan memasuki rumah setelah Sakura menggantung mantelnya ditempat semula dan beralih ke dapur.

Dimasa kehamilan anak pertama mereka ini memang Sasuke belum merasa diberatkan oleh masa ngidam Sakura, wanita itu jarang meminta-minta yang aneh-aneh tapi justru keanehan Sakura disaat hamil adalah 'MULUTNYA TIDAK PERNAH BERHENTI MENGUNYAH MAKANAN'.

Dokter bilang itu salah satu kebiasaan aneh pada ibu yang sedang hamil, Sakura akan sering sekali memakan makanan ringan dari pada memakan nasi. Mengemil menjadi masa ngidam Sakura, dan anehnya lagi wanitanya tidak gemuk-gemuk atau mengalami sakit pada kedua kakinya, Sakura tetap pada postur tubuhnya walau berat badan Sakura naik tapi itu dikarenakan janin didalam perut Sakura.