2. keripik Singkong

461 59 48
                                    

Icha sangat sibuk melayani pengunjung cafe. Dia terlihat bersemangat. Bukan hanya hari ini saja, Gadis yang masih berumur 19 tahun ini memang sangat rajin bekerja. Dia tidak pernah mengeluh sedikitpun. Karena baginya untuk mewujudkan mimpinya harus di butuhkan kerja keras.

Jam 17.00 Icha telah menyelesaikan semua pekerjaannya. Bekerja di caffe ini memang memakai ship. Icha yang mendapatkan ship pagi, memang biasa pulang jam 5 dan setelah itu pekerjaannya akan di lanjut sama karyawan lain.

"Buru-buru amat cha.. mau kemana sih?". Tanya Lola yang melihat Icha yang sedang merapikan barang-barangnya dengan terburu-buru.

"gue tuh pengen cepat-cepat balik ke rumah. Soalnya ntar malam tim kesayangan gue bakal tanding. Jadi aku pengen siap-siap dulu" jawab Icha.

Dia sudah tak sabar menunggu sebentar malam, lebih tepatnya dia sudah tidak sabar melihat aksi idolanya yaitu Septian David Maulana.

"Yaelah, cuman nonton bola doang pake siap-siap segala". ujar Lola.

Icha hanya terkekeh.

"Ehh.. La gue duluan ya. Bye" ucap Icha kemudian berlalu meninggalkan caffe tersebut.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, Icha sudah bersiap di depan tv di temani dengan keripik singkong di tangannya, menunggu pertandingan yang beberapa menit lagi akan dimulai.

Dan akhirnya yang di tunggu-tunggu akhirnya mulai juga. Satu persatu pemain dari kedua tim mulai memasuki lapangan. Icha terlihat antusias saat matanya menangkap sang idola memasuki lapangan.

Mata Icha tak teralihkan dari tv, saat pertandingan berlansung. Sesekali dia menyuapkan keripik singkong ke mulutnya.

Pertandingan begitu sengit. Membuat jantung Icha dag..dig..dug.. saat gawang dari tim favoritnya terancam.

Beberapa menit kemudian..
"GOOOOLLLLL....". Icha bersorak kencang ketika bola itu berhasil menjebol gawang tim lawan.

"Ya ampun Icha, jangan teriak-teriak, udah malam". Ucap mamanya, keluar dari kamar.

"Hehehe iya..". ucap Icha, kemudian langsung fokus lagi pada pertandingan yang sedang berlangsung.

"Woy pelanggaran.. Wah parah, calon imam gue di langgar" celoteh Icha saat melihat idolanya Septian David di langgar. Mamanya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuannya.

tendangan bebas pun di lakukan Septian David dan "GOOLLLL..." teriak Icha saat tendangan yang di lakukan David berhasil menjebol gawang.

"Icha.. mama kan udah bilang jangan teriak-teriak" tegur mamanya.

"Maaf mah,, abisnya aku seneng bangat calon imam aku berhasil ngegolin" ucapnya.

"Kamu udah gila ya lama-lama".

"Iih mama.. anak sendiri di katain gila" ucap Icha cemberut. Meski kini dia sudah dewasa, namun dia masih suka manja sama mamanya. Karena sejak kecil dia hanya tinggal berdua dengan mamanya. Papanya sudah meninggal waktu dia berumur 5 tahun.

"Ya habisnya kamu ngawur gak jelas"

"Itu gak ngawur mah, tapi itu doa. Kan mama sendiri yang bilang sama aku kalau perkataan itu adalah doa"

"Kamu ya,, ada aja jawabannya" ucap mamanya, kemudian berlalu masuk ke kamarnya.

Sementara itu, Icha kembali fokus pada pertandingan sampai selesai.

***
sorry ya guys pendek. Janji next bakal aku panjangin.

Dream(lucky Fans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang