Tired

7.9K 470 15
                                    

Seokjin berjalan gontai keluar dari aula jurusannya. Kakinya ia seret malas.

Yeoja itu baru saja selesai menghadiri rapat besar pemilihan ketua perhelatan pentas seni Fakultas Musik tahun ini. Dan Seokjin sebagai salah satu panitia mau tidak mau harus ikut andil.

Bahkan mengikuti rapat sampai jam 10.

Seokjin berhenti di tengah lobi, dengan penerangan yang sangat baik tentu saja ia tidak takut seorang diri disini.

Lagipula gerbang fakultasnya sudah terlihat.

Drrrt drrrt

Ponselnya yang masih dalam mode getar, karena selama rapat tidak boleh ada bunyi, membuat Seokjin menatapnya malas.

Tanpa melihat siapa yang menelpon Seokjin langsung mengangkatnya.

"Yeoboseyo?"

"Princess?"

"Oppa!!"

"Kamu dimana sekarang? Belum pulang?"

"Beluuuuuum. Baru saja selesai rapat."

"Jemput mau? Kebetulan oppa baru saja selesai mengerjakan tugas di McD sini. Tunggu ya?"

"Iyaaaaaa. Jangan lama-lama!"

"Roger, princess. Wait for a minute. Okay?"

"Eung."

Senyum langsung hadir di bibir Seokjin begitu Namjoon akan menjemputnya. Ia tidak perlu menunggu bis terakhir maupun memesan taksi.

Seokjin memutuskan untuk menunggu di depan gerbang, sekalian memudahkan Namjoon agar tidak perlu masuk ke kampus lagi.



















"Loh, belum pulang Seokjin?"

Seokjin menoleh, melihat dua orang sunbaenya yang tengah berjalan berhenti didepannya.

Ia mengangguk sopan, "ne, sunbae. Menunggu jemputan."

"Aaa, Namjoon?"

Dan Seokjin hanya tersenyum simpul.

Namjoon oppa benar-benar terkenal - Kim Seokjin

"Kalau begitu kami duluan, ne. Hati-hati"

"Ne, sunbae."
















Hah~ Seokjin menghela nafasnya panjang begitu dua sunbaenya tersebut sudah berlalu.

Dua orang itu tadi, Jungwoon dan juga Wootak Sunbae. Ketua dan wakil terpilih tadi.













"Princess?"

Panggilan itu membuat Seokjin terlonjak, kaget karena masih sibuk menatap kepergian dua sunbaenya tadi.

"Oppa!"

Kebiasaan yang tidak pernah lupa, pelukan sebenarnya tubrukan Seokjin pada Namjoon.

Dan tentu saja Namjoon tidak protes.

"Pulang sekarang?"

Seokjin langsung mengangguk, memeluk erat-erat lengan Namjoon.















"Gomawo, oppa,"

Pipi Seokjin sedikit bersemu saat Namjoon membukakan pintu mobil untuknya. Sikap gentlemen yang selalu dilakukan Namjoon, tapi tetap saja membuat Seokjin berdebar.

Goals  [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang