Kepalsuan

19 2 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pernah berpikir seperti apa dirimu jika semua yang kamu lakukan sesuai dengan apa yang kau inginkan. Mungkin kamu akan berbicara pada dirimu sendiri apakah aku sudah memilih sesuatu yang benar. Itu yang sedang bergejolak dalam tubuhku, keinginan yang aku miliki tapi hanya sebatas halusinasi.

" kenapa kamu menatap ku?"

" tidak ada yang special dari dirimu. Apakah kamu hidup didunia ini?"

" menurut mu yang ada dihadapan mu ini hanya sebuah pantulan seperti dirimu"

" * senyum*

Hari ini aku berkumpul bersama teman-temanku, berbicara, tertawa dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan teman. Mereka tampak sangat polos dan bahagia. Hanya dengan melihat mereka aku tahu mereka memiliki kehidupan yang membahagiakan. Tapi jika kamu memperhatikan dengan seksama kamu akan mengerti, kita semua adalah seorang pemeran utama dalam kehidupan kita masing-masing.

Kita butuh untuk lari agar tahu seberapa hebat diri kita atau lari mungkin alasan yang tempat untuk pergi sebentar dari sebuah masalah. Melakukan gerakan menggerakan mulut dan mengeluarkan suara. Itu hal penting untuk menunjukan kita bahagia.

Salah satu teman ku menceritan kepada kami apa terjadi pada dirinya. Sebuah cerita yang sangat lucu baginya. Kejadian ketika dia terjatuh dari ranjang karena bermimpi bertemu dengan idolanya. Dia bercerita secara mengembuh-gebuh seakan menarik kami untuk merasakan seperti apa dan bagaimana perasaan yang dialaminya. Percayala, aku bisa melihat tidak semua diantara kami tertawa dengan sungguh-sunguh karena ceritanya mungkin lucu, tapi mungkin salah satu dianatara kami hanya memaksakan sebuah tawa. Kami berbagi cerita masing-masing sampai kami memutuskan untuk berpisah.

"kamu tampak sangat palsu"

" kamu tidak akan pernah tahu apa yang aku rasakan"

"benarkah ?? bukankah aku sisi darimu juga"

"..." berpikir

Kehidupan harus seperti apa sebenarnya??? Menjani hidup tanpa mempedulikan hal lain. Atau berusaha berbuat baik kepada orang lain. Aku bukan lahir dari keluarga yang bisa dibilang sempurna. Tapi, aku terjebak ditempat dimana berbentuk sebuah keluarga tapi tidak seperti keluarga lainnya yang ku anggap terasa nyaman. Keluarga ku sangat berantakan. Kenapa tidak!! aku hidup dikeluarga broken home. Punya ibu yang mempunyai kekurangan tapi tetap semagat merawat anaknya. Dia memilih merawat adik-adikku. Sedangkan aku harus tinggal dengan orang lain karena ibu ku tidak mampu. Aku terlahir berkelaminkan wanita. Apakah itu disebut sebuah alasan??? aku butuh dirinya. Namun dia berpikir aku akan lebih baik tanpanya.

" kamu sudah lelah???"

" aku tidak pernah lelah, tapi aku hanya butuh waktu"

" sampai kapan kamu akan selalu percaya pada waktu"

" aku percaya setiap orang punya zona waktunya sendiri"

" terdengar lucu"

Aku berharap aku punya keinginan dimana ada sesuatu yang bisa aku lakukan untuk diriku. Aku ingin terbang setinggi-tingginya langit bisa dilihat namun sayap ku terlalu kaku untuk sebuah kata terbang. Apakah orang tidak punya harapan untuk bisa menjadi sesuatu disudut dunia ini. Kita tidak bisa terlalu banyak melihat keatas karena itu akan menyesat kita. Kita juga tidak bisa melihat terlalu bawa karena itu membuat mu merasa beruntung. Terus apa yang harus ku lalkukan???. Berdiri ditempat sama seperti awal. Berharap waktulah yang berbisik kepada ku. Menceritakan apa sebenarnya harus ku lakukan. Aku hanya bocah tidak punya harapan.

" hahahahah"

" ketawalah sesuka hatimu, karena kau hanya sebuah cermin"

Aku dan TentangkuWhere stories live. Discover now