Taehyung masih mengobrol dengan Jaejoong dan Yunho di ruang tengah sambil menunggu Jungkook yang tengah mandi. Jaejoong heboh sendiri setelah tahu Taehyung anak dari sahabatnya. Jaejoong sempat marah-marah pada Heechul karena tidak memberitahunya jika mempunyai anak yang ganteng. Maklum meski mereka sahabat dari jaman sekolah, tapi begitu berkeluarga mereka sibuk dengan dunianya sendiri-sendiri.
Jaejoong dan keluarganya sering berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti tugas Yunho sebagai pejabat negara. Baru setelah Jungkook masuk SMU mereka kembali menetap di Korea. Sedangkan Heechul juga sibuk wira-wiri Korea – China menemani suaminya menangani perusahaan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil.
Taehyung pamit kepada orang tua Jungkook begitu Jungkook sudah bergabung bersama mereka. yah karena sudah malam dan pasti Jungkook dan keluarganya juga mau istirahat. Taehyung mengendarai mobilnya dengan santai, sambil senyum-senyum tidak jelas seperti orang gila. Untung pakai mobil, tidak kelihatan dari luar.
"Yess selangkah lagi mendapatkan Jungkook. dudududu." ucap Taehyung sambil menyanyi tak jelas.
Heechul sudah menunggu kedatangan Taehyung dari mengantar Jungkook. Heechul penasaran ingin mendengar cerita dari Taehyung tentang asal mula Jaejoong tahu bahwa Taehyung anaknya.
Heechul mengeplak kepala anak sulungnya, saat Taehyung melewatinya begitu saja. Jangan lupakan wajah Taehyung yang masih dihiasi senyum bodohnya.
"Mom! Kenapa memukul kepalaku?" teriak Taehyung, tangannya mengusap kepalanya yang baru dipukul dengan penuh kasih sayang oleh Heechul.
"Siapa suruh mengabaikan Mommy-mu." Heechul menarik tangan Taehyung dan membawanya ke ruang tengah. "Ceritain dulu ma Mommy, kok Jaejoong bisa tahu kalau kau anak Mommy." pinta Heechul.
"Tapi ada syaratnya." sahut Taehyung.
"Kau ini perhitungan sekali dengan Mommy mu."
"Ya jelaslah. Emangnya Mommy ga mau punya menantu kayak Jungkook?" tanya Taehyung yang langsung dianggukki oleh Heechul dengan semangat. Heechul sudah cocok dengan Jungkook saat pertama kali melihat anak tersebut. Eh untungnya ia anak dari Jaejoong, tambah seneng dia.
"Emang apa syaratnya?" Heechul balik bertanya.
"Mommy lamarin Jungkook buat Tae." pinta Taehyung.
"Apa? Kau sudah kebelet nikah ya?"
"Ya antara kebelet dan tidak sih? Kalo ga cepet-cepet ditandai nanti diambil orang."
"Baiklah-baiklah, besok Mommy lamarkan Kookie untukmu." Putus Heechul, lalu membiarkan anak sulungnya pergi ke kamarnya untuk istirahat karena Taehyung sudah terlihat lelah.
Heechul sering merasa bersalah dengan Taehyung. Meski Taehyung itu kadang ane h tingkahnya, bahkan juga terlihat seperti anak berandalan. Tetapi Taehyung itu anak yang penuh tanggung jawab apalagi terhadap adik-adiknya. Taehyung selalu mengutamakan kepentingan adiknya daripada dirinya sendiri. Taehyung rela terlambat sekolah demi adik-adiknya. Selain itu Taehyung juga masih sanggup mengelola anak perusahan yang diberikan oleh Daddy-nya. Sebuah supermarket yang tidak begitu besar untuk dikelola Taehyung. Dan selama Taehyung mengelola supermarket Taehyung tidak diberi uang saku lagi oleh Daddy-nya. Untuk biaya keperluan hariannya Taehyung mengambil sebagian dari keuntungan supermarket. Sehingga Taehyung tidak bisa seenaknya membelanjakan uangnya atau supermaketnya akan merugi.
Taehyung berada di kamarnya, niatnya untuk istirahat ia urungkan begitu melihat berkas-berkas dari supermarkat yang belum sempat ia sentuh dari kemarin. Akhirnya Taehyung mendudukkan dirinya didepan meja belajar, dan memeriksa setiap berkas satu persatu. Butuh beberapa jam untuk menyelesaikan berkas tersebut. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Taehyung segera membereskan berkasnya, serta memasukkan beberapa buku pelajan kedalam tas sekolahnya. Tidak lupa tugas yang ia kerjakan bersama Jungkook tadi. Taehyung bisa dikunyah kalau sampai melupakan tugas mereka.
Taehyung merebahkan tubuhnya kekasur kesayangannya. Memeluk salah satu boneka milik adiknya. Membayangkan wajah Jungkook yang sebentar lagi akan menjadi miliknya. Senyum aneh Taehyung mulai mengembang, memikirkan bahwa sebentar lagi ia bisa memeluk Jungkook bukan memeluk boneka adiknya.
#
Seperti biasa Taehyung terlambat masuk sekolah. Taehyung harus menghadapi adik kembarnya yang rewel minta ikut Taehyung ke sekolah. Dengan terpaksa Taehyung mengajak kedua adiknya muter-muter komplek dahulu hingga keduanya bisa dibujuk oleh Heechul dan Taehyung. Beruntung Mina minta diantar Daddynya ke sekolah sehingga tidak membuat Taehyung tambah terlambat.
Jungkook sudah ngomel-ngomel dari tadi karena Taehyung belum muncul juga. Berkali – kali Jungkook mencoba menghubungi Taehyung namun tidak ada balasan sama sekali. Padahal pergantian pelajaran lima belas menit lagi. Tepat setelah guru pengisi jam pertama dan kedua selesai, Taehyung memasuki kelas. Menuju tempat duduk Jungkook dengan menampilkan senyum kotak andalannya.
"Maaf ya Kook, terlambat." ucap Taehyung.
"Dasar bego! Ini jam berapa? Kalau sampai kau tidak masuk aku tidak akan ngomong sama kamu selamanya." omel Jungkook. "Paling tidak jawab pesanku, Bego!"
"Sekali lagi maaf deh. Eh sama calon suami ga boleh judes-judes lo Kook."
"Siapa yang calon suami?" tanya Jungkook.
"Kan aku calon suaminya."
"Cih sapa yang mau punya suami kek kamu, bego." sahut Jungkook sewot.
"Ati-ati lo Kook kalau ngomong, ntar doa mu dibalik lo. Hehehehe." Taehyung mengingatkan. "Oh ya aku kasih tau ya, bentar lagi Mommya aku mau melamarmu Kook."
"APA??" Jungkook shok mendengar perkataan Taehyung barusan.
#
TBC
Vote dan komentarnya jangan lupa.
Love You . . . .
YOU ARE READING
Berandal Ketceh
FanfictionTaehyung atau Kim Taehyung itu . . . Guanteng, keren, Cool, tapi . . . Berandal, tapi aku suka . . .