Keceriaan tersebar di setiap sudut sekolah pagi itu, sekolah baruku SMPN 7 Bandung. Muda-mudi berseragam putih biru memasuki gerbang sekolah. Ada yang berangkat ke sekolah dengan angkutan umum dan diantar keluarga.
Pembukaan masa orientasi smp dimulai, Lia mempunyai teman baru yang bernama rahma, masa orientasi berlangsung selama 3 hari. Hari terakhir orientasi kakak senior mengenalkan ekstrakurikuler yang ada di sekolah itu.
Di kelas 7e Lia tidak sekelas dengan Rahma teman semasa orientasi nya. Lia mencari cari tempat duduk yang kosong, dia duduk bersama Arum. Selang seminggu Lia mulai mengenal teman sekelasnya dan dia berpindah duduk dengan Rifa. Lia mulai bersahabat dengan Tania, Rani, Rifa, Anisa, Anita, dan Fira.*Kringggg*
Bel istirahat pun berbunyi, semua murid berjalan menuju kantin.
"Brukkkk!"
Lia yang menabrak kakak kelas yang bernama Dika
"Maaf kak maaf" ucap Lia gugup
"Oh iya gapapa kok dek" jawab DikaKemudian Lia bergegas ke kantin karena ditinggal oleh teman temannya, sepanjang jalan Lia terus mengingat Dika yang tidak sengaja ia tabrak tadi. Lia yang melihat teman temannya sudah duduk langsung menghampiri mereka dan duduk di bangku yang sudah disediakan teman temannya.
"Heiii, kemana aja lu baru dateng?" tanya Anita
"Tadi, gue nabrak kakak kelas ya yang lumayan ganteng" jawab Lia yang tersenyum malu"Lah ini orang jawab sambil senyam senyum aja, ada apa nih?" kata Rifa
"Wah jangan jangan......" jawab Tania
"Jangan jangan apa!?" kata Lia
"Lu suka ya sama kak Dika?" pungkas Tania
"Hmm... Enggak, enggak salah lagi" jawab Lia sambil tertawa
Rani yang juga menyukai kak Dika hanya bisa diam, memendam tanpa memberitahu teman temannya, menahan rasa itu, sendirian.
"Ran? Lho kok kamu diem aja? Ada apa?" tanya Fira
"Gue gapapa kok fir" jawab Rani yang berusaha menyembunyikan perasaannya
Kemudian pesanan mereka datang, tetapi bel masuk sudah berbunyi. Setelah selesai, mereka kembali ke kelasnya.
2 Minggu, 1 Bulan kemudian
Lia berpikir besok adalah hari ulang tahun kak Dika, Lia pun meminta bantuan kepada Tania untuk menemaninya membeli hadiah untuk kak Dika. Lia dan Tania pergi ke Mall yang terkenal di Bandung ini, Lia sempat bingung apa yang harus ia belikan untuk kak Dika. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk membeli dua kaos yang bergambar sama, satu untuk kak Dika dan satu untuk dirinya.
Keesokan harinya
Lia meminta tolong kepada Anita untuk memberikan hadiah tersebut kepada kak Dika, sebelumnya Rani memberi hadiah juga yaitu jam tangan. Rani yang mengetahui bahwa Lia memberi hadiah juga merasa iri karena kenyataannya kak Dika lebih menyukai hadiah dari Lia daripadi Rani, Rani pun menghampiri Lia yang sedang membaca buku.
"Lia! Maksud lu tuh apa ya, ikut ikutan ngasih hadiah ke kak Dika?" tanya Rani
"Hah? Apasih maksudnya?" jawab Lia
"Jangan sok gatau deh, gue yang lebih dulu suka sama dia tapi hadiah dari gue sama sekali dia gasuka. Udahlah lu sana sama dia aja gabutuh gue punya temen kaya lu cuma bisanya nusuk temennya sendiri" saut Rani
"Ran ran tunggu dulu, gue gaada maksud apapun dan gue juga gatau kalau lu suka sama kak Dika. Maafin gue ran maafff"
Tapi Rani pergi, berlalu begitu saja. Lia yang merasa teramat menyesal melakukan hal tersebut, ia terduduk lesu di depan ruang kelasnya. Rifa yang melihat Lia langsung menghampirinya."Li? Lu baik baik aja kan? Kok kelihatannya sedihbanget? Ada apa coba sini cerita ke gue" tanya Rifa
"Jadi begini Rif, gue kan ngasih hadiah ke kak Dika dan Rani tau, Rani jugamenyukai kak Dika Rif. Gue ngerasa bersalah banget gue harus apa ya Rif? Guebingung banget." kata Lia"Hmmm.. Gimana kalau lu ngomong sama kak Dika? Sama ajak Rani juga" jawab Rifa
"Oh iya ya oke dehh, gue pergi dulu yaaa makasihh" kata Lia
Kemudian Lia mengajak kak Dika dan Rani untuk bertemu di taman sekolah
"Ini ada apa ya?" tanya kak Dika
"Gatau itu si Lia" jawab Rani dengan nada tinggi
"Gini kak, aku emang suka sama kakak tapi yang lebih dulu suka itu Rani kak. Jadi kakak sama Rani aja ya, aku pergi." kata Lia yang menahan tangis.
Suasana jadi hening, Lia yang sudah tak kuasa menahan tangisnya pergi meninggalkan mereka."Li, liaaaaa tunggu!" teriak kak Dika
kak Dika yang ingin mengejar Lia ditahan oleh Rani
"Udah kak, biarin aja dia pergi" kata Rani
"Lu ngomong apaansih?!" dengan nada marah kak Dika menjawabnya
Kak Dika pun lari mengejar Lia, dan Rani ditinggal sendirian. Rani benar benar sangat membenci Lia yang membuat hatinya sakit teramat sangat.
Setelah mencari Lia kesana kemari, kak Dika pun menemukan Lia yang sedang duduk dibawah pohon. Kak Dika duduk disampingnya.
"Halo, kenapa kamu nangis dek?" tanya kak Dika
"Gapapa kak" jawab Lia sambil menghapus air matanya
"Lia.. kenapa kamu ngelakuin hal itu tadi? Kakak bener bener gasuka." kata kak Dika
"Emang kenyataanya begitu kak mau diapain lagi" jawab Lia
"Yasudah, tapi jangan nangis lagi ya?" bujuk kak Dika
"Iya iya udah enggak kok" kata LiaKeesokan harinya
Ketika ekskul kak Dika merasa kesal kepada Anita mengapa semuanya jadi begini
"Nitt! Lu tuh bukannya bantuin gue biar sama Lia tapi kenapa semuanya jadi gini kenapa?!" bentak kak Dika
"Lah mana gue tau kalau akhirnya bakal kaya gini" jawab Anita dan pergi berlalu begitu saja
Anita mencari teman temannya, ternyata mereka belum pulang dan masih berada di kelas.
"Liaaaaaaaa sini" teriak Anita
Lia yang mendengar panggilan Anita langsung menghampirinya"I..iya ada apa nit?" tanya Lia
"Lu tuh ya kenapa si sama si Dika? Jadi berantakan kan semuanya gara gara lu" marah Anita
Lia pun hanya bisa terdiam, kalau dia tidak menuruti apa yang Rani mau bisa bisa dia marah besar dengan Lia, tapi semuanya sudah terjadi...Di rumahnya Kak Dika mengambil telepon genggam dari saku celana sekolahnya dan mengirimkan sms kepada Lia kalau lebih baik kak Dika dan Lia berteman biasa saja daripada ada pihak yang tidak suka..
Hari berlalu begitu saja, Rani tetap diam membisu tidak ingin berbicara dengan Lia. Lia melewati hari hari tanpa kak Dika lagi daripada memperumit hubungan persahabatan Lia dan Rani. Setiap bertemu Rani, Lia selalu berusaha mengajak Rani berbicara baik baik dan berulang kali Lia meminta maaf kepada Rani tapi Rani tidak mempedulikan Lia. Sampai suatu ketika mungkin Rani tersadar tidak seharusnya ia tidak mempedulikan omongan Lia dan Lia juga sahabat Rani, akhirnya mereka pun baikan.
YOU ARE READING
Jarak
Teen FictionPersahabatan yang dimulai ketika masa smp tapi harus terpisah ketika sudah masuk sma