part 22

2.3K 90 0
                                    

"Amel??"

"Kak Latif?"

...............

Aduh gimana nih? Ternyata orangnya kak Latif. Aduh gimana nolaknya ya?

"Bismillahirrohmaanirrohiim, Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh" ucap ustadz Zaki

Eh ternyata ada ustadz Zaki

"Wa'alaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh"

"Jadi begini ya bu, pak, saya kali ini sedang berada di pihak laki-laki. Datang ke sini tentu dengan adanya niat yang in syaaaAlloh sangat baik, berhubung yang mempunyai hajat belum datang dan entah masih dimana, jadi saya menunda beberapa menit dalam menyampaikan tujuan tersebut"

Kami semua terdiam termasuk aku. Aku bingung tentu saja. Yang punya hajat belum datang? Lalu siapa sebenarnya yang mrmiliki tujuan menkhitbah ini?
Ayah, bunda, kakek, nenek, paman, bibi, kak fariz dan yang lainnya terdiam. Entah memang bingung atau sudah tau atau seperti apa.

"Assalamu'alaikum"

Suaranya

"Wa'alaikumsalam"

Aku menoleh pada orang itu. Tanpa komando apapun mataku tiba-tiba saja mengeluarkan air. Entah ini senang atau bukan, yang jelas jantungku berdegup kencang, tanganku makin dingin, perutku berasa dingin.

"Alhamdulillah, yang punya hajat datang juga"

"Mohon maaf semuanya, tadi saya nyari dulu coklat sama bakso kesukaan amel"

"Sst, kamu malu-maluin" pelotot ayahnya

Dia tetap menjadi yoga yang seperti biasanya, menjadi Yoga yang selalu becanda, yang bicara langsung to the point.

"Yasudah, kita lanjutkan saja ya acara ini"

.....................................

"Nah jadi seperti itulah maksud kedatangan kami, jadi bagaimana neng Amel? Bersedia atau tidak?"

Tenggorokanku terasa kaku, lidahku terasa kelu meskipun hanya untuk mengucapkan kata ya, aku hanya bisa tersenyum.

"Diam berarti iya, betul?"

"Betuul"

"Alhamdulillah lamarannya sukses Yog!" Canda ustadz Zaki

"Siap tadz, nanti ya di belakang"

"Siap"

Semuanya tertawa kecuali aku yang sangat malu saat ini.

Nenek Yoga menyematkan cincin ke jari tanganku. Rasa takut untuk memulai kehidupan baru langsung ku tumpas begitu saja saat mengetahui orang itu Yoga. Namun, aku masih merasa ini seolah-olah mimpi.

"Jadi sekarang tinggal menentukan tanggal jadi saja,
Kepada pihak perempuan silakan mengajukan tanggal beserta bulannya"

"Tanggal sekian yang artinya Dua minggu ke depan mungkin dari kami"

"Bagaimana pihak laki-laki?"

"In syaaAlloh"

"Alhamdulillah"

"Sekarang ayo kita makan dulu" kata kakekku.

Kami mengobrol. Aku menunduk. Aku merasa ada yang terus memperhatikanku.
Aku mencuri pandang pada Yoga. Mata kami bertemu. Aku langsung menunduk kembali. Aduh ketauan deh.

.................................

"Saya terima nikah dan kawinnya Amelia Putri binti bapak Indra dengan maskawin tersebut dibayar tunai"

KaKaDeDe (Kutikung Kau Dengan Do'a) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang